23.

1.5K 181 7
                                    


"Stop ya, Nu."

Langkah kaki Wonwoo terhenti dan dia memutar tubuhnya menghadap ke gua. Dia mengerutkan alisnya bingung saat gua tiba-tiba buka suara. Dia hanya diam dan membiarkan gua memperjelas kalimat gua.

"Stop nyuruh-nyuruh orang buat nemenin aku di rumah. Aku nggak suka." Kata gua.

"Aku nggak nyaman."

Dengan santainya Wonwoo menyesap teh yang udah nggak begitu panas dan matanya masih tertuju ke arah gua seakan-akan masih mempersilahkan gua buat lanjut bicara.

"Tetep aja aku nggak bisa biarin kamu sendirian di rumah." Kata Wonwoo.

"Aku nggak sendiri, Wonwoo. Aku di rumah berdua sama Evie kok."

Wonwoo menarik bangku dan duduk sambil lanjut meminum tehnya. Emosi gua bener-bener terpancing melihat Wonwoo yang santai banget sekarang.

"Besok Gianna yang nemenin kamu."

"AKU NGGAK MAU!"

Gua bisa liat Wonwoo yang sempat terkejut karna gua berteriak di depan dia. Tapi, Wonwoo masih berusaha untuk keliatan santai. Entah kenapa semakin dia keliatan santai, gua semakin emosi.

Pandangan Wonwoo beralih ke halaman belakang rumah gua sambil meminum tehnya. Gua benar-benar berapi-api melihat dia yang kayak begitu.

"Wonwoo!"

Dia langsung menoleh ke arah gua dan menaikan kedua alisnya. Gua mengepal tangan gua menahan teriakan gua karna gua nggak teriak untuk kedua kalinya dan membangunkan Evie.

Gua melangkah pelan-pelan ke dapur dan menghampiri Wonwoo yang masih setia duduk di tempatnya.

"Kasih tau Gianna kalo aku nggak bakal ada di rumah besok." Kata gua.

"Aku nggak mau bohong ke dia. Toh, kenyataannya kamu emang di rumah, kan." Kata Wonwoo sambil mengangkat kedua bahunya.

Wonwoo menghabiskan tehnya lalu membawa bekas gelasnya di wastafel, lalu langsung mencucinya. Dia keliatan sama sekali nggak peduli sama kata-kata gua, itu yang bikin gua kesal sama dia sekarang.

"Aku takut." Kata Wonwoo setelah selesai mencuci gelasnya dan memutar tubuhnya menghadap gua lalu menatap gua dengan tatapan yang dalam.

Gua hanya bisa menghela nafas gua dengan panjang karna sebenernya gua paham apa yang dimaksud oleh Wonwoo. Jujur aja gua benci kalo dia udah mikirin hal ini.

"Nu, kamu pikir aku apaan? Hah?" Tanya gua kesal.

"Aku serius, sayang." Kata Wonwoo.

"Ya, kamu pikir aku nggak serius?!" Nada bicara gua mulai naik lagi.

Wonwoo berusaha memegang kedua bahu gua tapi dengan cepat gua menepis kedua tangannya sebelum tangannya itu mendarat di bahu gua.

"Kamu pikir aku selemah itu? Hmm?" Tanya gua.

Wonwoo menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bukan gitu, Laney. Cuma aku kepikiran terus kalo misalnya kamu cuma di rumah berdua sama Evie." Kata Wonwoo.

✔️Marriage // Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang