21.

1.6K 185 4
                                    


Wonwoo's POV



"Sayang, it's okay."

Gua menarik Delaney ke pelukan gua karna dia nggak berhenti menangis dari rumah sakit sampai di rumah. Tepatnya setelah mendapat kabar kalo dia keguguran.

Rasanya terpukul banget saat tau malaikat kecil yang ditunggu-tunggu nggak akan datang. Padahal gua dan Delaney udah sempat membeli beberapa perlengkapan buat malaikat kecil ini.

"Aku harusnya dengerin kamu." Kata Delaney.

"Maaf." Katanya lagi.

Udah ribuan maaf yang keluar dari mulutnya Delaney dari tadi. Gua paham dia merasa bersalah banget, tapi semuanya nggak bakalan berubah.

"Shh, udah ya." Kata gua.

Gua berdiri dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air mineral untuk Delaney yang pastinya kehausan karna nggak berhenti nangis dari tadi.

"Minum dulu, sayang." Kata gua sambil memberi dia segelas air putih yang gua ambil tadi. Sayangnya, dia menolak buat minum dan masih lanjut menangis.

"Minum dulu." Kata gua yang sedikit memaksa karna dari tadi Delaney sama sekali belom minum.

"Aku nggak mau!"

Gua cukup kaget saat bada bicara Delaney yang tiba-tiba naik. Gua lebih memilih buat nurutin katanya daripada harus bikin dia marah. Tapi, sejujurnya gua khawatir kalo dia kurang minum juga.

"Wonwoo, aku minta maaf."

Gua nggak bisa bohong kalo sebenernya gua emang kecewa banget sama keadaan sekarang. Tapi, apa yang bisa gua bikin? Semua usaha gua juga nggak bakalan bisa bikin semuanya balik kayak dulu.

Delaney keliatan udah lelah karna menangis dan badannya lesu banget. Delaney memaksakan dirinya berdiri dan berjalan menuju kamar. Gua pun memutuskan untuk menyusul Delaney yang pergi ke menuju kamar.

"Lane!"

Sebelum gua menyamakan langkah gua dengan dia, Delaney pingsan sebelum naik tangga. Dengan cepat gua menahan tubuhnya sebelum dia tergeletak di atas lantai.

"Sayang?" Gua mengusap-usap keningnya, tapi matanya masih tertutup.

Gua memilih untuk mengangkat Delaney dan membawanya masuk ke dalam kamar, lalu gua menaruh dia di atas ranjang. Gua berlari ke dapur untuk membuatkan air hangat buat Delaney.

Setelah mengambil air hangat dari dispenser, gua buru-buru kembali ke kamar untuk melihat Delaney. Saat di kamar gua melihat Delaney yang udah berusaha buat bangun dari atas ranjang.

"Laney, kamu diem dulu, please. Minum ini dulu, sayang." Kata gua sambil memberi segelas air hangat yang udah gua buat tadi.

Untungnya kali ini Delaney mau nurutin kata-kata gua karna gua yakin sekarang dia udah kehausan. Satu gelas air putih hangat yang gua bikin tadi langsung habis dalam hitungan detik sama Delaney.

"Istirahat dulu, yuk." Kata gua, tapi Delaney menggelengkan kepalanya.

"Wonwoo, kamu terserah mau apain aku. Emang aku orangnya batu sampai akhirnya kayak begini. Kamu boleh marahin aku, maki-maki aku. Terserah kamu."

Gua menarik Delaney dan menaruh kepalanya di dada gua. Berkali-kali gua mengecup puncak kepalanya agar dia bisa merasa lebih nyaman sedikit.

"Mama! Why are you crying?"

Delaney buru-buru menghapus air matanya saat mendengar suara Evie yang tiba-tiba udah ada di kamar gua. Delaney mengambil Evie dan menaruhnya di atas pangkuannya.

✔️Marriage // Jeon WonwooWhere stories live. Discover now