7 | Black Bra

57.5K 1.9K 23
                                    

CALIX :

Tubuhku sudah sangat lelah karena seharian berdiri menyalami tamu-tamu undangan. Rasanya aku ingin langsung beristirahat. Tapi, aku harus mengecek tugas-tugas dari mahasiswa. Sekalian membuat soal-soal untuk kuis besok. Pekerjaan menjadi dosen sebenarnya tidak terlalu melelahkan, tetapi karena hari ini dari pagi sampai malam aku harus sibuk dengan pesta pernikahan jadi semua terasa berat dan melelahkan.

Tiba-tiba aku merasa haus. Aku teringat bahwa seharian ini, aku hampir tidak minum air putih. Wajar saja aku kehausan. Aku tutup laptop, dan membereskan beberapa dokumen penting.

Saat aku buka pintu kamarku, ada Gayatri yang sudah tertidur didepan pintu. Dia kaget karena aku membuka pintu, membuat tubuhnya terhuyung kebelakang. Gayatri terlihat sudah sangat lama menunggu diluar. Sekarang sudah hampir jam satu pagi.

"Eh, Abang Calix" dia masih bisa-bisanya memaksakan senyuman untukku. Padahal aku yakin dia sudah sangat lelah. Matanya memerah karena menahan tangis. Apa aku sudah terlalu keras kepadanya?

Kurasa tidak, sudah jelas-jelas aku sudah memberitahukan kepada nya bahwa dia bebas memilih kamar dirumah ini. Tapi tidak dengan tidur dikamar yang sama denganku. Dia seharusnya gunakan otaknya untuk berfikir, dia bisa cari kamar lain untuk istirahat. Gayatri sangat keras kepala.

"Kenapa tidur didepan pintu? Dirumah ini banyak kamar. Pilih salah satu semaumu" ucapku. Gayatri menggeleng cepat, "Kan kita sudah nikah. Kamarnya harus barengan dong"

Aku mengusap wajahku kasar. "Kau sangat keras kepala! Kan sudah kubilang tadi—

Sabar, Calix... Sabar.

Bagaimana dia masih bisa berfikir kita dapat tidur satu kamar? Jelas-jelas aku sudah menunjukkan sikapku yang tidak suka akan kehadirannya dihidupku.

"Oke, jika kau tidak tau dimana kamar mu. Akan aku tunjukkan dimana kamarmu!" Aku tarik tangan Gayatri. Memilihkan kamar yang berada agak jauh dari kamarku. Kamar yang cukup feminim untuk Gayatri yang tomboy.

Aku duduk kan Gayatri diranjang. "Sekarang kau istirahat. Jangan ganggu diriku! Aku juga butuh istirahat. Jika butuh sesuatu kau bisa ambil sendiri. Aku sudah menyiapkan semua yang kau butuhkan dirumah ini"

"Tapi—

Aku tidak ingin mendengarkan suaranya. Aku harus segera beristirahat, karena besok ada kelas pagi. Seharusnya aku ambil cuti, tapi aku tidak ingin seharian terjebak dengan gadis ganjen itu. Aku tinggalkan Gayatri sendirian didalam kamarnya.

Apa aku terlalu keras kepadanya?
Tidak apa-apa.

AYA :

Sikap Abang Calix sama gue itu terlalu cuek. Bahkan sadis banget. Masa' istrinya nggak boleh tidur sama suaminya. Malah disuruh pisah ranjang. Kan gue paling nggak bisa diginiin!

Gue udah banyak berfantasi seks dengan Abang Calix!

Semua mimpi-mimpi ku hangus sudah. Abang Calix menegaskan kalau dia nggak mau ada aku didekatnya. Menyakitkan sih, tapi harus gimana lagi? Gue harus ngejalanin nya.

Setelah kepergian Abang Calix ke kembali ke kamarnya, gue putuskan untuk bersabar. Gue yakin emang nggak mudah buat ambil hati Abang Calix yang udah sekeras batu. Pasti ada sesuatu dimasa lalunya, yang buat hati Abang Calix jadi sekeras ini. Gue harus menyelidiki itu!

Sekarang gue harus bersih-bersih badan. Terus tidur. Gue harus tunjukin sama Abang Calix kalau gue adalah istri teladan. Bangun pagi dan siapin sarapan buat dia. Sekarang udah jam setengah dua. Gue cuma bisa tidur tiga-empat jam aja.

Semangat! Aya!

***

Alarm handphone gue bunyi kenceng banget. Emang sengaja, supaya gue bisa bangun pagi-pagi. Nyiapin sarapan dan keperluan Abang Calix. Sumpah ini bukan gue banget! Jam lima gue udah bangun! Gila! Gila.

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now