46 | Happy Anniversary

28.5K 1.5K 98
                                    

AYA :

Beberapa minggu kemudian,

Dari semalem gue nggak bisa tidur. Gue terus lihatin jam dinding, sambil nungguin Abang Calix bangun tidur. Hari ini gue excited banget! Soalnya gue sama Abang Calix anniversary ke satu tahun pernikahan.

Seperti biasa Abang Calix tidurnya kayak kebo. Gue nungguin dia bangun sambil bawa nasi tumpeng. Pas Abang Calix udah tidur, gue diem-diem ke dapur buat nasi tumpeng. Ulang tahun pakai kue udah biasa. Gue mau yang beda dari yang lain.

Gue taruh tumpengnya di atas meja. Gue naik ke atas ranjang. Abang Calix masing enak-enakan tidur bareng Keenan. Keenan dipeluk-peluk kayak guling. Padahal Keenan itu masih termasuk kitten, walaupun badannya udah gemuk banget.

"Abang Calix, bangun dong!" paksa gue bangunin Abang Calix. Abang Calix malah menggerutu sambil nutupin wajahnya sama bantal.

"Bangun dong! Punya suami kebo amat! Cepet bangun!" ucap gue mulai teriak-teriak emosi. Abang Calix akhirnya menyerah. Dia bangun dari tidurnya sambil ngucek-ngucek matanya.

Gue langsung persiapan ambil nasi tumpengnya. Dan mempersembahkan nasinya ke Abang Calix.

"HAPPY ANNIVERSARY KE SATU TAHUN ABANG KU SAYANG!" teriak gue senang. Abang Calix kaget bangun-bangun disuguhi nasi tumpeng segede gaban di atas kasur.

"K-kau...yang membuat semua ini?" tanya Abang Calix tidak percaya. Gue mengangguk antusias. Aku kira Abang Calix bakal senang, tapi dia malah kelihatan marah.

"Kenapa harus buat nasi tumpeng, Gayatri?! Bagaimana kalau kau kelelahan?! Kau harus menjaga kesehatan mu. Kau sangat keras kepala. Kau dengarkan ucapan dokter untuk menjaga kesehatan mu, sampai kau mendapatkan pendonor jantung untukmu," ucap Abang Calix mengacak-acak rambutnya kasar.

Gue cuma diam sambil nahan nangis. Gue kira Abang Calix bakal suka dibuatin nasi tumpeng spesial hari pernikahan kita. Ternyata dia malah marah-marah. Padahal gue buatnya dari subuh. Abang Calix pindahin nasi tumpeng nya ke meja. Kembali ke atas kasur, lalu peluk gue erat. Dan seketika itu gue nangis. Gue benci sama badan gue sendiri. Kenapa gue punya jantung yang lemah! Andaikan gue bisa hidup normal seperti orang lain.

"Jangan menangis. Maaf sudah marah tadi. Terimakasih atas kerja kerasmu. Selamat hari ulang tahun pernikahan," bisik Abang Calix berusaha menangkan gue.

Gue lepasin pelukan Abang Calix. Abang Calix menggenggam tangan gue erat. "Aku tidak ingin berpisah denganmu. Aku ingin setiap tahun dapat merayakan ulang tahun pernikahan. Bukan hanya hari ini namun sampai kita tua nanti. Maka dari itu, jaga kondisimu. Lihat denyut nadimu tidak teratur," ucap Abang Calix. Memeriksa denyut nadi gue.

"Maafin, Gayatri ya. Aku mau kasih kejutan sama Abang di hari ulang tahun pernikahan pertama kita. Aku juga tadi udah minum obat kok. Aku juga nggak ngerasa lelah. Abang jangan khawatir lagi sama aku. Aku nggak mau jadi beban buat Abang Calix," ucap gue.

"Jangan terus berpikiran seperti itu. Aku tulus menjagamu. Sudah menjadi tugasku untuk menjaga, merawat, dan mengkhawatirkan keadaan mu setiap waktu. Karena aku benar-benar mencintaimu, Gayatri."

"Aku juga cinta, Abang. Tetap langgeng ya," ucap gue. Abang Calix mengangguk dan peluk gue erat.

Tiba-tiba Abang Calix lepasin pelukannya. Bibirnya manyun sama gue, "Morning kiss?"

Oh, minta cium. Gue kira ngapain tiba-tiba bibirnya manyun. "Aku belum sikat gigi," ucap gue nolak tapi Abang Calix nerobos aja. Cium bibir gue lembut. Ah, bodo amat belum sikat gigi. Gue balas ciumannya, dan dorong tubuhnya ke belakang sampai tiduran.

Annoying Little Wife [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang