34 | Savage Love

24.6K 1.9K 298
                                    

AYA :

"Kalian ada hubungan apa dengan Nyonya Elisa?" Tanya satpamnya.

"Kita temennya pak," jawabku.

Pak satpam nya agak kurang yakin sama muka gue. Kayaknya gue nggak boleh masuk kedalam deh. Tapi keberuntungan berpihak ke gue. Tiba-tiba ada yang mobil nabrak tiang nggak jauh dari sini. Pak satpam nya langsung pergi lihat mobil yang nabrak tiang.

Ada kesempatan gue langsung lari masuk ke dalam rumah sama temen-temen. "Cepetan woy! Keburu ketahuan."

Aryo sama Wahyu larinya pelan amat kayak baru sunat. Sari aja bisa lari cepet. Gue jalan mengendap-endap menuju taman belakang. Acaranya ada belakang rumah.

Banyak juga tamu yang diundang. Rata-rata sih ibu-ibu sosialita sama anak-anak kecil.

"Kayak acara ulang tahun anak kecil ya?" Tanya Sari.

"Mana gue tau. Pokoknya bakal gue rusak pestanya Elisa!" Jawab gue nahan emosi. Benar-benar deh, gue sekarang lagi coba ngatur emosi. Belum saatnya gue ngamuk. Tapi rasanya pengen gue buat berantakan sekarang juga.

Tiba-tiba Aryo nunjuk-nunjuk Abang Calix yang lagi bicara sama nenek lampir Elisa. Mereka semakin mendekat ke arah gue. Gue panik, Abang Calix nggak boleh tau gue ngikutin dia.

"Eh, itu suami lo, Aya!"

Wahyu langsung sekap mulut Aryo. Aku sama Sari cari tempat persembunyian dibalik pot-pot bunga yang gede-gede. Sementara Aryo sama Wahyu sembunyi dibawah meja.

Diam-diam gue dengerin apa yang mereka dua bicarakan. Mereka kayak akrab banget, bahkan Abang Calix bisa ketawa-tawa bicara sama Elisa.

"Calix, aku sangat senang kau akhirnya datang ke pesta ulang tahun Aurel. Dia sudah menunggu kehadiranmu. Terimakasih sudah menyempatkan datang," ucap Elisa.

"Terimakasih kembali, Elisa. Aku senang bisa melihat Aurel lagi. Dia anak yang manis," ucap Abang Calix.

Tak lama kemudian ada anak cewek kecil lari langsung peluk Abang Calix. Setelah itu panggil Abang Calix, "Papa Aurel, akhirnya dateng!"

Abang Calix kelihatan kebingungan, terus Elisa jelasin kalau anaknya pengen punya papa kayak Abang Calix. Aduh, gue langsung pengen santet itu anak.

"Aurel ingin kau jadi papanya, Calix. Jika kau mau," ucap Elisa malu-malu. Dasar janda nggak tau diri.

"Maaf, Elisa. Aku sudah menikah dengan Gayatri. Aku tidak bisa berpisah dengannya," ucap Abang Calix.

"Oke, aku tahu kau tidak bisa berpisah dengan gadis urakan dan tomboy itu. Tapi aku bisa jadi istri kedua."

Ucapan Elisa bikin emosi gue makin memuncak, tapi Sari ngelus-ngelus punggung gue. BISA-BISANYA DIA BILANG MAU JADI ISTRI KE DUA! BANGSAT EMANG ITU TANTE GATEL!

"Tahan dulu, Aya. Jangan bikin keributan disini."

"Gue nggak bisa sabar lagi, Sari. Ini waktunya buat—

Gue keluar dari tempat persembunyian gue kayak superhero. Gue terjang langsung itu nenek lampir sampai jatuh ke tanah. Gue nggak peduli dia luka-luka atau apapun.

"BERANI YA LO BILANG GITU KE SUAMI GUE! GUE NGGAK BAKAL NGEBIARIN OMONGAN BUSUK LO BAKAL KEJADIAN! ABANG CALIX CUMA MILIK GUE BANGSAT!"

Elisa kelihatan ketakutan lihat gue marah udah kayak kesetanan. Abang Calix nahan-nahan gue supaya nggak marah-marah lagi.

"Sudahlah, Gayatri. Kamu salah paham," ucap Abang Calix.

"ABANG DIEM! SEKARANG URUSAN AKU SAMA ITU TANTE GATEL!" Marah gue dengan nada tinggi untuk pertama kalinya sama Abang Calix. Abang Calix lepasin tangan gue, ngebiarin gue lakuin apa yang gue mau.

Annoying Little Wife [TAMAT]Where stories live. Discover now