07 || Menyelamatkan

3.9K 467 28
                                    

[ REMAKE ]

.

.

"Kau pikir kau akan kemana?"

Terlonjak kaget, Renjun membalikkan badan dan hampir menabrak dada bidang Jeno.

Lelaki itu berdiri dekat sekali di belakangnya, dan mendorong punggungnya ke pintu, tatapannya menyala penuh kemarahan, seperti iblis yang siap membakar musuh-musunnya.

"Berani sekali kau mempermalukan Jisung seperti itu, dan berani sekali kau mencoba melarikan diri dari rumahku!"

Tangan besar Jeno mencengkeram lengan Renjun dengan kasar lalu menyeret Renjun yang tidak bersedia.

Renjun meronta-ronta, mencoba bertahan, tetapi Jeno tidak peduli. Jeno tetap menyeret Renjun dengan kekuatan besarnya, hingga Renjun mau tidak mau harus terseret-seret mengikuti daripada tangannya putus.

Jeno menyeret Renjun menaiki tangga dan kembali menuju kamar putih tempat Renjun tadi dikurung, di sana beberapa bodyguard Jenk berkumpul, dan Jisung berdiri di sana, rupanya dia berhasil menghubungi Jeno dan dibebaskan dari kamar mandi.

Renjun mengernyit dalam hati, seharusnya tadi dia lebih cepat, atau mungkin dia pukul saja kepala Jisung dengan sesuatu sehingga lelaki itu pingsan dan tidak bisa menghubungi teman-temannya dengan segera.

Jeno melepaskan cengkeramannya lalu mendorong Renjun ke depan dengan kasar.

"Kau lihat Jisung? Perempuan kecil seperti ini, dan kau, bodyguarku yang sudah bertahun-tahun lamanya bisa-bisanya dibodohi seperti ini?"

Jisung hanya terdiam, menatap Jeno dengan muka datar. Sepenuhnya mengabaikan keberadaan Renjun, hingga Renjun mengernyit, apakah lelaki ini memang tidak punya ekspresi?

"Dan kau Renjun." Jeno melepas jasnya dan menggulung lengan kemejanya,"Ini adalah peringatan untukmu, kalau kau membodohi salah satu pegawaiku lagi untuk melarikan diri, kau akan membuang satu nyawa, karena aku akan langsung membunuh pegawaiku."

Tanpa disangka, Jeno menghantam Jisung dengan satu pukulan telak hingga kepala Jisung mundur ke belakang. Darah menetes dari sudut bibirnya.

Renjun terkesiap mundur dan makin terkesiap ketika Jeno menghajar Jisung lagi dan lagi tanpa perlawanan hingga lelaki itu jatuh berlutut dengan memar dan bibir berdarah yang mengotori kemejanya.

Jeno mundur satu langkah ketika Jisung terjatuh, dia menoleh dan menatap Renjun.

"Kau lihat itu Renjun? Setiap kau mencoba melarikan diri, aku bersumpah akan ada nyawa yang berkorban untukmu, mereka semua yang lengah hingga memberi kesempatan padamu untuk lari, aka nkubunuh!"

Dengan kejam Jeno mengarahkan pukulannya sekali lagi ke arah Jisung.

Renjun berteriak, Spontan mencengkram lengan Jeno yang terayun, mencegah Jeno menghabisi Jisung.

"Jangan..Jangan!" Renjun tergagap.

"Aku yang salah, aku yang salah! Jangan bunuh dia! Aku yang salah!" teriaknya panik.

Jeno terdliam dan mematung, ketika akhirnya dia menatap Renjun, matanya sedingin es. Lelaki itu tampak amat sangat marah kepada Renjun.

"Jadi kau mengaku salah?." Jeno mundur lagi dan Renjun merasa lega luar biasa karena lelaki itu tidak jadi melampiaskan kemarahannya kepada Jisung yang sudah berlutut tak berdaya dilantai.

"Aku hanya ingin keluar dari tempat ini!" Teriak Renjun marah, frustrasi karena Jeno menggunakan ancaman licik untuk mencegahnya melarikan diri.

"Kau milikku, dan tidak ada milikku yang bisa keluar dari sini tanpa seizinku."

[✔] My Life Destroyer Man 🔞Where stories live. Discover now