[ 1 ] Not What It Seems and Dominant Alpha - Yeonbin [ END ]

NWIS 1

Thanks yang udah baca
Semoga suka:)

Yeonjun menatap malas seorang dosen yang kini sibuk menerangkan materi didepan. Dia sudah paham omong-omong, makanya dia malas sekali memperhatikan.

Lagipula, anak kelasnya ini bego semua apa gimana? Dosen sudah menjelaskan berkali-kali tapi mereka masih tidak mengerti juga. Ya walaupun yeonjun akui, materi kali ini emang agak susah untuk dipahami.

Sampai dimana pintu kelasnya terbuka, menampil seorang dosen yang masuk bersama tiga orang cowok.

Mereka terlibat percakapan, sampai dimana sang dosen pamit kembali ke ruangannya meninggalkan ketiga orang cowok tadi bersama sang dosen yang mengajar.

Ketiganya memperkenalkan diri mereka masing-masing, setelahnya mereka duduk dibangku mereka yang berada didekat yeonjun dan teman-temannya, salah satunya duduk disebelah yeonjun.

Dosen didepan kembali menjelaskan materi, dan mempersilahkan siapapun untuk bertanya. Gak peduli mau alpha, beta ataupun omega, semuanya sama disini.

Ya walaupun tetap saja ada beberapa dosen yang membeda-bedakan mereka, terutama para omega.

Mereka sering sekali dipandang rendah oleh beberapa dosen disini, tapi bukankah seorang omega gak akan selamanya lemah? Ada saatnya dimana seorang omega lebih kuat dari seorang alpha sekalipun.

Para alpha dikelas menoleh, menatap seorang omega yang sepertinya sedang heat. Beberapa omega yang sadar juga ikut menatap omega itu.

"Yonhe kamu heat?"

"I-iya pak" yonhe mengangguk, membuka tasnya untuk mencari supresan miliknya dan meminumnya. Berharap obat itu bisa membantunya.

"Mau mendengar saranku, yonhe?" Ucap seorang omega cowok yang duduk disebelah yeonjun.

Yonhe dan anak kelas menoleh menatap omega cowok yang duduk tenang di bangkunya itu.

"Apa?"

"Enggak peduli sebanyak apapun kamu meminum supresanmu, itu gak akan membantu banyak. Lebih baik kamu pulang ke rumahmu lalu istirahat, itu pun kalau kamu gak mau jadi bahan santapan para alpha sih"

"Yang dikatakan soobin itu benar yonhe, kamu lebih baik pulang dan istirahat. Setelah heatmu selesai baru masuk kembali, oke?" Ucap sang dosen.

"Oke pak" yonhe membereskan peralatan belajarnya dan memasukkannya kedalam tas, setelahnya dia pamit kepada dosen dan berjalan pulang ke rumahnya.

Dosen kembali menjelaskan materi kepada anak kelas yang sibuk memperhatikan dosen didepan.

Berbeda dengan yeonjun yang kembali menatap bosan dosen yang ada di depan itu.

Yeonjun melirik soobin dari sudut matanya, omega cowok itu sedang merutuk, dan yeonjun bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang omega cowok itu rutuki.

"Aku bisa mati bosan disini" rutuk soobin pelan.

Oh ayolah, dirinya sudah sangat bosan sekarang, ditambah moodnya yang emang jelek dari tadi.

Apalagi ketika dosennya menjelaskan materi yang sudah dia pelajari, semakin membuat dirinya bosan saja.

Dirinya bukan anak rajin, yang mau mengulangi sesuatu yang sudah dia tau.

Yang ada dirinya malah mau mengajak dosennya berdebat, seperti yang sekarang dia lakukan, soobin dengan santainya mengajak dosen berdebat setelah dosennya itu mempersilahkan anak kelas untuk bertanya.

Anak kelas menatap soobin yang kini sedang berdebat dengan dosen mereka yang meladeni soobin dengan antusias, sampai dimana dosen itu terdiam sendiri karena tidak bisa menjawab soobin lagi.

Soobin tersenyum puas, dirinya memang suka mengajak dosen yang mengajar berdebat, apalagi jika sang dosen meladeninya dengan antusias seperti ini.

Tapi yang paling soobin suka adalah berdebat dengan dosen yang suka merendahkan seorang omega, dia akan sangat senang membuat dosen itu terdiam karena tidak bisa menjawabnya.

Kelas berakhir tidak lama kemudian, para mahasiswa berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka.

Soobin, beomgyu dan taehyun berjalan melewati beberapa mahasiswa yang asik mengobrol, tujuan mereka adalah kantin, mereka lapar omong-omong. Terutama soobin, dirinya haus setelah mengajak berdebat dosen tadi.

Biasanya soobin hanya mengajak berdebat dosen saat dirinya sedang ingin atau ketika dia merasa bosan seperti tadi.

Ketiganya sudah sampai di kantin, soobin meminta beomgyu untuk mencari tempat, sedangkan dirinya dan taehyun akan memesan makanan untuk mereka.

Setelah selesai soobin dan taehyun berjalan menuju beomgyu yang duduk didekat jendela sendirian.

Tapi, sepertinya mereka mendapatkam tamu tidak diundang.

"Siap untuk menonton hiburan, taehyun?" Ucap soobin dengan smirknya.

"Tentu"

Soobin dan taehyun memilih duduk tidak jauh dari beomgyu, yang kebetulan berada dekat dengan yeonjun dan teman-temannya.

Mereka memakan makanan mereka, sambil memperhatikan beomgyu yang tanpak risih dengan kehadiran beberapa omega cewek disana.

Soobin tertawa kecil ketika melihat beomgyu yang mulai menguarkan peromon alphanya, untuk mengusir para omega yang mengusiknya.

Sampai dimana beomgyu mengebrak meja kantin kuat, lalu pergi menuju tempat soobin dan taehyun berada.

"Bagaimana?"

"Bagaimana apanya? Jika tidak ingat ini bukanlah kampus kita dulu, sudah dari tadi aku menendang para jalang itu" rutuk beomgyu.

Soobin tertawa geli, melihat beomgyu yang menahan kesal adalah sesuatu yang menyenangkan baginya.

Anak itu selalu melakukan apapun semaunya, dan ketika dirinya harus menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang dia ingin, maka itu adalah siksaan bagi beomgyu.

"Berhentilah tertawa kak, gak ada yag lucu"

"Tentu saja ada, melihatmu menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu semaumu adalah suatu hiburan untukku"

"Ck"

Beomgyu memakan makanannya dengan tenang, berusaha menghiraukan soobin yang masih belum berhenti menertawakan dirinya.

"Kak"

Soobin menoleh menatap taehyun yang memangilnya, dirinya berusaha meredahkan tawanya sebelum menjawab taehyun.

"Ya? Kenapa taehyun?"

"Besok kita memiliki kelas dengan salah satu dosen yang menyenangkan"

"Benarkan?" Soobin bersmrik, sepasang mata bulatnya menatap taehyun dan beomgyu.

"Yeah, kuharap besok akan menjadi hari yang menyenangkan"

"Beri kami kejutan, kak" ucap beomgyu.

"Tentu"

Tbc.

Setelah sekian lama bermeditasi untuk mengumpulkan keberanian, akhirnya aku mempublis sebuah cerita.

Maaf kalau ceritanya kurang bagus, soalnya ini cerita pertamaku.

So, jangan lupa vote dan komen ya, biar aku semangat buat ngelanjutin cerita ini.