25 | Pecah Telor

30.8K 1.5K 33
                                    

CALIX :

Untuk kesekian kalinya, aku biarkan Gayatri untuk menciumku terlebih dahulu. Entahlah, aku suka melihatnya malu-malu saat ingin menciumku. Padahal biasanya dia terlihat menyebalkan dengan wajah pemberani nya.

Cup.

Hanya satu kecupan, tapi sudah membuat tubuhku menghangat. Aku tahan tubuh Gayatri untuk tidak menjauh dariku. Mendorong tubuhnya mendekat kepadaku.

Sekarang giliran aku yang menciumnya. Ciuman yang lembut dan sedikit menuntut Gayatri untuk membalasnya. Gayatri melingkarkan tangannya di pinggangku. Menikmati ciumannya.

Sementara diujung kamarnya, ada Keenan yang diam-diam melihat kami berciuman didepan pintu. Saat Keenan mengeong keras, Gayatri sontak langsung melepaskan ciumanku.

Miauw..

Miauw...

Kucing itu selalu saja mengganggu. Wajah Gayatri terlihat kaget, dan merona seketika. Dia tampak malu-malu mengungkapkan perkataan konyolnya saat posisi kita masih sangat intim.

"Apa sudah waktunya pecah telor Abang Calix?" Tanyanya membuat keningku berkerut.

Gayatri menunduk dan tersenyum malu-malu. Menunjuk-nunjuk telunjuknya didada ku. Aku mencoba mencerna perkataannya.

Hingga aku mengerti apa yang dia maksud dan mendorong tubuhnya menjauh dariku. Bisa-bisanya dia berfikir sejauh itu. Aku hanya ingin menciumnya, bukan melakukan hubungan seks dengan nya. Otak Gayatri selalu dipenuhi hal-hal mesum saat bersamaku.

"Tidak sekarang, Gayatri."

"Kenapa? Kita udah beberapa kali ciuman, kenapa kita nggak pernah kemprut eh begituan maksudnya," protes Gayatri menarik tanganku untuk mendekat kepadanya.

"Kau kuliah saja dulu yang benar. IPK mu semester lalu masih jelek. Sekarang kau bisa istirahat, aku akan melanjutkan pekerjaan ku," ucapku. Gayatri menahanku untuk tidak pergi.

"Oke, jika IPK ku semester ini bagus, Abang harus pecah telor!"

"Sama siapa?" Tanyaku pura-pura bingung. Padahal aku tahu maksud dari dia.

"YA SAMA AKU LAH! AWAS YA MAIN-MAIN SAMA TANTE-TANTE GENIT. GAYATRI NGGAK AKAN SEGAN-SEGAN BUAT NGAJAK GELUD! GAYATRI BAKAL BOTAKIN KEPALANYA SAMPEK KINCLONG! KALAU PERLU ABANG JUGA AKU BOTAKIN KEPALANYA. ABANG INGET ITU!"

Aku ulurkan tanganku untuk membelai lembut kepalanya. Gayatri sangat posesif denganku. Dia tidak ingin aku dekat dengan wanita manapun. Wajahnya tampak cemberut sambil tangannya mengepal.

"Aku bercanda, jangan marah. Sekarang tidur lebih awal. Jangan begadang, besok ada kuliah pagi kan?"

Gayatri mengangguk, "Iya deh. Awas ya."

Aku tersenyum dan Gayatri masuk ke dalam kamar nya. Menutup pintu dengan perlahan-lahan. Aku bingung harus bagaimana menyikapi sikap Gayatri yang sangat posesif denganku. Apakah aku harus merasa senang atau Bagaimana?

***

Aku dan Gayatri bangun kesiangan. Kita sama-sama ada jadwal kuliah pagi hari ini. Gayatri panik belum menyiapkan semua yang harus dia bawa. Teriak-teriak meminta pertolongan ku. Tapi aku juga belum menyiapkan kebutuhan ku sendiri.

"ABANG TOLONG DONG KASIH SARAPAN KEENAN! DARI TADI TERUS NGEONG-NGEONG NIH!" teriak Gayatri dari dalam kamarnya. Aku mengacak rambutku frustasi.

"AKU SIBUK GAYATRI! KAU SAJA," jawabku juga berteriak sambil mengecek beberapa laporan yang harus aku bawa hari ini.

Tak lama Gayatri keluar kamar. Memakai Hem kotak-kotak dengan celana jeans. Rambut pendeknya terlihat berantakan. Wajahnya yang natural tanpa make-up. Punggungnya sudah menenteng tas warna hitam. Sementara tangannya mengendong Keenan satu lagi menenteng sepatunya. Gayatri jauh dari wanita feminim. Tapi aku suka dia menjadi dirinya sendiri.

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now