50 | Sedih

15.8K 1.4K 78
                                    

AYA :

"KEENAN!" jerit gue histeris. Hati gue hancur saat itu juga. Kucing kesayangan gue, yang udah gue anggap anak sendiri mati. Mati ditabrak mobil Elisa.

Gue nggak kuat buat lihat jasadnya Keenan. Gue langsung nangis dipelukan Abang Calix.

"Abang...anak kita. Keenan ...."

Gue nangis sejadi-jadinya. Abang Calix berusaha menenangkan gue, tapi tangis gue makin kenceng. "Sabar sayang."

"Keenan... Kasihan dia sendirian. Nanti dia gimana?! ABANG!"

Gue pukulin dada Abang Calix sebagai pelampiasan rasa sakit gue. Gue nangis sejadi-jadinya. "ABANG! KEENAN MATI! ABANG!"

"Sabar, Gayatri. Tenangkan dirimu!"

Gue terus nangis, badan gue lemas sampai jatuh ke tanah. Kepergian Keenan paling buat gue hancur, sehancur-hancurnya. Apalagi lihat jasad Keenan yang saat ini. Darahnya merembes dimana-mana.

Keenan maafin Mama nggak bisa jaga kamu. Maafin Mama... hiks, hiks, hiks.

"Elisa! Kenapa kau tega melakukan ini? Kau tega membunuh makhluk kecil yang tidak bersalah. Aku tidak habis pikir denganmu, kau bisa bertindak sejahat itu karena aku telah menolak perasaanmu," ucap Abang Calix marah besar.

"Maafin aku Calix. Aku nggak tahu ada kucing didepan rumah kamu. Niat aku kemari juga baik kok. Aku pengen minta maaf sama kamu dan Gayatri sebelum kembali ke Jerman," ucap Elisa sok merasa bersalah. Padahal gue tahu dia seneng banget gue nangis-nangis didepan dia.

Gue langsung bangkit, dan tonjok muka Elisa kuat. Sampai Elisa jatuh ke tanah. Bibirnya langsung berdarah. Gue tarik lengan Elisa buat bangun paksa.

"BANGUN LO! BAJINGAN! TEGA LO YA BUNUH ANAK GUE! TEGA LO YA! ANJING!"

Bugh...

"KALO PUNYA MASALAH SAMA GUE, SAKITIN GUE AJA! JANGAN BUNUH MAKHLUK YANG NGGAK BERSALAH! LO TAHU?! RASA SAKITNYA KAYAK GIMANA?"

"Maafkan aku, Gayatri. Aku benar-benar tidak bermaksud membunuh kucingmu," ucap Elisa meminta maaf. Oh, tidak semudah itu kau meminta maaf kepadaku, anjing!

"APA LO BILANG! MAAF! ENAK AJA LO! KEENAN ITU LEBIH DARI SEKEDAR KUCING BIASA. DIA ANAK GUE SAMA ABANG CALIX, BANGSAT! BAYANGIN ANAK LO AUREL MATI DITABRAK MOBIL! BAYANGIN RASA SAKITNYA? BAYANGIN!"

Bugh...

"Cukup, Gayatri. Cukup!" lerai Abang Calix. Abang Calix terus mencoba menarik tubuh gue buat mundur. Gue tetep berusaha buat balas perbuatan Elisa. Gue nggak bisa dipisahkan sama Keenan.

"ABANG! JANGAN IKUT CAMPUR! LEPASIN AKU!"

Gue terus berusaha pukul Elisa lagi, tapi Abang Calix terus tarik gue buat mundur. "Sayang, sudah cukup, Elisa nanti akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Kau dilihat banyak orang sekarang."

"Aku nggak peduli! Keenan udah mati! Abang Calix... Keenan mati! Aku harus kasih pelajaran sama dia!"

Gue nggak peduli dilihatin orang-orang. Gue nggak terima Keenan mati! GUE NGGAK MAU KEENAN MATI!

Abang Calix berusaha menahan gue. Tapi gue nggak mau biarin Elisa lolos begitu aja setelah dia bunuh anak kesayangan gue.

"Sudah, Gayatri. Cukup!" ucap Abang Calix menahan tubuh gue buat maju hajar Elisa. Abang Calix langsung mendekap tubuh gue erat, berusaha nenangin gue.

"Tenang, sayang. Biarkan Keenan pergi dengan tenang," bisik Abang Calix.

Gue menggeleng,"Keenan mati, Abang. Keenan mati ...."

Annoying Little Wife [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang