26 || Penawaran

3.2K 406 39
                                    

[ REMAKE ]

.

.

Malam ini Jeno berdiri di tengah taman di depan rumahnya, berharap udara dingin bisa meredakan gairahnya yang membuat tubuhnya begitu panas.

Ditatapnya jendela kamar Renjun dilantai dua itu. Jendela itu terbuka, terlihat pantulan cahaya temaram dari sana tampak begitu jelas. Jeno menatap jendela itu dengan frustrasi.

Perempuan itu ada di sana dan Jeno seharusnya bisa dengan mudah memilikinya. Tetapi sikap perempuan itu seolah-olah membuatnya merasa menjadi bajingan menjikkan kalau dia sampai memaksakan kehendaknya kepada Renjun.

Jeno tertegun ketika melihat bayangan Renjun terpantul dari kamar. Sepertinya Renjun berdiri dekat lampu tidur di samping ranjangnya, karena bayangannya muncul dari gorden jendela bagaikan siluet gelap yang erotis.

Renjun tampak sedang berjalan mondar-mandir di kamarnya, dan Jeno menatapnya dengan penuh minat. Lalu perempuan itu membuat gerakan membuka gaunnya.

Jeno menelan ludah, melirik sekelilingnya yang sepi, dla mulai merasa tidak nyaman karena membuat dirinya seperti seorang pengintip mesum yang mengintip siluet perempuan berganti baju dengan penuh gairah.

Siluet Renjun melepas kemejanya dan tubuh bagian atasnya yang polos terpantul dalam bayangan gelap dengan bentuk tubuh yang menggoda. Lalu..

'Sialan' Jeno mulai mengumpat ketika bayangan Renjun di jendela membuat gerakan mengangkat salah satu kakinya ke ranjang dan tampak melepas celana panjangnya.

Gerakan itu tampak sangat seksi dari bawah sini, membuat Jeno menggertakkan giginya dengan marah dan benar-benar siap meledak.

Perempuan itu malah memperburuk keadaan dengan pantulan bayangannya di jendela -meskipun dia tidak sengaja-Dan Jeno sungguh-sungguh siap meledak dalam arti yang sebenarnya saat ini mengingat kejantanannya sudah begitu keras hingga terasa menyakitkan.

Dengan geraman marah, Jeno melangkah terburu-buru menaiki tangga, membanting kakinya disetiap langkahnya, dibukanya pintu kamar Renjun dengan kasar.

Matanya membara dan siap untuk bertengkar, dia menemukan Renjun sedang duduk di sofa, sudah berganti dengan gaun tidurnya dan sedang membaca sebuah buku.

Renjun mengangkat alis melihatnya, dia tampak begitu tenang, "Ada apaJeno?"

Jeno terengah menahan kemarahan, "Jendela itu!" tunjuknya marah, lalu melangkah lebar-lebar menyeberangi ruangan dan menutup kaca jendela itu dengan kasar, dia membalikkan tubuhnya menghadap Renjun dengan posImisi Siap bertarung, "Lain kali tutup rapat-rapat jendela itu kalau sudah malam!" teriaknya marah.

Renjun menatap Jeno bingung
"Memangnya Kenapa?"

'Karena aku melihatmu berganti pakaian bagaikan siluet erotis dari bawan!! Karena pemandangan itu membuatku terangsang sampai terasa nyeri! Karena..' ingin sekali Jeno mengungkapkan itu semua, tetapi dia tidak bisa.

Jeno berdiri dengan tatapan membakar, dan siap memuntahkan emosinya, tetapi kemudian menyadari bahwa dia hanya akan tampak bodoh kalau meluapkan apa yang ada di pikirannya.

Ditatapnya Renjun dengan ingin dan mendesis pelan, "Pokoknya tutup jendela itu kalau sudah malam!"

Dan dengan penuh harga diri, Jeno melangkah keluar dari kamar Renjun, meninggalkan pintu yang hampir rusak karena di banting sangat keras olehnya.

•••

Pagi itu tak seperti biasanya, ada duapelayan muda yang membereskan kamar Renjun, mereka adalah pelayan baru di rumah ini.

[✔] My Life Destroyer Man 🔞Where stories live. Discover now