Cinta dan Harapan

1.4K 178 5
                                    

Happy reading guys!!
Jgn lupa vote+comment+share ya klau suka ma cerita ini..

~
~
~

Selama satu bulan penuh, Selena sudah bersusah payah melatih kekuatan Dewi-nya dengan bantuan Ere. Pria itu lah yang berada di balik keberhasilan Selena.

"Apa kau tahu kapan tepatnya Azel dan pasukannya akan menyerang?" tanya Selena pada pria yang duduk di sampingnya.

Ere mengedikkan bahunya. "Aku tidak tahu, tapi tak usah khawatir. Kita sudah berlatih dan aku akan membantumu untuk melawannya, sekalipun itu adalah kaum-ku sendiri," ucapnya dengan senyuman.

Selena pun ikut tersenyum dan kembali mengalihkan pandangannya ke depan.

"Kau tahu? Aku sangat merindukan kehidupan ku di bumi. Aku juga sangat merindukan ayah ku, walaupun dia membenci ku. Aku juga merindukan adik tiriku, walaupun ia juga sangat membenciku. Huh! Aku merindukan semuanya," keluh Selena.

Ere yang tahu suasana hati perempuan di sampingnya ini segera menariknya untuk bersandar di pundaknya.

"Tapi dibalik ini semua pasti ada pelajaran yang dapat kita ambil. Kau mungkin merindukan mereka, tapi mereka tidak perduli terhadapmu. Semuanya telah diatur oleh takdir, kita hanya bisa mengikuti alurnya saja."

"Apa kalau takdir tidak menyatukan kita, kau akan tetap mengikuti alurnya?"

Ere mematung mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Selena. Ia tidak menyangka jika perempuan itu akan berpikir sejauh itu.

Ere menghela nafasnya dan dengan hati-hati ia menjawab, "Kalau memang takdir tidak menyatukan kita di masa ini. Semoga saja takdir menyatukan kita di kehidupan selanjutnya."

Selena bergerak melepaskan rangkulan Ere. "Kenapa kau tidak mau menentang takdir?"

Ere mengacak pelan rambut Selena dan menatap perempuan itu dengan penuh cinta.

"Aku tidak ingin kisah akhir yang seharusnya bahagia menjadi sebaliknya."

***

Seorang perempuan berparas cantik terlihat berbaring dan memejamkan mata di peraduannya dan ada seorang pria yang berdiri tak jauh dari peraduan perempuan tadi. Entah apa yang pria itu lakukan di sana. Melihat raut wajahnya yang tanpa ekspresi itu, tidak mungkin jika dia sedang mengkhawatirkan perempuan tadi.

Perlahan kedua mata perempuan itu terbuka yang memperlihatkan iris matanya yang berwarna biru. Kedua mata itu memindai seluruh isi ruangan dan berhenti pada sosok pria yang berada tak jauh darinya.

"Ka..kau?"

Pria itu mendekat dan mensejajarkan wajahnya dengan perempuan tadi.

"Kau yang memanggil namaku dan aku telah menyelamatkan dirimu dari pria itu. Jadi kau harus membayar mahal jasaku ini," ucapnya dengan senyuman misterius.

Afreda menelan ludahnya dengan susah payah. Keluar dari kandang harimau, masuk ke kandang singa. Itulah yang dia alami sekarang. Melihat perempuan di hadapannya yang ketakutan, pria tadi menjauhkan diri.

"Aku hanya memintamu untuk bergabung dengan ku dan sesuai janjiku, aku akan memberikanmu kekuasaan dan kedudukan."

Mau tak mau, Afreda menganggukkan kepalanya patuh. Di dalam hatinya, ia bersumpah akan membuat orang-orang yang ia benci musnah.

"Tidak ada salahnya aku bergabung dengannya. Dengan begitu, rencana balas dendam ku akan semakin mudah," batinnya.

Sliver Rayleigh menyeringai saat mendengar suara yang ada di pikiran Afreda. Dalam hatinya ia memuji perempuan itu. Sepertinya, dia akan menjadi partner yang cocok untuknya.

Reincarnation of Moongoddes [TAMAT] Where stories live. Discover now