2 | Gadis Ganjen

42.7K 2.4K 75
                                    

CALIX :

Dalam sejarah hidupku, aku tidak pernah bertemu dengan gadis seperti Gayatri. Pantas namanya GAYAtri, karena dia kebanyakan gaya rupanya. Kita baru mengenal beberapa menit yang lalu, tapi dia sudah berani menggodaku.

Dia sangat berbeda dengan gadis-gadis yang kutemui di Amerika. Berbeda pula dengan mantan kekasihku yang kini telah bahagia dengan suaminya. Sudahlah, aku tidak ingin membahas Beby Colleen lagi. Biarkan dia menjadi kenangan terindah dalam hidupku.

Sekarang aku akan memulai hidup baru dengan gadis ganjen pilihan Bunda. Jika bunda tidak mengancam dengan sakit yang di deritanya, aku mungkin masih berada di Amerika. Menjadi dosen dan berkerja di perusahaan milik temanku, Aiden.

Pulang-pulang ke Indonesia, malah mendapat kabar kalau bunda sudah menjodohkanku dengan anak temannya waktu SMA. Sebenarnya tidak masalah aku dijodohkan. Tapi aku jadi pikir-pikir setelah tahu sifat calon istriku. Umur kita terpaut sangat jauh sebelas tahun. Di tambah lagi sifatnya yang annoying.

Karena paksaan bunda terpaksa aku harus kembali ke Indonesia setelah sepuluh tahun menetap di Amerika. Aku bahkan sampai lupa jalanan ibu kota. Saking lamanya aku berada di Amerika.

Untung saja, Gayatri membantuku untuk mencari jalan kembali ke rumahnya setelah keliling kota Jakarta. Iya, aku memanggilnya Gayatri saja. Dia cocok dengan nama itu. Karena dia kebanyakan gaya.

"Om, masa' udah lupa sama jalanan di Jakarta?" tanyanya penuh selidik.

"Sudah," jawabku singkat. Walaupun dia aku cuekin, tapi tetap saja dia berusaha menggodaku. Memang sekalinya ganjen, tetap ganjen.

"Jadi, Om Calix mau panggil aku apa, nih? Sayang? Cinta? Sweetheart? Calon istri?" Dia kumat lagi. Mendekatkan wajahnya kearah ku. Memanyunkan bibirnya, seakan minta di cium. Juga menungguku menjawab pertanyaannya.

"Gayatri!" jawabku singkat dan sedikit menyentak. Gayatri terkejut dan menjauhkan tubuhnya dariku. Aku kira dia bakal diam setelah itu. Tapi malah semakin menjadi-jadi ganjennya.

"Ya Tuhan! Romantis banget. Jadi makin sayang, deh. Jarang-jarang aku di panggil nama Gayatri. Biasanya di panggil Cahaya. Sekarang panggilan Gayatri hanya untuk Abang Calix seorang, deh. Oh, iya aku panggil Abang Calix aja, ya. Biar gimana gitu! Aduh merinding adek Gayatri," ucapnya membuatku ngeri karena keganjenannya yang semakin menjadi-jadi.

Merasa panggilan Gayatri sangat istimewa baginya. Karena tidak ada yang memanggilnya dengan nama 'Gayatri' selama ini. Seakan dia tidak punya nama Gayatri. Dia sering di panggil nama tengahnya Cahaya. Sepertinya aku salah strategi perang.

"Abang Calix, nggak minat mau ngapain gitu sama Gayatri? Mumpung lagi berduaan bang," tanyanya.

Tangannya mulai usil mencubit lenganku. Matanya sudah kedip-kedip seperti orang kelilipan.  Sebenarnya dia kerasukan setan apa sih. Kenapa sangat suka sekali menggodaku.

"Bang! Ayo buruan nikahin Gayatri!" desak Gayatri tiba-tiba memaksaku untuk segera menikahinya. Gadis ini bukan lagi kerasukan setan, tapi memang gila dari lahir sepertinya. Kita baru bertemu beberapa jam yang lalu, tetapi sudah berani berkata seperti itu.

"Memang kamu yakin kuat melayani saya di ranjang setiap malam berlanjut terus sampai pagi?" ucapku menantangnya. Gadis polos ganjen kaya Gayatri pasti takut dengan hal-hal dewasa. Cuma pintar ganjen doang.

Tapi jawaban nya membuat mataku membulat. Alih-alih takut karena ancamanku, dia malah terlihat sangat senang. Seketika itu juga aku mengerem mobilku mendadak. Gayatri mengangguk dengan sangat antusias. Mencengkram lenganku kuat.

"GAYATRI KUAT KOK SEMALAMAN. SAMPEK PAGI PUN GAYATRI JABANIN! AYO SEKARANG KE KUA! BIAR BISA MANTAP-MANTAP SAMA BANG CALIX"

Dia malah semakin membuat kepalaku pening. Bukannya takut kalau diajak bercinta, malah mengajakku untuk segera menikahinya agar cepat dapat bercinta denganku. Aku menepuk jidatku pelan. Gayatri memang gadis teraneh pertama yang kutemui. Dulu, Beby tidak seperti dia. Ah, kenapa aku menjadi teringat Beby. Lupakan dia Calix.

Tapi ...

BUNDA! CALIX NGGAK BISA SAMA GADIS GANJEN INI!

***

Tanpa pikir panjang, sampai di rumah aku langsung protes kepada Bunda. Bunda dengan santainya mendengarkan protesku. Bunda orangnya sangat kalem, hanya menanggapi dengan anggukan dan senyuman saja.

"Bunda! Calix tidak mau menikahi gadis ganjen seperti Gayatri. Dia bukan tipe Calix," ucapku protes.

"Iya, bunda ngerti kok kalau kamu bakal protes," ucap Bunda masih santai.

"Kok bunda mau menjodohkan Calix sama gadis tomboy, urakan, ganjen pula? Seperti tidak ada gadis lain saja," protesku.

"Maka dari itu bunda pilih Cahaya. Dia sangat cocok untuk kamu. Cahaya itu gadis yang unik. Cahaya berbeda dengan jalang-jalang yang kamu temui di Amerika. Cahaya itu bagaikan permata yang tertutup lumpur. Coba deh kamu bersihin lumpurnya, mandiin setiap hari kalo perlu. Bersinar indah deh permatanya. Kamu ngerti maksud bunda, 'kan?"

"Iya-iya bunda. Calix ikut bunda aja. Malas juga terus berdebat dengan Bunda. Ujung-ujungnya Bunda yang menang," ucapku pasrah.

"Nah, itu tahu."

Aku mengangguk pasrah. Percuma kalau aku tetap protes. Bunda tidak akan mencabut perjodohannya. Malah mempercepat waktu kita menikah.

Aku merasa sangat menderita. Ada rasa kecewa, kenapa aku harus pulang ke Indonesia dan menerima perjodohan Bunda. Tapi aku yakin, gadis ganjen itu pasti sedang tersenyum kegirangan saat ini. Karena kita akan segera menikah.

Awas saja. Akan kubuat dia tidak berani ganjen kepadaku!

 Akan kubuat dia tidak berani ganjen kepadaku!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now