NWIS 47

2.3K 421 120
                                    

Thanks buat yang udah baca, vote dan comment
Semoga suka:)

Changbin menggeleng, dia tidak bisa kehilangan felix. Omega itu adalah matenya, belahan jiwanya. Butuh waktu lama bagi changbin untuk mendapatkan omega itu, dia tidak ingin kehilangan permata berharganya.

Dia akui, dia siap kehilangan nyawanya. Tapi, changbin tidak siap jika harus kehilangan felix di depan matanya. Seharusnya changbin juga sadar jika felix juga tidak sanggup kehilangan dirinya.

"Tidak! Kumohon ampuni dia, dia tidak ada kaitannya dengan hal ini taehyung! Kumohon, jangan bunuh dia. Bunuh saja aku tapi tolong, lepaskan dia. Kumohon taehyung" changbin meneteskan air matanya, dirinya sudah tidak perduli dengan harga dirinya saat ini, karna sekarang yang terpenting bagi changbin adalah keselamatan felix.

Felix menangis, air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Melihat bagaimana matenya memohon untuk keselamatannya membuat felix sedih, sebegitu berharganya dirinya hingga changbin rela di bunuh demi keselamatannya?

Tubuhnya memang tidak di lukai sedikit pun. Namun, mereka menghancurkan dirinya dari dalam, perlahan namun pasti. Felix tidak bisa melawan, melihat matenya seperti ini membuat seluruuh tubuhnya terasa lemas.































"Ah~ kalian membuatku ingin menangis. Sungguh drama yang mengharukan, aku sampai ingin meneteskan air mata"

Taehyung terkekeh melihat cowok di sampingnya yang membuat gerakan seolah-olah menghapus air matanya. Tangan kanannya terangkat, mengusak gemas rambut cowok itu.

"Kamu benar, dramanya memang sangat mengharukan. Aku yakin jika ini ditayangkan di televisi, akan ada banyak orang yang menghujat kita-"

































"Aku benarkan, jungkook?"






























Jungkook terkekeh, mengangguk membenarkan perkataan taehyung di sampingnya. Ia memeluk matenya dari samping, mengecup pipi taehyung yang tersenyum gemas dengan kelakuannya.

"Tentu saja. Lagipula kapan mate tampanku ini salah, hm?" Jungkook tersenyum, mengabaikan tatapan datar hyunjin yang ada di lantai dua.

Hyunjin melihat semuanya, bagaimana kegilaan pasangan itu di bawah sana. Jujur saja jika hyunjin di beri bom, dia akan dengan senang hati melemparkannya ke arah pasangan gila itu.

Bukankah dengan itu dia akan berjasa karna telah menyingkirkan salah satu dari beberapa orang gila yang ada di sekitarnya, mungkin saja dirinya akan diberi penghargaan untuk itu.

Jika saja soobin dan yeonjun tau jika hyunjin menyebut mereka gila, mungkin alpha itu sudah menjadi pajangan di depan pintu masuk markas.























Taehyun memutar bola matanya malas, memilih menggigit sebuah apel yang dia ambil dari dapur. Ia bosan, melihat pasangan itu berulah membuat taehyun merasa sedikit sedih. Sedih karna beomgyu yang menghilang entah kemana.

Taehyun juga ingin memeluk alphanya, mengecup pipi dan bibir matenya seraya mendusal di dada bidangnya. Mengingatnya membuat taehyun merindukan beomgyu, padahal belum ada tiga jam mereka berpisah. Tapi taehyun sudah sangat merindukan matenya.

Taehyun cemberut, mengunyah apelnya dengan kesal. Ia menatap yeonjun di sebelahnya yang tengah fokus dengan game di handphonenya.




































Crass






























Taehyun menatap datar apel merah di tangannya. Ia berdecak, memperhatikan apelnya yang sudah ternodai dengan percikan darah.

Taehyun menoleh, menatap yeonjun yang tengah fokus dengan gamenya dengan tangan kirinya yang menusuk dada sebelah kiri seorang bodyguard yang berniat menyerang mereka dari belakang.

Yeonjun tersenyum, merasa senang karna dirinya yang bisa memenangkan gamenya.

Kepalanya menoleh, menatap main-main musuhnya yang menyamar sebagai seorang bodyguard miliknya dengan seringaian iblisnya di wajah tampannya.

"Kamu perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa membunuhku, pengecut"

Apa mereka pikir yeonjun sebodoh itu, sampai menurunkan tingkat kewaspadaannya dengan mudah? Tentu tidak.

Walaupun yeonjun fokus dengan gamenya, bukan berarti yeonjun tidak menyadari gerak gerik dari musuhnya.































"Let's play game dude"




































Tbc.

Part ini di persembahkan untuk anaksehat11 dan all readers yang udah komen sebanyak-banyaknya.

Btw kalian curang hiks, padahal aku...

Aku- dah lah







Sorry for typo


See you next time

[ 1 ] Not What It Seems and Dominant Alpha - Yeonbin [ END ]Where stories live. Discover now