DA 16. Promise

945 160 10
                                    

✭ Nathaniel Kim

Hidup adalah proses.

Mungkin saat ini kamu bahagia, tapi selanjutnya? Bisa saja kesedihan dan rasa sakit yang menghampirimu.
























Mungkin saat ini kamu bahagia, tapi selanjutnya? Bisa saja kesedihan dan rasa sakit yang menghampirimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dominant Alpha 16

Omegaverse, Action, Thriller, Romans - Rated T-M



Don't forget to vote and comment to support this story and appreciate my work



























Hal pertama yang soobin dapati kala membuka mata adalah ruangan serba putih dengan bau obat-obatan yang terasa memenuhi indra pernafasannya. Tidak perlu diberi tahupun, soobin sudah tau jika dirinya tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan infus yang terpasang di punggung tangan.

Perutnya terasa begitu sakit ketika soobin mencoba untuk bergerak. Lebih sakit dari pada luka tusukan yang pernah ia rasakan. Bibirnya bergetar, mencoba mengeluarkan suara yang terasa tertahan di tenggorokan.

Soobin ingin bangun, dan meminta maaf pada yeonjun karna tidak mampu menjaga anak mereka. Rasanya soobin benar-benar sedih dan merasa gagal menjadi orang tua.

Ia gagal melindungi anaknya yang bahkan belum lahir dan melihat dunia.

Rasa sesak itu hadir, bersamaan dengan setitik air mata yang mengalir turun di ujung matanya. Sudah tidak mampu lagi untuk membendung air mata yang sudah mengalir membentuk sebuah sungai kecil di sana.

Bayang-bayang bagaimana bahagianya yeonjun akan kehamilannya, berputar bak kaset rusak di benaknya. Terus-menerus memutar bagian yang sama tanpa henti. Membuat dirinya meloloskan isakan yang terdengar menyayat hati.

"Yeonjun-maafkan aku"

Soobin menutup matanya erat, mulutnya terus-menerus merapalkan hal yang sama berkali-kali.

Kepalanya reflek menoleh ke arah pintu sesaat setelah indra penciumannya mendapati feromon suaminya. Menatap dalam yeonjun yang berdiri diam di depan pintu yang tertutup tanpa suara.

Raut muka suaminya itu terlihat begitu sedih dengan sepasang mata tajamnya yang memancarkan kesedihan, sukses membuat soobin merasakan sesak yang teramat di dadanya. Ia-seperti orang jahat yang merebut kebahagiaan suaminya sendiri.

Sepasang mata indah itu terlihat begitu berkaca-kaca dengan air mata yang terus meluncur tanpa permisi. Isakan serta ucapan permintaan maaf terus-menerus mengudara di dalam ruangan.

[ 1 ] Not What It Seems and Dominant Alpha - Yeonbin [ END ]Where stories live. Discover now