shivers

1.5K 214 66
                                    

"Sendiri? Nonu mana?" Jiyeon mencegat Mingyu begitu pria berkulit tan tersebut memasuki gerbang sekolah. Sengaja Jiyeon menunggu sang pujaan karena ingin diberi semangat untuk giat belajar sebelum ujian semester Minggu depan.

Bukan tanpa sebab Jiyeon menanyai Mingyu, karena kemarin Mingyu sempat membuatnya kesal karena menginap di apartemen Wonwoo, sementara gadis itu harus berdiam diri di rumah lantaran kehadiran sang ayah yang menyatakan diri akan menginap untuk dua hari ke depan.

"Dia tidak memberitahumu?" Mingyu balik bertanya.

"Apa?"

"Wonwoo sakit, dari semalam," balas Mingyu.

"Ha?! Astaga! Aku harus merawatnya." Jiyeon melangkah pasti, tapi tarikan Mingyu pada kerah baju belakangnya membuat kedua kaki itu terhenti.

"Nanti saja, Wonwoo akan marah jika kau bolos demi menemuinya."

Gadis itu berdecak kesal, kalau sudah begini mana bisa ia konsentrasi untuk fokus pada pelajaran. "Aku—"

"Bukannya kau benar-benar ingin merebut posisiku sebagai juara satu? Maka belajarlah lebih giat lagi, karena aku tidak akan mengalah." Selepas mengucapkan itu, Mingyu berlalu menuju kelas mereka.

Jiyeon menghentak kakinya kesal. Di benaknya, Mingyu sengaja membuatnya jauh dari Wonwoo karena pria itu tidak rela jika Jiyeon berdua saja dengan Wonwoo. Jelas sekali apa yang dikatakan Hoshi memang benar. Terlebih Mingyu mengakui jika perasaan yang dimilikinya akan ditentang banyak orang. Apalagi kalau bukan cinta terlarang.

Jiyeon memutuskan untuk mengikuti pembelajaran saat ini, dan sepulang sekolah nanti ia akan melesat pergi menemui Wonwoo-nya.

...

"Mau ke mana?" Mingyu mengernyitkan keningnya melihat Jiyeon yang sudah memasukan buku dan peralatan tulisnya ke dalam tas. Padahal mereka masih harus mengikuti jam pelajaran terakhir.

"Ke apartemen Nonu. Nanti kalau guru menanyakanku, bilang saja kalau aku tengah menyelamatkan masa depanku, oke?" Tidak menunggu balasan dari Mingyu, Jiyeon sudah pergi dengan langkah kaki yang terburu-buru.

Membuat Mingyu menggeleng-gelengkan kepalanya. Masih saja heran, kenapa Jiyeon sampai seperti itu dalam menaruh hati pada Wonwoo yang sering kali acuh dan tidak peduli.

Sebelum menginjakan kaki di apartemen Wonwoo, Jiyeon sudah membeli tiga botol minuman isotonik dan beberapa buah-buahan untuk Wonwoo.

Dengan lincah, jari lentiknya menekan beberapa angka pada pascode apartemen pria yang ia anggap sebagai kekasihnya dan masuk ke dalam setelah mengganti sandalnya.

Kakinya langsung melangkah ringan menuju kamar Wonwoo, membukanya perlahan dan menemukan tubuh Wonwoo yang tengah tidur dengan balutan selimut tebal hingga ke leher pria itu.

Benar yang dikatakan Mingyu, badan Wonwoo sangat panas begitu punggung tangan Jiyeon menyentuh kening pria itu yang ditempeli rambut basah karena keringat.

"Nonu? Kita ke rumah sakit, ya? Badanmu panas sekali," ucap Jiyeon khawatir. Namun balasan dari Wonwoo hanyalah gelengan lemah dan semakin merapatkan selimutnya.

Berkali-kali Jiyeon mencoba membujuk, tapi hasilnya tetap sama, Wonwoo tidak ingin pergi ke rumah sakit atau dipanggilkan dokter untuk memeriksa keadaan pria itu.

Dan Jiyeon memilih mengalah, gadis itu tanpa mengganti seragam sekolahnya terlebih dahulu, keluar dari kamar. Mengambil batu es dari freezer dan mencampur dengan sedikit air ke dalam wadah. Kembali ke dalam kamar Wonwoo dan mengambil handuk kecil dari dalam lemari.

Redamancy✔Where stories live. Discover now