16.

1.6K 173 2
                                    


"Udah lah nggak usah mikirin soal Diego lagi. Minggu depan kita udah selesai beres-beres di butik. Abis itu udah mau re-opening."

Kata-kata Eunbi tadi pagi masih terngiang-ngiang di kepala gua. Nggak kerasa udah satu bulan setelah kejadian buruk yang menimpa gua sama Eunbi waktu itu. Sekarang sedikit lagi butik gua dan Eunbi bakal dibuka lagi.

Masalahnya bukan cuma mikirin masalah butik. Gua juga kepikiran soal Diego. Akun Instagramnya dihapus setelah dia datang ke rumah gua waktu itu. Dia keliatan semakin menyeramkan kalo kayak begitu.

"Eh, Ibu Dela! Nyari Dokter Wonwoo, ya?"

Gua mendongak melihat Suster Yuha yang menghampiri gua sama Evie. Seperti biasa, Suster Yuha keliatan sangat cerah karna senyumnya yang begitu lebar.

Kalo dipikir-pikir, keren juga Wonwoo nggak ngelirik suster-suster yang ada di rumah sakit ini. Padahal suster yang ada di rumah sakit ini cantik-cantik.

"Iya, nih. Tapi, belom ngasih tau dia kalo saya mau dateng sih." Kata gua.

"Mau saya panggilin nggak?" Tanya Suter Yuha.

"Duh, Sus. Udah nggak usah ah. Saya nggak mau ngerepotin. Suster juga kan mau kerja. Nanti saya telfon aja." Kata gua.

Suster Yuha tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Suster Yuha berjongkok dan menyamakan tingginya dengan Evie lalu mengacak-acak rambut Evie.

"Makin cantik aja kamu." Puji Suter Yuha.

"Thank you!" Kata Evie.

Setelah sedikit berbincang dengan Evie, Suster Yuha berdiri dan merapihkan bajunya yang sedikit berantakan.

"Bu, saya duluan, ya." Pamit Suster Yuha, gua hanya tersenyum dan menganggukkan kepala gua.

Gua membuka ponsel gua dan berniat untuk mengirim pesan ke Wonwoo. Gua nggak berani kalo mau nelfon dia. Takutnya dia masih ada pasien sekarang.

"Papa!"

Gua mendongak saat mendengar Evie yang menjerit kegirangan. Ternyata karna ada Wonwoo yang lewat di depan gua dan Evie. Wonwoo yang tadinya mau pergi entah kemana, akhirnya dia memutar balik dan menghampiri gua sama Evie.

Tanpa ngomong apa-apa lagi, Wonwoo langsung membawa Evie ke dalam gendongannya dan mengecup bibir Evie.

"Kok di sini?" Tanya Wonwoo.

"Abis dari Eunbi, jadi sekalian ke sini aja nyamperin kamu." Kata gua.

Wonwoo duduk di depan gua dan menaruh Evie kembali ke tempat duduknya lagi. Sejujurnya gua deg-degan banget, takutnya Wonwoo malah nggak suka dengan kedatangan gua sama Evie.

"Aku seneng disamperin sama kamu sama Evie juga. Seneng banget malahan, Lane. Aku nggak pernah merasa keganggu sama kedatangan kamu." Kata Wonwoo.

"Tapi, kamu harus inget kalo kamu lagi ngandung, sayang. Bukannya aku nggak mau kamu di sini, tapi sebenernya kamu lebih baik istirahat buat kebaikan anak kita juga." Lanjut Wonwoo.

Gua hanya diam, gua tau kalo akhirnya bakalan begini. Tapi, nyatanya gua tetep aja nekat mau nyamperin Wonwoo di sini supaya gua bisa makan siang bertiga sama dia.

"Yaudah, aku pesen makan dulu. Kamu tunggu aja di sini." Kata Wonwoo.

"Evie, ayo sama papa." Ajak Wonwoo ke Evie.

Walaupun gua tau Wonwoo bakalan sedikit ngomel karna kedatangan gua, tapi gua tau dia nggak mungkin suruh gua pulang sekarang. Lagian kan pasti dia menghargai kedatangan gua sebagai istrinya.

✔️Marriage // Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang