4.

2.5K 249 17
                                    


"Lane, kamu mau di Bandung aja dulu? Lusa abis aku praktek aku langsung jemput di sini." Kata gua sambil melipat lengan kemeja gua.

Gua rasa ada baiknya Delaney di Bandung dulu karna gua tau dia belom mau pulang ke Jakarta. Kalo misalnya dengan dia menetap di Bandung bisa bikin dia lebih baik, gua sama sekali nggak masalah.

"Nggak usah. Nanti kamu sendirian di rumah." Kata Delaney.

"Nggak apa-apa. Kan cuma satu hari." Kata gua.

Delaney menatap kosong ke depan, entah dia lagi mikirin apa. Udah hampir dua jam semuanya sampai di rumah dan Delaney yang paling diem dari tadi.

"Beneran nggak apa-apa?" Tanya Delaney, gua mengangguk.

Delaney menundukkan kepalanya dan gua bisa mendengar isakan tangisnya lagi. Gua berjalan ke arah Delaney dan memeluk dia.

"Kok tiba-tiba banget, Nu?" Tanya Delaney.

Pertanyaan itu terus-terus dilemparkan sama Delaney dari hari kemarin. Delaney masih shcok banget sampai sekarang pastinya.

"Lane, mama udah tenang di sana. Ikhlasin, Lane. Kamu nggak mau juga kan kalo Evie ngeliat kamu kayak begini terus?" Kata gua, Delaney menganggukkan kepalanya.

"Del, makan dulu, yuk. Tadi Tante Alana sempet bikinin sop." Kata Sowon yang baru aja duduk di sebelah Delaney.

"Iya, Kak. Dikit lagi gua makan kok." Kata Delaney, Sowon cuma bisa mengangguk pasrah dan kembali ke dapur.

Setelah pemakaman tadi, keluarga gua juga ikut ke rumah Delaney. Katanya supaya rumahnya nggak terlalu sepi dulu. Tapi, sejam lalu mereka semua udah pulang.

"Lane, makannya yang teratur, ya. Inget anak kita juga." Kata gua sambil mengusap perut Delaney, Delaney hanya menganggukkan kepalanya.

Gua sebenernya nggak rela ninggalin Delaney malam ini. Tapi, besok gua harus praktek dan gua harus pulang malam ini.

"Wonwoo, kamu beneran nggak apa-apa sendirian di sana?" Tanya Delaney.

"Aku nggak apa-apa. Kamu yang kenapa-kenapa." Kata gua.

Delaney menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum lembut ke arah gua. Bisa-bisanya dia masih tersenyum nggak lama setelah dia nangis. 

"Wonwoo, tapi aku takut kamu pulang sendirian malem-malem. Apa aku ikut pulang aja, ya?" Tanya Delaney, gua menggelengkan kepala gua.

"Kalo kamu mau di sini, ya nggak apa-apa. Aku nggak bakalan kenapa-kenapa, Delaney." Kata gua.

Gua melirik Delaney yang memejamkan matanya sambil menyenderkan badannya di sofa. Gua langsung berdiri dan pergi ke dapur untuk mengambil makanan untuk Delaney. Gua tau dia nggak bakalan makan kalo nggak diambilin.

Gua ngambil sedikit sup buatan Mama Al tadi karna gua nggak mau terlalu maksa Delaney buat makan banyak. Gua tau sekarang dia nggak nafsu makan. Seenggaknya perutnya udah diisi.

"Lane, makan dulu please." Kata gua dengan nada sedikit memohon.

Pokoknya sekarang gua harus memastikan Delaney udah makan. Gua nggak bisa pulang kalo Delaney belom makan.

✔️Marriage // Jeon WonwooWhere stories live. Discover now