NWIS 38

2.8K 414 70
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)

Soobin menatap pantulan dirinya dicermin toilet, dirinya sudah mengganti bajunya omong-omong.

Beruntung soobin selalu membawa baju ganti dimobil, jika tidak mungkin soobin harus mengeluarkan uang untuk membeli pakaian baru.

Soobin mengeluarkan handphone miliknya, mengetik beberapa kata lalu kembali memasukkannya kedalam saku celana.

Soobin menghidupkan kran air, memilih mencuci wajahnya sebelum keluar dari toilet.

Dia mengeluarkan sapu tangan miliknya yang ada di saku celananya, mengusap air yang ada dimukanya tanpa menyadari seseorang yang berjalan mendekat kearahnya.

Soobin terkejut ketika merasakan sepasang lengan memeluk dirinya dari belakang, dia memasukkan kembali sapu tangannya ke saku celana yang dipakainya tadi, tidak perlu melihatnya lagi, soobin sudah tau siapa orang yang memeluk dirinya dari belakang.

Soobin memutar bola matanya malas ketika mendapati yeonjun yang memeluk dirinya itu, sudah soobin duga jika yeonjun lah yang memeluk dirinya dari belakang.

Memangnya siapa lagi orang yang suka memeluknya sesuka hati selain yeonjun, walaupun soobin binggung, bagaimana alpha itu bisa masuk tanpa dia sadari, apa soobin terlalu fokus dengan kegiatannya sampai tidak menyadari kehadiran yeonjun?

"Sudah aku duga, ini pasti akan sangat cocok denganmu soobin" yeonjun tersenyum, merasa bangga dengan pilihannya yang cocok dengan soobin.

Awalnya yeonjun ingin memberikan soobin switer, tapi tidak jadi ketika dia melihat sebuah cardingan yang sama persis dengan switer itu.

Lagipula yeonjun ingat, soobin lebih sering memakai kaos lengan pendek dengan cardingan dan celana panjang, ketimbang memakai sebuah switer.

Memang cukup simpel, lagian soobin juga tidak terlalu perduli dengan harga pakaiannya, yang terpenting baginya adalah pakaian itu nyaman disaat dia gunakan.

Bukankah akan percuma jika kita membeli pakaian dengan harga mahal tapi tidak nyaman saat di pakai?

Yeonjun menaruh dagunya di pundak soobin, memperhatikan pantulan dirinya dan matenya yang terlihat sangat serasi.

Yeonjun mengecup pipi kanan soobin, tangannya menyelinap masuk kedalam kaos putih yang dikenakan matenya.

"Ayo kita mainkan sebuah permainan" tangan yeonjun mengusap perut soobin dari balik kaos, naik keatas mencubit nipple soobin gemas.

"Jika itu seru, aku tentu saja mau mate" soobin menatap yeonjun, tangan kanannya bergerak menggeplak tangan yeonjun yang memainkan nipplenya dari balik kaos.

Yeonjun cemberut, menatap soobin yang menatap datar dirinya, dia mengeluarkan kedua tangannya dari balik kaos soobin, yeonjun membalik tubuh matenya menghadapnya.

Memperhatikan sepasang mata bulat matenya yang berbinar, yeonjun tersenyum, mendekatkan mukanya kemuka soobin, yeonjun mengecup dahi soobin lama.

Sepasang mata tajamnya menatap soobin yang hanya diam menatap dirinya, dengan sepasang mata bulatnya yang menatap polos.

"Tentu saja ini akan seru, jadi bisa kita mulai permainannya mate"

"Ya, ayo kita mulai"

***

Seoyeon menatap soobin yang duduk didepannya dengan seorang alpha cowok yang sangat dia kenal.

Dia...

Hwang hyunjin, alpha yang memiliki masalah dengan kakaknya yang waktu itu berniat merebut jeongin dulu.

Matanya menatap hyunjin yang bahkan tidak perduli dengan kehadirannya, melirik dirinya saja tidak, alpha itu lebih memilih memakan makanannya dengan tenang sambil sesekali menyuapi soobin disebelahnya.

Dia yang mengajak soobin, hitung-hitung sebagai permintaan maafnya.

"Oh iya namamu siapa?" Seoyeon menatap soobin yang balas menatapnya dengan sepasang mata bulatnya yang berbinar lucu, jujur seoyeon gemas dengan omega cowok itu.

"Namaku rafhael choi, kamu sendiri siapa?" Soobin tersenyum, tentu saja itu nama samaran miliknya yang dia gunakan ketika dirinya berada di london, tidak mungkin bukan jika soobin memberi tahu nama aslinya, bisa-bisa rencanya mereka hancur.

"Aku lee seoyeon, senang berkenalan denganmu rafhael"

Soobin mengangguk dengan senyum manis, kedua pipinya menampilkan dimple miliknya yang menambah kesan manis pada cowok itu.

"Ah ya, kenalkan ini temanku, hwang hyunjin" soobin meninjak kaki kiri hyunjin yang ada disebalahnya, membuat alpha itu meringis menahan sakit di kakinya.

"Oh hallo" hyunjin tersenyum paksa, lebih baik seperti itu dari pada kakinya yang jadi korban dari sepatu soobin.

Dia menggeser duduknya sedikit menjauh dari soobin, hyunjin masih sayang sama kaki dan nyawanya.

Lihat saja tatapan tajam dari yeonjun yang seolah-olah mau membunuhnya itu, padahal kan hyunjin hanya duduk disamping soobin dan menyuapinya, bukannya ingin merebut soobin dari yeonjun.

Ya walaupun dia akui sih, dia duduk terlalu dekat dengan soobin, hyunjin hanya ingin membuat yeonjun sedikit kesal kok.

"Hallo" seoyeon tersenyum, sepertinya hyunjin sedang melakukan drama didepan temannya itu.

Seoyeon tau jika hyunjin tidak memberi tahu soobin tentang masa lalunya, jika hyunjin memberi tahu soobin, tidak mungkinkan mereka bisa duduk bersama sekarang.

"Kalian pasangan ya?" Soobin menatap yeonjun dan seoyeon bergantian, mata bulatnya mengerjab polos.

"Iya/tidak" seoyeon dan yeonjun menjawab bersamaan, seoyeon terlihat sangat bersemangat berbeda dengan yeonjun yang berdecak kesal.

"Eh, mana yang benar?"

"Kami bukan pasangan rafhael, bukankan kamu sudah tau jika aku sudah punya mate"

"Oh iya aku ingat, omega manis itu ya"

Yeonjun mengangguk mengiyakan, tentu saja itu soobin, mana sudi dia jadi mate dari cewek gila disampingnya ini.

Seoyeon berdecak kesal, rupanya soobin kenal dengan mate yeonjun itu, dia pikir soobin tidak akan kenal dengan mate yeonjun, jadi dia bisa membuat omega cowok itu percaya jika dia adalah mate yeonjun.

Tapi ternyata tidak, soobin ternyata sudah tau jika yeonjun sudah mempunyai mate.

Ah sepertinya seoyeon ada ide, bagaimana jika soobin memberi tahu mate yeonjun jika matenya itu pergi dengan omega lain, itu pasti akan seru.

Seoyeon tersenyum, itu memang ide yang bagus, beruntung dirinya bertemu dengan soobin disini.

Soobin menatap seoyeon dengan sepasang mata bulatnya yang menatap polos, dia memiringkan kepalanya kekanan, mata bulatnya mengerjab beberapa kali sebelum menanyakan sesuatu yang membuat seoyeon tidak berkutik.

"Tapi seoyeon, kenapa kamu mengaku sebagai mate yeonjun?"

Tbc.

Sebenarnya nih part mau ku update kemarin, cuma gak sempet plus blum selesai.

Oh iya buat yang baca angel or devil dan distiny, kedua book itu tetap bakal lanjut, cuma aku bakal jarang update disana.

Aku lagi mau fokus ke book ini dulu, nah kalo book ini sudab selesai baru aku lanjut ke dua book itu, itu sih kalau aku gak buat book baru tentang yeonbin sih ehehe.

Soalnya aku mau buat book baru tentang yeonbin, tapi isinya keuwuan keduanya.



Sorry for typo

See you next time

[ 1 ] Not What It Seems and Dominant Alpha - Yeonbin [ END ]Where stories live. Discover now