Bahagia

2.6K 287 7
                                    

Selena terdiam dengan badan yang tiba-tiba kaku tidak bisa digerakkan. Jantungnya pun berdegup kencang saat pelukan itu semakin erat.

"Tidurlah, aku tak akan berbuat macam-macam padamu," ucap Ere dengan suara seraknya.

Tanpa membalas perkataan Ere, Selena mulai memejamkan matanya. Dia merasa nyaman berada dipelukan pria yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu ini.

Tanpa disadarinya, Ere diam-diam tersenyum.

"Selamat malam," bisik Ere saat perempuan itu sudah tertidur dengan pulas.

***

Sinar mentari pagi menyelinap masuk diantara celah-celah pondok. Sinar itu menyinari kedua sejoli yang tertidur pulas di dalamnya. Namun keduanya tidak terusik sama sekali, mereka malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Eungghh." 

Selena mengerjapkan matanya saat melihat pria yang tanpa sadar dia peluk. Dengan sengaja dia tidak mengubah posisinya supaya Ere tidak terbangun.

"Sepertinya dia sangat lelah," batinnya saat melihat Ere tertidur pulas dengan memeluknya.

Selena jadi tertarik untuk melihat wajah pria itu lama-lama. Alisnya yang tebal dan menukik, hidungnya yang mancung, bulu mata lebat dan lentik, serta bibir yang tebal dibagian bawah dan berwarna pink alami.

"Sudah puas mengagumiku, Nona?"

Suara Ere mengagetkan Selena dari kekagumannya pada pria itu.

"Siapa?" dalihnya seraya menjauhkan tubuhnya dari Ere, tapi masih dalam posisi berbaring menyamping menghadapnya.

"Tentu saja dirimu," jawab Ere dengan suara seraknya, yang semakin menambah kesan seksi dan maskulin.

"Tidak," balas Selena sambil beranjak bangun dari posisi semula. Sedangkan Ere masih dalam posisi berbaring terlentang.

"Kau mau kemana?" tanyanya.

"Kemana saja asal tidak bersama dirimu," jawab Selena dengan ketus dan berjalan keluar.

Dia malu sekaligus kesal. Malu karena ketahuan mengagumi pria itu dan kesal karena jantung ini sedari tadi berdetak dengan sangat kencang.

"Lebih baik aku berendam saja di sungai," gumamnya.

***

"Bagaimana keadaanmu di sana Selena? Aku harap secepatnya dirimu pulih dan ingatanmu akan kembali sepenuhnya. Maafkan aku harus mengirimmu ke tempat itu. Karena itu adalah tempat paling aman untukmu," ucap seorang pria dengan setelan jasnya.

Tok..tok..tok..

"Masuk!" sahut pria itu dari dalam.

"Permisi Pak. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda."

Pria itu mengernyitkam dahinya bingung. Karena setaunya, tidak ada jadwal pertemuan dengan siapa pun hari ini.

"Siapa?"

"Aku," sahut seseorang dari luar.

Seseorang itu berjalan dengan angkuh memasuki ruangan.

"Kalau begitu saya permisi, Pak," pamit sekretarisnya.

"Iya," jawab pria tadi dengan singkat.

Matanya menilai seseorang yang berada di hadapannya. "Anda siapa?"

"Kau tidak mengenalku Nyx?" tanya seseorang itu tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan sebelumnya.

Nyx mengernyitkan dahinya bingung.

Reincarnation of Moongoddes [TAMAT] Where stories live. Discover now