41.

2.5K 210 29
                                    


"Tenang aja."

Bukannya tenang, gua malah semakin takut karna di bawa ke tempat yang gelap sama Diego. Gua langsung kepikiran Evie yang ada di rumah. Gua nggak boleh kenapa-kenapa, masih ada anak gua yang bakal nunggu gua di rumah.

"Gua pergi bentar." Kata Diego.

"Eh Diego! Jangan!"

Tapi, keliatannya Diego nggak memerdulikan gua dan malah meninggalkan gua sendirian di sini. Gua pun hanya bisa berdiri dan menunggu Diego kembali.

"Delaney."

Gua memutar tubuh gua saat mendengar seseorang dengan suara yang sangat familiar di telinga gua memanggil nama gua.

Wonwoo.

"Wonwoo? Kamu ngapain di sini?" Tanya gua.

Wonwoo melangkah ke arah gua dan gua malah melangkah mundur. Gua nggak tau kenapa gua malah sedikit was-was sama Wonwoo. Gua rasa pikiran gua udah mulai nggak waras.

Kita berdua sama-sama berhenti dan malah saling tatap. Gua tetap bisa melihat manik matanya walaupun cuma ada cahaya remang-remang yang menyinari taman bermain ini.

"Sorry." Kata Wonwoo.

Gua hampir menumpahkan air mata gua mendengar suara Wonwoo yang begitu tulus. Malam ini gua bener-bener berharap supaya semua masalah ini selesai.

Sekarang gua paham kenapa Nancy ngajak Wonwoo buat ketemuan. Gua yakin Nancy udah jelasin semuanya ke Wonwoo, tapi gua nggak tau apa Wonwoo bakal mau percaya mereka atau nggak.

Karna sebenernya gua masih nggak tau maksud Wonwoo minta maaf itu apa. Bisa aja dia bilang maaf karna dia masih menolak ajakan gua untuk tetap mempertahankan pernikahan ini.

"Wonwoo, kamu udah paham semuanya, kan?" Tanya gua.

Gua memegang kedua tangan Wonwoo memohon supaya dia buka suara. Kenapa dia selalu susah buat buka suara sih? Diamnya itu selalu bikin gua nggak tenang, bahkan frustasi.

"Jangan diem, Nu. Jangan bikin aku frustasi karna kamu diem terus." Kata gua.

Tapi, Wonwoo sama sekali nggak mengindahkan kata-kata gua. Wonwoo masih lebih memilih untuk diam dan membiarkan gua kebingungan sendirian di sini.

Kedua tangan gua memegang kedua bahunya dan menggoyangkan bahunya supaya dia mau bicara. Lalu kedua tangan gua meraih wajahnya agar dia bicara.

"Okay, kalo kamu masih sama pilihan awal kamu." Kata gua sambil melepas kedua tangan gua dari wajahnya.

Gua sempat kaget saat tangan gua ditahan oleh Wonwoo dan dia kembali meletakan tangan kiri gua di pipinya, tangan kanannya memegang tangan gua dengan erat.

"Sebelum aku denger semua penjelasan Nancy hari ini pun aku udah ada niatan buat ketemu kamu. That's why aku ada di depan butik kamu." Kata Wonwoo yang akhirnya membuka suaranya.

"But, i saw you with him. Well..."

"Aku nggak ada apa-apa sama dia, Nu. Tujuan aku makan malem sama dia pun buat nyari info tentang kamu, atau seenggaknya kabar kamu. Gila aja kalo aku secepet dan semudah itu pindah hati." Kata gua.

Semalam gua kira Wonwoo bakal datang buat ngambil Evie dari gua. Makanya gua langsung merapihkan barang-barang gua dan berniat buat tinggal di apartment Eunbi sementara.

"Aku dateng ke butik semalem, karna aku takut kamu nyerah. Aku nggak mau dan nggak bisa liat kamu nyerah." Kata Wonwoo.

"Sekarang kekuatan kamu udah balik dan kamu nggak ada alasan buat nyerah. Masih ada yang kamu pertahankan, jadi kamu nggak boleh nyerah." Lanjutnya.

✔️Marriage // Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang