11 | Berubah?

36.1K 2K 93
                                    

CALIX :

Saat sarapan, tiba-tiba Gayatri menyodorkan black card  yang pernah aku berikan kepadanya.

Dia masih menyodorkan black card nya kepadaku. Padahal aku pura-pura tidak menganggap nya ada. Aku keterlaluan, memang.

"Gayatri balikin kartu ajaib ini. Gayatri nggak butuh uang banyak kalau Abang Calix semakin menjauh dari Gayatri. Gayatri mencintai Abang Calix itu tulus, bukan karena fulus. Tolong terima ya. Tenang aja, Gayatri cuma dua kali pakai kartu ini. Buat beli bra sama belanja bulanan" ucap Gayatri lalu menarik paksa tangan ku. Menaruh kartunya di tanganku. Aku menatap wajahnya yang menyiratkan kekecewaan dan kesedihan.

Walaupun aku marah dengannya beberapa hari ini. Gayatri masih bersikap baik kepadaku. Dia selalu membuatkan sarapan dan menyiapkan kebutuhan ku. Dia benar-benar sabar menghadapi sikapku yang dingin dan acuh kepadanya. Gayatri gadis yang baik, tidak seharusnya dia bersamaku. Pria yang brengsek yang sering mengecewakan nya. Suatu saat aku akan melepaskan Gayatri. Dia pantas mendapatkan pria yang lebih baik dariku.

"Aku sayang Abang Calix, walaupun Abang jahat sama Gayatri. Mulai sekarang Gayatri nggak akan bikin Abang marah lagi. Tolong maafkan aku ya. Gayatri janji bakal berubah. Maaf" ucap Gayatri. Aku mengangguk pelan. Dia tersenyum tipis. "Aku pamit berangkat dulu. Mau mampir ke rumah ayah sebelum ke kampus"

Gayatri meraih tanganku. Mencium punggung tanganku dengan lembut. Setelah itu pergi meninggalkan ku sendirian dimeja makan.

Hatiku terasa sedikit hangat.

***

Beberapa hari kemudian,

Setelah Gayatri berjanji untuk berubah, dia memang berubah. Tidak se-ganjen waktu pertama kali kita bertemu. Dia juga tidak membuatku marah dengan sikapnya yang annoying. Aku merasa dia sedikit menjauh dari ku. Tidak lagi membuntuti ku, dan tersenyum ganjen seperti biasanya.

Di kampus, dia pura-pura tidak melihat ku. Walaupun aku lewat didepannya. Saat semua mahasiswi bersorak bahagia karena aku lewat didepan mereka, Gayatri hanya diam saja. Dia tidak menatapku sedikitpun. Padahal kita sudah baikan.

Sorot mata ku melirik kearahnya diam-diam. Dia masih diam, saat teman-temannya bercanda. Gayatri sekarang, bukan Gayatri yang dulu. Lamunan ku tiba-tiba buyar seketika, saat seorang gadis datang menghampiriku. Memberikan sebuah kotak hadiah untuk ku.

"Ini untuk Pak Calix. Semoga suka" ucapnya. Aku tidak berniat menerima hadiah itu. Tapi aku sangat terpaksa menerimanya, karena gadis ini memaksa.

"Tolong diterima ya Pak. Ini tulus dari saya buat Pak Calix. Please!" ucapnya.

"Baiklah. Terimakasih—
Dia memberitahu namanya, —Bella Anastasia"

"Oke, terimakasih Bella. Saya harus pergi" pamit ku. Lalu kembali melanjutkan langkah ku menuju ruangan ku. Saat aku melirik tempat Gayatri tadi, dia sudah tidak ada. Dia pergi saat aku berbicara dengan Bella. Entah dia kemana. Firasat ku tidak baik.

Akhirnya aku menyuruh salah satu teman sefakultasnya untuk mencarinya. Menyuruhnya untuk menemui ku. Agak aneh memang. Aku dosen psikologi, tetapi memanggil mahasiswi jurusan PGSD. Tidak apa, ada sesuatu yang harus kukatakan pada Gayatri. Yang belum sempat kukatakan tadi, karena Gayatri berangkat lebih dulu. Sehingga tidak bisa bertemu.

"Tolong carikan, anak PGSD. Namanya Gayatri Cahaya Indriani" perintah ku. Mahasiswa yang kusuruh, terlihat bingung.

"Maaf ini pak. Nggak salah Pak Calix manggil Gayatri? Anaknya tomboy rambut bondol kan?"

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now