Love: The Butterfly Effect [COMPLETED]

Prolog

Pernah dengar tentang butterfly effect? 

Istilah itu awalnya digunakan di bidang ilmiah dan diciptakan oleh seorang meteorologi bernama Edward N Lorenz. Butterfly effect menjelaskan bahwa aksi kecil dapat menyebabkan dampak lebih besar dan tidak terduga di kemudian hari. 

Dan istilah itu mungkin cocok untuk menggambarkan hidupku setelah bertemu dengan Aksa, laki-laki yang kutemui di rangkaian liburan satu minggu yang dirancang oleh kembaranku, Lisa.

"Oh, jadi ini yang namanya Luna." Aksa berucap dengan menyelipkan nada jenaka di suaranya. Dia mengulurkan tangannya yang langsung saja kusambut dengan cepat. Mataku mengerjap karena sejak melihatnya, aku tak bisa untuk berhenti terpana. "Aksa." Dia memperkenalkan diri. Kali ini, mataku tertuju pada kedua lesung pipinya yang tertekuk dalam ketika dia melemparkan senyum ramah kepadaku. "Lisa banyak cerita tentang lo."

Aku meringis kecil, melirik kembaranku yang sedang sibuk berbincang dengan teman-temannya yang lain. "Semoga ceritanya yangbaik-baik, ya."

Pertemuan singkat itu, seperti istilah butterfly effect, memulai rangkaian peristiwa yang menyebabkan efek lebih besar dan berhasil memporak-porandakan hidupku setelahnya.