1. Cewek Drama

6.9K 610 55
                                    

Seorang pria berumur dua puluh tujuh tahun berjalan malas menuju montornya yang terparkir didepan kantor polisi. Hari ini pekerjaannya sangat menguras tenaga dan pikirannya. Menjadi seorang anggota penyidik bukanlah hal yang mudah. Dia diharuskan mengusut semua kasus dengan tuntas tanpa melakukan kesalahan.

Bibirnya tersenyum tipis melihat setitik darah dilengan jaket kulitnya. Ingatannya kembali teringat kejadian tadi siang. Ada seorang perempuan cerewet marah-marah datang ke kantor polisi. Tidak terima ibunya ditahan karena kasus pencurian. Bahkan dia sempat mengancam kepada polisi ingin mengiris pergelangan tangannya jika ibunya tidak segera dibebaskan.

Sungguh perempuan yang aneh dan penuh drama. Dia terlalu sayang ibunya, sampai tidak menyadari dia dimanfaatkan oleh ibunya sendiri, pikir pria ini. Perempuan itu benar-benar mengiris tangannya agar polisi percaya dengan ancamannya. Namun pada akhirnya dia berakhir kesakitan karena ulahnya sendiri.

"Cewek drama," gumamnya.

Pria berstatus lajang ini mengambil tisu dari saku celananya dan menghapus bekas darah itu. Kemudian dia memakai segera helm dan pulang ke rumah.

Sampai di rumahnya dia langsung dirundung pertanyaan oleh ibunya. Ibunya sudah terlalu lama menunggu anaknya pulang hingga ketiduran di teras rumah.

"Keenan, kenapa baru pulang!" pekik Gayatri marah.

"Mana aku tahu ibu mau nginep di rumah Keenan. Keenan tadi ada kerjaan di kantor. Kasusnya agak rumit jadi pulangnya kemaleman. Kenapa lagi sama bapak? Berantem lagi?" Seakan sudah biasa dengan tingkah kekanak-kanakan kedua orang tuanya Keenan hanya tersenyum.

"Bapak kamu tadi telponan sama cewek. Ibu jadi cemburu," ucap Gayatri sambil menahan rasa kesalnya.

"Lagian bapak sama ibu itu udah tua. Masih aja kayak anak muda aja. Berantem Mulu. Dikit-dikit cemburu, marahan. Kabur ke rumah Keenan. Tapi akhirnya kalo lagi kasmaran dempet-dempetan nggak mau dipisah."

Mendengar penuturan anak sulungnya itu Gayatri melayangkan pukulan ke kepala anaknya. "Udah nggak usah ngurusin bapak sama ibumu. Cepet buka pintu! Mau jadi anak durhaka, jawab mulu! Heran."

"Iya-iya. Nih, tuh pintunya kebuka!" jawab Keenan kesal. Namun Keenan sudah biasa dengan kelakuan ibunya itu. Gayatri langsung masuk kedalam rumah dan tiduran diatas sofa.

"Ibu tidur di kamar Keenan aja. Biar aku tidur di sofa," ucap Keenan sambil melepaskan jaket dan sepatunya.

Gayatri mengangguk dan pergi ke kamar anaknya. Karena dalam rumah ini hanya ada 2 kamar. Satu kamar dijadikan gudang oleh Keenan. Jadi hanya satu kamar yang bisa dipakai.

Keenan merebahkan tubuhnya diatas sofa. Mengecek handphonenya yang sedari tadi tidak dia buka. Ternyata sudah banyak pesan masuk yang belum terbaca. Terlebih lagi pesan dari grub keluarga besarnya. Sambil rebahan Keenan membaca pesan yang telah masuk.

Sebuah room chat Keenan di keluarga bahagia;

Om Ega : Selamat malam penghuni keluarga bahagia Bapak Indrianto.

Om Ego : Aps nich

Ibu Gayatri :

Ibu Gayatri :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now