57 | From Now On

14.5K 1.2K 80
                                    

AYA :

Rasanya lega banget.  Perlahan-lahan mulai membaik seperti dulu. Gue benar-benar memulai hidup baru bareng Abang Calix. Abang Calix berubah jadi suami yang perhatian banget.  Dia jadi sering gombal sama gue. Padahal dulu gue yang sering kasih gombalan ke dia. Emang karma cinta itu nyata.

Sekarang gue lagi santai sama Abang Calix didepan televisi. Akhir-akhir ini gue jadi sibuk. Ngurusin tugas kampus, dan mengisi beberapa seminar novel. Walaupun lelah, tapi gue senang bisa ketemu banyak orang dan cerita tentang hidup gue yang dibilang hampir hancur. Saling bertukar pikiran, pengalaman sama banyak orang.

Abang Calix menggenggam tangan gue erat. Sementara itu gue menyenderkan kepala di pundak Abang Calix.

"Sayang, aku punya tebak-tebakan baru nih," ucap Abang Calix.

"Ayo apa, udah pasti mau gombal lagi 'kan," tebak gue.

"Udah tebak aja dulu."

"Iya-iya. Apa coba."

"Susu, susu apa yang paling indah?"

Gue pura-pura mikir dulu. Padahal gue tahu akhirnya dia bakal bilang susungguhnya aku cinta kamu.

"Udah deh nyerah, Gayatri."

Abang Calix mendekat ke wajah gue. Dia mencium bibir gue lembut. "Susungguhnya aku pengen kamu malam ini," bisik Abang Calix.

Gue langsung toyor kepala Abang Calix. Gue kira mau ngapain, ternyata kebelet pengen dilayanin.

"Mesum amat sih!"

"Tapi kamu juga mau 'kan," ucap Abang Calix lalu langsung gendong gue ke kamar. Gue menggeleng nggak mau. Tapi Abang Calix maksa.

"Ayo dong, malam Jumat nih. Lagian kamu ingat nggak dulu pernah janji sama Abang kasih anak kembar," pinta Abang Calix. Akhirnya gue nurutin aja kata suami.

"Oke, kalo gitu. LOS! SAMPEK PAGI!"

Setelah itu, ya kita begituan. Ngelakuin hubungan suami istri. Aduh malu kalo dijelasin. Yang jelas, Abang Calix staminanya oke sekali.

"Abang pelan-pelan dong, nanti lecet, aduh," keluh gue karena Abang Calix terlalu bersemangat, kayak nggak dikasih jatah berbulan-bulan.

"Maaf-maaf. Seperti ini?"

"Iya, segini aja. Tuh pantat aku merah-merah .... Ah, enak ...," keluh gue sambil keenakan. Abang Calix sedikit mengurangi semangatnya, dan melanjutkan aktifitasnya malam ini sampai berlanjut pagi. Bisa dibayangkan bagaimana lelah gue setelah digempur oleh Abang Calix malam ini. Emang buset gila stamina suami gue.

Bener kata temen gue Aryo sama Wahyu. Orang bule emang luar biasa urusan beginian. Hehehe...

***

CALIX :

"Abang! Sini bantuin aku bikin skripsi!" seru Gayatri dari ruang tamu. Dia sedang sibuk dengan skripsinya. Setiap malam sebelum tidur selalu mengomel karena dapat dosen pembimbing yang sulit ditemui dan galak. Dia melampiaskan kemarahannya kepadaku, padahal aku bukan dosennya. Tapi tidak apa, aku mengerti apa yang dirasakan Gayatri.

Gayatri terus mengomel karena skripsinya terus menerus revisi. Aku segera menemui Gayatri yang sedang marah-marah. Merobek kertas-kertasnya.

Emosinya semakin hari semakin menjadi-jadi setelah dia hamil. Iya, Gayatri sedang hamil anak kedua kami. Setelah  hampir satu tahun yang lalu dia keguguran anak pertama kita. Memang Tuhan memiliki rencana lain yang lebih indah dari yang aku harapkan.

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now