NWIS 51

2.3K 440 58
                                    

Thanks buat yang udah baca, vote and comment
Semoga suka:)

Jungkook menatap seorang omega manis yang turun dari lantai dua dengan raut muka polosnya, cowok itu mengerjabkan matanya beberapa kali seraya menatap satu-persatu orang yang ada disana. Meminta penjelasan.

Ia berjalan mendekat kearah yeonjun yang berada di dalam kegelapan, memiringkan kepalanya binggung dengan sepasang mata bulatnya yang berbinar polos.

"Kalian lagi ngapain? Kok mereka babak belur kayak gitu?" Omega manis itu menatap binggung yeonjun yang berdiri diam di tempatnya.

Yeonjun berdecak, menatap datar matenya yang sedang memainkan perannya. Ia sangat malas rasanya untuk berpura-pura saat ini.

Yeonjun menatap taehyung dan yang lain, memberi kode untuk tetap bersikap biasa. Ia kembali menatap soobin yang masih menatapnya dengan 7 orang bodyguard di belakangnya yang terdiri dari alpha dan beta.

Salah satunya adalah seorang alpha yang juga merupakan tangan kanan soobin, jay park.

"Kami hanya sedang bermain sedikit dengan mereka, rafhael"

"Oh begitu, kukira kalian akan membunuh mereka"

"Memang, kami memang akan membunuh mereka nanti. Tapi rafhael, apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku habis bertemu dengan matemu di atas, dia bilang dia mendengar suara tembakan, tadinya aku ingin langsung mengeceknya, tapi tidak jadi karna kupikir kalian bisa mengatasinya. jadi ya, disinilah aku sekarang" jelas soobin. Ia membalikkan badannya menatap seoyeon yang masih setia menjambaki rambutnya sendiri.

Soobin berjalan mendekat ke arah seoyeon dengan para bodyguardnya yang setia mengikuti. Mukanya menampilkan raut muka terkejut dengan sepasang mata bulatnya yang membulat lucu.

"Eoh? Seoyeon apa yang kamu lakukan disini?" Soobin menunduk, menatap seoyeon yang lebih pendek darinya.

Seoyeon mendongak, matanya yang berkaca-kaca menatap soobin di depannya. Dengan tidak tau malunya, seoyeon memeluk tubuh soobin didepannya, menenggelamkan mukanya di dada soobin.

Para bodyguard soobin menatap tajam seoyeon yang memeluk tuan mereka, salah satu dari mereka bergerak maju, melepas paksa pelukan seoyeon dari tubuh soobin. Ia berdiri di depan soobin seraya menodongkan pistolnya di kepala seoyeon yang terdiam di tempat.

Soobin tersenyum kecil melihat tindakan cepat jay yang melepas paksa pelukan seoyeon darinya. Sahabatnya itu memang bisa diandalkan. Ia memberi isyarat kepada bodyguardnya yang lain untuk menurunkan pistol mereka, tangannya terangkat, menepuk dua kali bahu jay yang meliriknya dari sudut mata cowok itu.

"Turunkan pistolmu jay, dia memelukku karna ketakutan"

Jay mengangguk, menurunkan kembali pistolnya namun tidak menurunkan sikap waspadanya. Ia menyingkir dari depan soobin dengan sepasang matanya yang menatap tajam seoyeon.

"Hei, jangan takut. Maafkan jay ya, dia hanya refleks saja tadi" soobin mengusap kepala seoyeon lembut. Ia tersenyum, menampilkan dimple di kedua pipinya.

Seoyeon mengangguk, matanya melirik jay yang masih menatap tajam dirinya. Ia memberanikan diri menggenggam tangan kanan soobin dengan kedua tangannya yang bergetar.

Seoyeon sebenarnya ragu, ia ragu jika soobin akan membantunya. Apalagi dari yang ia lihat, soobin sepertinya sangat dekat dengan mate yeonjun itu.

Tapi bukankah tidak masalah jika dia mencobanya, siapa tau omega itu mau membantunya.

"Tolong aku rafhael, mereka ingin membunuh kedua kakakku"

"Membunuh kedua kakakmu? Tapi kenapa seoyeon? Aku yakin, mereka pasti punya alasan melakukan hal itu" soobin menatap terkejut seoyeon dengan sepasang mata bulatnya membulat lucu.

"I-itu... aku" seoyeon menatap soobin ragu, dia binggung apa yang harus dia katakan kepada omega didepannya ini.

"Apa seoyeon? Aku gak bisa membantumu jika kamunya saja tidak mau memberitahuku, apa masalahnya"

"A-aku..."

"Aku apa seoyeon? Katakan dengan jelas?" Soobin mematap kesal seoyeon, cewek itu terlalu lama hanya untuk mengatakan yang sejujurnya.

"Aku... aku ingin membunuh mate yeonjun, rafhael"

"Membunuh mate yeonjun? Tapi kenapa seoyeon?" Soobin membulatkan kedua matanya, ia menatap tidak percaya seoyeon yang menatap tajam dirinya.

"Karna aku mencintai yeonjun! Aku yang pertama kali bertemu dengan yeonjun, aku yang pertama kali mencintainya. Tapi kenapa?! Kenapa malah cowok sialan itu yang menjadi mate yeonjun?! Aku tidak terima, aku akan membunuhnya rafhael! Tidak perduli dengan apapun, aku pasti akan membunuhnya!" Seoyeon mengepalkan kedua tangannya, sepasang matanya menajam dengan kilatan membunuh.

Soobin menatap datar seoyeon, memilih berbalik pergi meninggalkan seoyeon yang menatap sendu dirinya setelah mengatakan sesuatu.
































"Aku tidak bisa membantumu seoyeon. Aku tidak mungkin membantu seseorang yang berniat buruk kepada sahabatku. Aku hanya bisa bilang semoga kamu selamat dari mereka semua, karna bagaimana pun aku berharap jika kamu bisa selamat dan berubah menjadi lebih baik lagi nanti"































Tbc.

105 vote untuk lanjut ke part selanjutnya.








Sorry for typo


See you next time

[ 1 ] Not What It Seems and Dominant Alpha - Yeonbin [ END ]Where stories live. Discover now