28.

1.3K 167 3
                                    


Gua memijat-mijat kepala gua yang masih pening lantaran gua mabuk berat semalam. Badan gua rasanya sedikti aneh. Mungkin itu juga pengaruh alkohol semalam. Gua nggak pernah semabuk itu semalam.

"Gua aja nggak inget gimana caranya gua jalan ke kamar." Kata gua.

Jam dinding menunjuk ke angka sebelas dan sepertinya gua harus menjemput Evie dua jam lagi. Harusnya sekarang gua udah jemput Evie, tapi badan gua bener-bener nggak enak. Gua pun udah bilang Darby dan Darby fine-fine aja.

Sekarang badan gua udah nggak tercium bau alkohol lagi karna gua udah membersihkan diri gua. Lagipula gua juga nggak tahan sama bau alkohol yang menempel di badan gua.

Ding dong!

Rasanya susah banget buat melangkah buat gua. Badan gua terasa lemas banget, tapi gua tetap harus berdiri dan membukakan pintu untuk tamu. Semoga aja itu bukan tamu yang bakal mampir lama-lama di rumah gua.

"Loh?"

Gua terkejut melihat Wonwoo yang berdiri di balik pintu rumah dengan senyumannya yang lebar. Bahkan gua sampai mengerjap berkali-kali untuk memastikan itu Wonwoo beneran. Gua beneran udah nggak mabuk kan sekarang?

"Hai!" Sapanya sambil memeluk gua erat.

Sebenernya gua masih terkejut karna seharusnya dia pulang besok. Tapi, dia malah muncul di hadapan gua sekarang. Untung aja gua udah ngeberesin semua yang berhubungan sama alkohol di rumah.

"Bukannya besok, ya?" Tanya gua.

"Aku minta pulang lebih dulu. Dibolehin juga." Kata Wonwoo sambil membawa kopernya masuk ke dalam rumah.

Wonwoo menyapu pandangannya ke seluruh ruangan dan memperhatikan setiap ujung ruangan. Tepatnya, dia keliatan mencari sesuatu.

"Evie mana?" Tanya Wonwoo.

"Uh? Aku lupa kasih tau kamu. Evie nginep di rumah Darby." Kata gua.

Wonwoo hanya menganggukkan kepalanya lalu lanjut berjalan ke kamar sambil membawa kopernya. Gua hanya mengikuti langkahnya sampai di kamar.

"Kamu istirahat dulu gih, biar aku aja yang rapihin baju-baju kamu. Nanti jam satu kita jemput Evie." Kata gua, Wonwoo hanya menganggukkan kepalanya.

Wonwoo mengambil pakaiannya di lemari dan langsung mengganti pakaiannya tersebut. Sedangkan gua langsung membuka koper Womwoo dan merapihkan baju-bajunya lagi ke dalam lemarinya.

Ding dong!

Hampir aja gua mengumpat karna saking kesalnya mendengar suara bel rumah. Kali ini gua harus turun lagi demi membukakan pintu rumah gua. Ah, sebenernya melelahkan juga harus bolak-balik dari atas ke bawah dan jaraknya lumayan jauh.

"Nancy? Kenapa?"

Seperti dugaan gua, Nancy yang muncul dibalik pintu rumah gua. Seperti biasa, dia menampakan wajahnya yang begitu cerah.

"Kak, bentar doang sih. Aku cuma mau ngasih kue." Kata Nancy sambil memberikan satu kotak berisikan kue buatannya.

"Astaga, Nan. Makasih banyak loh." Kata gua, Nancy tersenyum lebar dan mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Kamu nggak kerja?" Tanya gua.

"Ini hari minggu, Kak."

Gua menepuk jidat gua karna lupa kalo misalnya ini weekend. Bodoh banget gua sampe nggak bisa mengingat hari.

"Yaudah, Kak. Aku pamit dulu, ya. Mau pergi sebentar." Kata Nancy.

"Eh, makasih banyak ya, Nan. Nanti malem ajak Billy makan malem di sini, ya. Aku mau masak banyak malem ini." Kata gua, Nancy hanya mengangguk dan memberikan jempol untuk gua.

✔️Marriage // Jeon WonwooWhere stories live. Discover now