Extra Chapter 2 {SELESAI}

3.4K 243 13
                                    

Haii guys, jgn lupa vomment yaa..
Gw liat kmrn yg vote dikit bgt, pdhl yg baca lumayan bnyk lohh..
Gw doain jempol kalian kepleset trus pencet tombol bintang wkwk..
Dh lah, happy reading!!

============================

"Ayah, aku takut."

Dewa Poseidon menggenggam jari-jari lentik anaknya yang terasa dingin.

"Semuanya akan berjalan dengan lancar, percayalah." Dewa Poseidon mencoba meyakinkan Selena dengan terus menggenggamnya erat.

Sang ayah yang tahu jika hati anaknya masih diliputi kecemasan akhirnya ia memutuskan untuk membawa Selena ke dalam pelukan hangatnya.

"Kau tidak perlu merasa cemas secara berlebihan seperti ini. Acara pernikahanmu telah dijaga oleh para guardian yang menyamar menjadi manusia berpakaian hitam-hitam itu."

Selena terkekeh ringan. "Namanya bodyguard, Ayah."

Dewa Poseidon pun melepaskan pelukan mereka. "Apalah itu namanya aku tak perduli," timpal sang ayah.

Selena mencebikkan bibirnya melihat sikap ayahnya yang tidak mau disalahkan.

Tiba-tiba saja datang salah satu bodyguard mengabarkan jika acara akan segera dimulai dan meminta mereka untuk bersiap pergi ke sana.

"Ingat! Jangan gugup. Kalau kau masih gugup, pegang erat tangan Ayah. Jika perlu, kau cubit pun tidak masalah."

Selena menganggukkan kepalanya singkat dan mengapit lengan kekar ayahnya. Mereka pun berjalan melewati lorong yang menghubungkan kamarnya tadi dengan ballroom hotel dimana upacara janji suci pernikahan akan dilaksanakan.

Di belakang, mereka diikuti oleh tiga pelayan yang memegang ekor gaun milik Selena dan ada 4 bodyguard yang turut menjaga mereka. Di depan, ada sepasang anak kecil laki-laki dan perempuan yang akan menuntun mereka ke tempat upacara.

Sampailah mereka di depan pintu yang besar dan tinggi. Pintu itu dijaga oleh dua orang bodyguard. Salah satu bodyguard itu pun membuka pintu besar dan tampak karpet merah membentang dari pintu masuk ke tempat dimana Ere telah berdiri dengan gagahnya.

Selena tersenyum kikuk dan tanpa sadar mencengkram erat lengan ayahnya hingga sang ayah sedikit merasa sakit di lengannya. Percayalah, Selena tidak sekuat itu. Hanya Dewa Poseidon saja yang terlalu lebai.

Para tamu undangan yang hadir terlihat berhenti dari aktivitasnya masing-masing dan mata mereka hanya menuju pada satu titik, yaitu Selena yang sangat cantik dan elegan dengan gaun pengantinnya.

Tanpa sadar Selena semakin gugup dan mencengkeram ayahnya lebih kuat. Dewa Poseidon tersenyum aneh dan sesekali meringis.

"Tahu akan begini jadinya, aku tidak akan menawarkan diri," batinnya.

Musik pengiring pengantin telah terdengar. Dengan perlahan, Selena dan ayahnya berjalan memasuki ballroom hotel dimana Ere sudah menunggu sang pujaan hatinya, Selena.

Sedangkan mempelai wanitanya sedari tadi tidak berani tengak-tengok. Matanya hanya fokus ke satu arah, yaitu Ere yang sangat tampan dengan jas warna putih tulang.

Tak terasa jika mereka kini telah berhadap-hadapan. Perlahan Dewa Poseidon melepaskan tautan tangannya dengan Selena.

"Aku menyerahkan Selena, anakku kepadamu. Jaga dia dengan baik, jangan membuat satu tetes air matanya jatuh. Jika kau mengingkari janjimu, aku tidak akan pernah membiarkanmu untuk melihat anakku lagi, selamanya."

Dewa Poseidon berbicara lirih dan terdengar seperti bisikan. Hanya mereka berdua saja yang dapat mendengarnya.

"Saya berjanji," jawab Ere dengan tegas.

Reincarnation of Moongoddes [TAMAT] Where stories live. Discover now