38 | Selamat Tinggal

28.4K 1.7K 153
                                    

CALIX :

Aku sadar, aku tidak bisa terus diam dan menangisi kepergian Gayatri. Aku harus segera mencarinya. Kemanapun dia berada. Aku tancap gas dan mencari tempat-tempat yang mungkin dikunjungi oleh Gayatri.

Sialnya aku tidak tau Gayatri pergi kemana saja selama ini. Aku terlalu masa bodoh dengan kehidupan Gayatri. Hingga aku merasa menyesal tidak memperhatikannya sejak dulu.

Aku lihat jam sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh siang. Aku ada jadwal mengajar hari ini. Lebih baik aku ke kampus dulu. Mungkin Gayatri ada disana, walaupun sebenarnya tidak mungkin. Dia baru saja sakit dan tidak mungkin dia pergi kuliah.

Tapi tidak ada salahnya mencoba kan? Tenang saja, aku tidak mudah menyerah begitu saja. Aku akan memperjuangkan Gayatri.

***

Aku mencari keberadaan Gayatri di seluruh kampus. Dia tidak ada disini sesuai dugaan ku tadi. Andaikan, aku bertemu dengan salah satu temannya. Aku bisa bertanya dimana Gayatri berada saat ini.

Beruntungnya aku bisa bertemu Sari. Sari adalah salah satu mahasiswi yang aku ajar. Dia baru saja keluar dari kelasnya dengan tergesa-gesa setelah melihat keberadaan ku. Dengan cepat aku mengikuti Sari. Menahannya untuk tidak kabur dariku.

"Sari! Tunggu!" Teriakku keras berusaha untuk memberhentikannya. Aku sedikit berlari dan berhasil meraih tangannya. Sari terlihat gugup. Seperti ada yang dia tutupi.

"Pak Calix, maaf saya buru-buru."

"Sari saya mohon, bantu saya bertemu dengan Gayatri. Kau tau kan dia dimana saat ini?" Tanyaku.

Sari menggeleng, "Maaf Pak Calix. Saya tidak pernah berhubungan dengan Gayatri sejak kejadian kemarin."

"Kamu bohong, Sari. Tolong bantu saya. Ini demi rumah tangga saya dengan Gayatri. Saya akan sangat berhutang kepadamu. Atau mungkin kau ingin nilai A di mata kuliah saya. Saya akan melakukan apapun yang kau inginkan. Tapi tolong bantu saya," ucapku berusaha membujuknya. Sari tetap tidak ingin bicara. Dia melepaskan genggaman tangan ku dipergelangan tangannya.

"Maaf, Pak Calix. Saya lebih memilih kebahagiaan sahabat saya. Dari pada nilai yang bagus dari bapak. Terimakasih, saya buru-buru," ucap Sari lalu segera pergi meninggalkan ku. Sari tidak bisa mengatakan dimana keberadaan Gayatri. Mungkin temannya Aryo atau Wahyu tahu keberadaan Gayatri.

Aku langsung mencari Aryo dan Wahyu di fakultasnya. Mereka tidak ada disana. Lalu aku mencari mereka di kantin, dan mereka ada disitu. Sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya yang lain.

Aku dekati Aryo dan Wahyu dengan sopan. Supaya mereka dapat mengatakan yang sejujurnya. Aryo dan Wahyu awalnya ingin kabur melihat kedatanganku, namun aku segera mencegah mereka.

"Aryo, Wahyu, jangan pergi dulu."

"Waduh Pak Calix. Jangan laporin kita ke polisi. Sumpah demi Allah saya nggak ada niat buat bakar rumah temen Bapak. Pas itu saya kebelet mau udud, eh ngerokok pak. Nggak sengaja apinya merambat ke taplak meja. Terus kebakaran deh. Maaf ya pak," ucap Aryo ketakutan. Jadi itu alasan mereka ingin kabur dariku.

"Baiklah saya maafkan. Tapi saya ingin bertanya, Apakah kalian tahu keberadaan Gayatri saat ini?" Tanyaku tanpa basa-basi.

"Waduh, kita nggak tau nih. Kita nggak pernah ketemu Gayatri setelah kejadian kebakaran itu," ucap Aryo.

"Justru kita ingin tanya kepada Pak Calix. Bagaimana keadaan Gayatri kepada Pak Calix," timpal Wahyu.

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now