Unexpected

3.2K 327 7
                                    

Haii bom vote dong 😆
Vote+comment+share jgn lupa yak..
Kalau kalian suka sama cerita genre fantasi yg ttg time travel gitu, mampir kuyy di lapak aku..
Kalian bisa cek di profil aku yakk..
Happy reading 😚

****

Nyx menggendong Selena dan membawanya ke mobil. Dia tidak memperdulikan bagaimana nasib murid-murid sekolah Selena, yang terpenting adalah keselamatan perempuan yang ada di gendongannya sekarang.

"Kenapa bisa seperti ini?" gumam Nyx sambil merapikan anak rambut yang menutupi wajah cantik Selena.

Tanpa menunggu lama, Nyx dengan segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata menuju rumahnya. Sebenarnya dia bisa saja menggunakan kekuatannya. Tapi, terlalu banyak manusia yang berlalu lalang dan dia tidak ingin mengambil resiko.

Tiinn...tiinn..

Gerbang mansion milik Nyx perlahan terbuka otomatis. Tidak ada orang lain selain Nyx dan Selena yang tinggal di rumah ini. Letaknya pun sangat jauh dari rumah-rumah lain, karena rumah ini berada di tengah hutan.

Dengan tergesa-gesa Nyx membopong tubuh Selena sambil berlari masuk ke dalam rumah. Dengan menggunakan kekuatannya, seketika sekarang mereka sudah berada di depan gerbang Dunia Atas.

Terlihat Nyx merapalkan sesuatu dan perlahan gerbang yang menjulang tinggi itu terbuka lebar. Setelah itu, Nyx memejamkan matanya dan tiba-tiba saja muncul seekor kuda terbang berwarna putih menghampirinya.

Dengan hati-hati Nyx meletakkan tubuh Selena di atas kuda terbang itu dan kuda itu membawanya terbang ke suatu tempat.

"Cepatlah pulih dan mari bersatu melawan kegelapan," batin Nyx sambil melihat ke atas langit.

***

"Tuan, kapan kita akan memulai penyerangan?" tanya seseorang yang memakai pakaian berwarna hitam.

"Kita tunggu malam bulan purnama merah dan setelah ritual pembangkitan sang pemimpin kegelapan," sahut seorang pria memakai jubah hitam, tuan mereka.

"Malam bulan purnama merah tinggal sepuluh tahun lagi. Jadi mulai sekarang, kalian berlatih lah dan siapkan para pasukan untuk menyambut malam pertumpahan darah. Dimana kejadian lima ratus tahun yang lalu akan terulang kembali," lanjut peia berjubah hitam itu dengan menyunggingkan seringainya.

"Baik tuan," ucap pria berpakaian hitam, bawahannya itu dengan menundukkan kepala dan berlalu pergi dari ruang ruangan itu.

"Kita lihat saja. Apakah kutukan itu akan terjadi?" gumam orang berjubah itu dengan senyum misteriusnya dan mata yang berubah menjadi berwarna merah darah.

***

Sedangkan disisi lain, di tempat yang sangat indah, terdapat air terjun yang menjulang tinggi hingga puncaknya tidak terlihat dengan jelas karena tertutup kabut. Derasnya air yang mengenai bebatuan, memantulkan percikan air yang indah.

Tidak hanya itu, di sekitar air terjun terdapat taman bunga lavender yang sangat luas. Sangat memanjakan mata yang memandang.

Di tengah-tengah keindahan taman bunga itu, ada sebuah pondok yang terbuat dari bambu. Dan di samping pondok itu, ada seekor kuda terbang atau kita sebut pegasus yang berwarna putih berkilau jika terkena sinar matahari.

Sedangkan di dalam pondok, ada seorang perempuan cantik yang memakai gaun putih selutut tanpa lengan sedang memejamkan kedua mata indahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedangkan di dalam pondok, ada seorang perempuan cantik yang memakai gaun putih selutut tanpa lengan sedang memejamkan kedua mata indahnya.

Entah sampai kapan kedua mata itu akan tertutup rapat. Tidak ada yang tahu juga apa penyebab perempuan itu tertidur dalam waktu yang cukup lama, yaitu lima tahun.

Selama ini tidak ada satu orang pun selain dirinya di sini. Dia hanya ditemani seekor pegasus cantik yang berjaga di samping pondoknya. Tidak tahu seindah apa mimpinya hingga dia tertidur dengan nyenyak sekali.

Tiba-tiba saja langit berubah warna yang tadinya biru cerah menjadi gelap. Angin bertiup kencang dan pegasus tadi meringkik, entah ini menandakan apa. Apakah akan baik-baik saja ataukah sebaliknya?

Muncul siluet seseorang dari atas langit sedang menunggangi seekor naga besar. Orang itu memakai pakaian serba hitam. Dari postur tubuhnya, dia sepertinya seorang pria.

Perlahan pria itu turun dari tunggangannya dan berjalan perlahan masuk ke dalam pondok bambu, dimana perempuan cantik tadi berada. Matanya yang hitam kelam menelusuri tiap jengkal tubuh perempuan cantik yang tertidur di hadapannya ini.

Tapi sayang, dia tidak bisa menyentuh tubuh perempuan itu. Karena dia hanyalah sesosok jiwa sebelum ritual pembangkitan itu terjadi. Entah kenapa dirinya bisa sampai di tempat ini. Apakah ini pertanda jika dirinya akan memenangkan peperangan esok? Ataukah sebaliknya?

"Aku masih ingat saat dirimu menghunuskan pedang tepat di jantung ku. Rasanya sakit, lebih sakit ketika aku mendengar sumpahmu. Rasanya memang tidak mungkin jika seorang pemimpin kegelapan jatuh hati pada sang Dewi Bulan. Tapi nyatanya__"

Ucapan pria itu terhenti kala dirinya melihat mata milik perempuan cantik di hadapannya ini perlahan terbuka, sepasang mata berwarna silver menyambutnya.

"Eunghh," erang perempuan cantik itu dengan memegang kepalanya.

"Dimana aku?" ucapnya dengan raut muka bingung.

Sang pria hanya berdiri diam di samping tempat perempuan cantik ini berbaring.

Saat pemilik mata silver dan hitam itu saling menatap, terlihat ada percikan berwarna merah muda namun samar. Si perempuan cantik tadi mengernyitkan dahinya bingung.

"Siapa kamu?"

Si pria hanya diam dan perlahan membalikkan badannya untuk keluar dari pondok.

"EH, TUNGGU!!" teriak si perempuan sambil berusaha mengejar si pria tadi.

Dengan cepat, perempuan cantik tadi menahan si pria dengan memegang lengannya. Sedangkan badan pria tadi tiba-tiba saja menegang.

"Bagaimana bisa dia menyentuhku?" batin pria itu bingung. Namun dia tetap mempertahankan ekspresi wajah datarnya.

"Kamu siapa?" tanya perempuan itu tanpa melepaskan pegangan tangannya dari lengan si pria.

Pria tadi membalikkan badannya dan bertemu lah pandangan mereka.

"Eh, maaf," cicit perempuan cantik tadi sambil menunduk setelah tersadar jika dirinya masih memegang lengan pria itu.

Si pria tadi hanya diam saja sambil menatap perempuan di hadapannya dengan dalam. Tiba-tiba saja si perempuan memalingkan wajahnya karena malu ditatap seintens itu.

"Siapa namamu, Tuan? Aku Selena," kata perempuan cantik tadi yang ternyata adalah Lena.

Karena merasa pria di hadapannya ini tidak ramah dengannya, Lena akhirnya menggembungkan pipinya kesal dan berjalan menuju samping pondok. Matanya berbinar kala melihat seekor kuda terbang di sana.

"CANTIKNYA!," teriaknya dengan girang sambil berlari kecil ke arah pegasus.

Pria tadi hanya diam menatap segala tingkah laku perempuan itu. Mulai dari tertawa sendiri dan tiba-tiba cemberut saat melihat ke arah dirinya.

"Apa salah ku?" batin pria itu bertanya-tanya hingga dahinya mengernyit dalam.

Selena melengos dan tertawa riang saat melihat pegasus di hadapannya ini menjilat-jilat pipinya.

"Kamu tahu siapa pria yang ada di sana itu?" bisik Selena pada pegasus di hadapannya sambil sesekali melirik ke arah pria tadi berada.

Saat pria itu memergoki dirinya, dengan cepat Selena mengalihkan pandangannya ke arah lain. Pegasus itu meringkik seakan menjawab pertanyaannya. Dia yang melihat respon pegasus ini menjadi girang sendiri.

"Kenapa dia tidak menjawab pertanyaan ku tadi? Apa dia bisu? " bisik Selena pada pegasus-nya.

"Aku tidak bisu."




Bersambung~ 🍂

Reincarnation of Moongoddes [TAMAT] Where stories live. Discover now