39 | Hari Untuk Merindu

26.2K 1.7K 133
                                    

AYA :

Kisah cinta gue sama Abang Calix berasa kayak FTV. Gue pergi dengan meninggalkan rasa sakit, dan Abang Calix datang buat cegah gue pergi.

Bis yang gue tumpangi baru aja berangkat, terus mengerem mendadak. Karena ada mobil yang tiba-tiba berhenti didepan. Pak sopir langsung teriak marah-marah.

"WOI! PUNYA MATA NGGAK MASNYA! SAYA BAWA NYAWA ORANG BANYAK!" teriak sopirnya.

Gue penasaran dan berdiri buat lihat siapa yang dimarahin pak sopir. Dan ternyata, itu Abang Calix. Gue langsung duduk diam. Abang Calix nekat banget menghentikan bis, disorakin orang banyak pula. Apa dia nggak punya malu?

Gue pura-pura nggak tahu. Dan cari-cari kesibukan dengan main handphone. Lihat-lihat Instagram terus balik lagi ke layar utama. Tiba-tiba handphone gue dirampas. Abang Calix masuk paksa ke dalam bis. Menyita handphone gue.

"Gayatri, kau benar-benar ingin meninggalkan ku?" Tanya Abang Calix dengan raut wajah terlihat sangat lelah.

"Ab-bang ...."

"Aku minta maaf. Aku sudah sangat bersalah kepadamu, Gayatri. Tolong terima permintaan maaf ku, dan dengarkan penjelasan ku dulu."

"Tapi ...."

"Kita pulang, aku akan jelaskan semuanya," ajak Abang Calix.

Gue nggak bisa berkata-kata lagi. Abang Calix datang jemput gue. Abang Calix tarik tangan gue paksa. Menuntun gue buat turun dari bis. "Kau tidak bisa pergi, Gayatri. Kau tidak aku ijinkan untuk pergi."

Gue lepasin genggaman tangannya. Abang Calix kaget dengan penolakan gue untuk pertama kalinya. "Aku harus pergi."

"Apa maksudmu, Gayatri? K-kau tidak mencintaiku lagi? Aku sudah mencintaimu asal kau tau!" Akhirnya Abang Calix mengungkapkan cintanya ke gue. Di atas bis jurusan ke Jogjakarta. Dilihatin orang banyak juga.

"Abang ...."

"Kau tidak dengar? Mau aku ulangi?" Ucap Abang Calix. Gue mau menggeleng, tapi Abang Calix keburu udah teriak duluan.

"AKU MENCINTAIMU GAYATRI!"

Gue langsung membekap mulutnya. Malu kalo didenger orang-orang. Apalagi ada yang mulai rekam pakai handphone. Kalo viral kan gawat. Bukannya seneng, malah malu-maluin.

"Aku m-masih mencintai Abang .... Tapi untuk sementara waktu kita harus berpisah dulu. Aku ingin menjernihkan pikiran ku. Aku harap Abang juga bisa menjernihkan pikiran Abang. Dan aku mohon jangan teriak-teriak, malu dilihat orang-orang," ucap gue.

Abang Calix berusaha genggam tangan gue lagi. Tapi gue tolak, gue nggak boleh lemah. Mungkin ini sudah takdir, kita harus berpisah sementara waktu.

"Gayatri harap, Abang mengerti. Aku butuh waktu sendiri," tegas gue. Abang Calix mengusap wajah nya kasar. Setelah itu menarik gue dalam pelukannya. Abang Calix peluk gue didepan orang banyak. Dan kita disorakin kayak di sinetron-sinetron. Gue jadi malu kan, padahal tadi mau nangis.

"Aku mengerti. Tapi berjanjilah untuk kembali kepadaku," ucap Abang Calix.

"Aku tidak akan pernah bisa pergi dari Abang," gumam gue lirih. Dan akhirnya nangis. Abang Calix menghapus air mata gue, dan bawa gue kepelukan hangatnya.

"Aku tahu, Gayatri. Aku tahu."

Kita berpelukan agak lama. Setelah itu Abang Calix di paksa turun sama kernetnya.

"Mas, mbak, ayo cepat kalau temu kangen! Waktunya sudah molor lama ini, " Teriak Kernetnya.

Sebelum turun Abang Calix masih sempat mencuri ciuman di pipi. "Jangan lupa untuk selalu membalas pesanku," ujarnya cepat.

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now