37 | Surat Cerai

29.3K 1.8K 153
                                    

AYA :

Andaikan waktu bisa diulang, gue nggak pengen jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama Abang Calix. Mencintai orang yang tidak sekalipun mencintai kita itu sakit. Gue ngerasa bodoh banget kalau diingat-ingat. Tapi tetep aja gue cinta sama Abang Calix setelah apa yang terjadi. Cinta gue nggak berkurang, tetap seperti ini. Tidak lebih dan kurang.

Gue udah siuman dari tadi, tapi gue milih buat tetep tidur. Gue nggak siap buat ketemu Abang Calix. Apakah karena malu atau emang gue belum bisa memaafkannya.

Abang Calix pegang tangan gue erat-erat. Ngucapin kata maaf berulang-ulang. Gue pengen membuka mata buat lihat Abang Calix. Tapi rasanya berat banget. Sampai Abang Calix mau diseret keluar sama abang-abang laknat karena waktu berkunjung sudah habis.

"Waktu berkunjung sudah habis. Sekarang silakan pulang," ujar Abang Hasan.

"Bisakah beri tambahan waktu lima menit lagi?" Tanya Abang Calix.

"Lo kira lagi antri mandi, pakek alasan lima menit lagi. Sana pulang! Atau gua seret!" ujar Abang Ega.

"Maafkan ucapan mereka ya, Nak Calix. Mereka memang sulit dijaga omongannya. Sekarang sudah sangat malam, Nak Calix pasti lelah butuh istirahat. Lebih baik pulang, daripada terus disini. Keadaan Gayatri juga semakin membaik. Jadi tidak perlu khawatir," ucap Ayah.

"Baiklah, ayah. Sepertinya saya harus pulang. Tolong jaga Gayatri, jika terjadi apa-apa kepadanya cepat hubungi saya." Abang Calix menghela nafas berat, membelai lembut kepala gue. Setelah itu memberikan ciuman di kening. Ciuman hangat dan yang gue rindukan selama ini.

"Saya pamit pulang dulu," pamit Abang Calix sebelum pulang. Tapi ya namanya abang-abang laknat, dikata-katain dulu lah suami gue.

"Sana pulang, jangan balik lagi. Sepet lihat muka lo," celetuk Abang Ego langsung dipukul mulutnya sama Ayah.

"Mulutnya itu lho, handal bener kalo urusan gini." desis Ayah.

Abang Calix, jangan tinggalin aku ya. Aku tetep bakal berusaha mempertahankan hubungan kita kok. Walaupun abang-abang laknat gue nggak bakal mengijinkan.

***

CALIX :

Kata orang cinta itu butuh perjuangan. Mungkin saat ini waktu yang tepat untukku memperjuangkan Gayatri. Menyakinkan kakak-kakaknya kalau aku benar-benar serius telah menerima dan mencintai Gayatri.

Cinta itu datang karena terbiasa. Gayatri ada selalu disetiap waktuku. Menemaniku setiap saat dengan sikap konyol dan anehnya. Kadang aku tergugah untuk terus mempertahankannya. Padahal dulu waktu kita baru saja menikah, aku ingin buru-buru meninggalkan nya.

Karma itu nyata. Sekarang Gayatri yang ingin meninggalkan ku. Dan mengapa kisah cintaku selalu rumit. Aku selalu terlambat untuk mengatakan cinta.

Dulu waktu sekolah aku menyukai Elisa. Elisa pergi bersama pria lain. Setalah waktu yang lama dan panjang, aku bertemu gadis bernama Beby. Mahasiswi tercantik yang pernah aku ajar. Sayangnya dia menikah dengan mantan bos ku. Sekarang aku telah menikah dengan Gayatri. Gadis yang tak pernah aku duga-duga ada dihidup ku. Gadis aneh yang selalu membuatku ilfeel, namun terasa nyaman.

Jika aku yakinkan hatiku saat ini, aku sudah mantap untuk terus mencintai satu wanita. Yaitu Gayatri.

"Aku mencintaimu, Gayatri. Sayang aku telat untuk menyadarinya. Aku memang terlalu bodoh urusan mencinta dan mencintai. Maafkan aku," batinku mengucapkan rasa cinta itu. Aku lajukan mobilku secepat mungkin untuk sampai ke rumah. Aku butuh mendinginkan pikiran ku.

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now