Fakta Masa Lalu 2

1.6K 175 7
                                    

Holla guys, kembali lg sama author yg cantik ini 😁
Happy new year!! 🥳🥳
Semoga harapan kalian di th baru ini jd kenyataan yaa
doain jg moga cerita ini sukses n bsa ngasilin duit bwt gw🤗
Jgn lupa vote+comment+share yaa
Happy reading!!

=========================

Semuanya berhenti, tidak ada yang bergerak sama sekali. Bahkan, hembusan nafas mereka sampai terdengar jelas satu sama lain. Mereka terdiam, bukan, lebih tepatnya adalah menunggu.

Ere menatap Selena dengan sendu. "Apa dia telah mengingat semuanya?" batinnya bertanya saat ia melihat Selena membalas tatapannya dengan sorot mata kecewa.

Ere perlahan mendekati Selena dan bersimpuh di kakinya. "Maaf, maafkan aku."

Selena tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Semuanya masih terdiam, bahkan Silver Rayleigh pun sama. Bedanya, ia diam-diam menyembunyikan seringai kemenangannya.

"Aku ingin menjelaskan semuanya padamu waktu itu. Tapi kau tidak ma__"

"Cukup Ere."

Suara datar dan terkesan dingin itu keluar dari mulut Selena. Ere mendongakkan kepalanya.

"Ini lah hal yang membuat ku tersulut emosi waktu itu. Aku belum menjelaskan semuanya, tapi kau sudah memotong perkataan ku," ucap Ere dengan frustasi.

Para pasukan, baik dari pasukan kegelapan maupun pasukan yang dipimpin Selena masih terdiam menyaksikan mereka berdua.

Selena tidak memperdulikan Ere yang bersimpuh di kakinya. Bahkan ia tidak menatapnya sama sekali. Di ingatannya saat ini, terpampang jelas bagaimana Ere dengan sadis membunuh kakak laki-lakinya, kakak laki-laki yang paling ia sayangi.

Kakak yang selalu ada di sisinya dan selalu memanjakannya dengan menuruti semua keinginannya.

Flashback on..

"Kak, aku ingin berjalan-jalan ke hutan," ucap gadis kecil dengan menarik-narik lengan seorang remaja laki-laki.

Remaja laki-laki itu mengelus surai silver milik adik perempuannya. "Tentu saja, ayo!"

Setelah keduanya menginjak usia yang cukup dewasa, gadis itu masih tetap menempel pada kakaknya seperti perangko. Hingga suatu hari, untuk pertama kali kakaknya menolak permintaannya.

"Kak," panggil gadis itu sambil menggoyangkan lengan kakaknya yang sedang sibuk membaca buku.

Karena tidak mendapatkan balasan dari sang kakak, gadis yang baru menginjak dewasa itu mengerucutkan bibirnya dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kenapa hem?" tanya laki-laki itu sambil mengelus surai silver miliknya.

Sang kakak memang suka sekali mengelus rambutnya. Ia bilang, jika rambutnya ini lembut bagaikan sutra dan berkilau bagaikan emas dan permata.

Gadis itu menolehkan kepala menghadap kakaknya. Dia menunduk dan menggigit bibirnya gugup. Laki-laki itu memegang dagunya, membuatnya mendongak dan kedua mata mereka pun bertemu.

"Katakan saja," ucap laki-laki itu dengan lembut.

Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan, mencoba memberanikan diri untuk berbicara dengan kakaknya.

"Aku...apa aku boleh memiliki seorang kekasih?" cicitnya.

Ekspresi kakak laki-lakinya langsung berubah datar. Gadis itu menekuk wajahnya dan menundukkan kepala.

Reincarnation of Moongoddes [TAMAT] Where stories live. Discover now