32 | Honeymoon?

27.8K 1.5K 74
                                    

CALIX :

Gayatri masuk ke dalam kamarku tiba-tiba. Aku matikan handphone tanpa menjawab pesan terakhir dari Elisa.

Aku kira Gayatri sudah tertidur. Dia datang bersama Keenan yang dia gendong seperti bayi. Wajahnya terlihat lucu. Seperti anak kecil yang susah tidur.

"Abang Calix dimana?" Teriaknya saat memasuki kamarku.

"Di balkon. Kemarilah," ucapku keras. Gayatri mengangguk dan menaruh Keenan diatas ranjang ku. Kucing itu melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu karena Gayatri.

Gayatri menghampiriku. Ikut duduk di sampingku. Langsung mendekatkan tubuhnya denganku. Memelukku untuk mencari kehangatan karena angin malam yang terasa dingin.

"Abang aku tidak bisa tidur," rengek nya manja. Aku belai rambutnya lembut.

"Kau harus istirahat Gayatri. Jantungmu baru saja kambuh. Ayo tidur kembali, aku antar ke kamarmu." Gayatri langsung menggeleng. Memegangi lenganku erat.

"Aku nggak papa kok. Mau disini dulu sama Abang. Jarang-jarang kira berduaan kan?"

Aku tersenyum dan mengiyakan keinginannya. Membiarkan Gayatri untuk tiduran diatas paha ku. Aku belai lembut rambutnya yang pendek, tidak menutupi lehernya yang putih bersih. Ah, kenapa jantungku yang sekarang jadi bermasalah.

"Abang." Aku terkejut saat Gayatri memanggilku. Otak ku sudah traveling jauh tadi.

"Iy—yaa?"

"Kapan kita honeymoon? Kan semenjak kita pertama kali nikah belum pernah honeymoon," ucap Gayatri.

"Karena kau masih sibuk kuliah, dan aku harus bekerja. Belum ada waktu yang tepat."

"Kapan kita akan honeymoon?" Tanya Gayatri sambil jari-jarinya bermain-main di sekitar paha dalam ku. Membentuk beberapa pola-pola aneh. Dia selalu membuat ku susah fokus.

"Saat kita punya banyak waktu, aku berjanji akan mengajakmu ke Amerika."

Gayatri langsung bangun, dan menggenggam tanganku antusias. "Benarkah? Kita ke Amerika?!"

Aku mengangguk. Gayatri langsung memelukku erat. Mencium pipiku berulang-ulang.

"Akhirnya aku pergi dari Indonesia. Abang tau nggak, aku nggak pernah pergi ke luar negeri. Aku pun juga nggak pernah naik pesawat. Aku seneng banget!" ucap Gayatri dengan raut wajah yang sangat bahagia. Senyumannya sangat menenangkan hati.

Gayatri adalah wanita yang tidak pernah gengsi. Tidak pernah meminta uang kepadaku. Justru sering aku yang memberikan uang kepadanya. Dia selalu menjadi orang biasa dan sederhana padahal dia memiliki suami yang kaya. Gayatri selalu jujur tentang hidupnya kepadaku. Hanya aku yang belum bisa jujur kepadanya. Mungkin suatu saat dia akan tau siapa diriku.

"Kau harus tetap sehat, dan menjaga kebersihan. Aku tidak ingin rencana liburan kita batal."

Gayatri mengangguk antusias, "Aku janji bakal jaga jantung aku supaya tetap sehat. Aku akan rajin kontrol ke dokter. Dan rajin minum obat."

"Bagus. Jangan lupa untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat. Kau harus sering-sering istirahat. Jaga jantungmu dan jaga rasa cintamu kepadaku," ucapku. Gayatri memelukku erat untuk beberapa saat. Aku membalas pelukannya, hingga Gayatri tertidur didalam pelukanku.

Dengan perlahan-lahan aku gendong tubuh Gayatri. Merebahkannya diatas ranjang ku. Tepat disamping Keenan. Untuk malam ini aku biarkan Gayatri untuk tidur bersamaku.

Selamat malam, Gayatri.

***

AYA :

Annoying Little Wife [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora