09 || Tak Terlupakan

4.2K 453 8
                                    

[ REMAKE ]

Warn : Nc Chapter

.

.

Dalam kondisi terikat dan tak berdaya,
Renjun melihat ketika Jeno melepas kemejanya dan setengah menindihnya.

Mulutnya sangat dekat dengan bibir
Renjun, hingga napas mereka beradu.

Jeno menundukkan kepalanya, mencium sisi leher Renjun, membuat Renjun berjingkat dan berusaha meronta lagi.

"Sshhh...Kau akan menyakiti
lenganmu kalau kau meronta-ronta terus seperti itu. "

Bibir Jeno merayap dan mendarat
di bibir Renjun. Lelaki itu mengecup
sedikit ujung bibir Renjun, lalu lidahnya menelusup masuk, membuka bibir Renjun yang lembut, mencecapnya dan merasakan seluruh tekstur bibir Renjun yang hangat dan panas.

Lidahnya mengait lidah Renjun dan
memainkannya dengan intensitas
yang sangat ahli.

Ketika Jeno melepaskan bibirnya, napas Renjun terengah-engah, ciuman ini adalah ciuman yang paling intens yang pernah di rasakannya.

"Kau menyukainya bukan?" Jeno
berbisik lembut dengan nafasnya yang panas di telinga Renjun, "Aku sangat menyukai bibirmu, dan sensasi kelembutannya di bibirku.."

Tangan Jeno merayap kebawah, meraba kulit leher Renjun, "Seluruh tubuhmu hangat sayang,seakan menggodaku..."

Jemari Jeno menyingkap rok Renjun danmenelusup ke dalam sana, menggoda pusat gairahnya, "Di sini... Yang paling panas."

Renjun menggelinjang, mencoba
meronta, tetapi tubuh kuat Jeno
yang setengah menindihnya membuat
gerakannya terbatas, apalagi tangannya yang terikat di atas, membuat lengannya terasa kram da npergelangan tangannya ngilu ketika dia menggerak-gerakkannya.

Jeno melirik ke pergelangan tangan Renjun yang terikat, dan menyadari bahwa ikatan itu menyakiti Renjun.

"Jangan bergerak-gerak, atau kau
akan mengalami memar-memar ketika ini selesai."

Setetes air mata mengalir di sudut mata Renjun, dia putus asa dalam usahanya untuk melepaskan diri.

"Jangan lakukan ini, please.."

Mata Jeno sedikit melembut
ketika mendengar permohonan
Renjun, tetapi kemudian senyumannya tampak mengeras,

"Aku hanya ingin membuatmu sadar dimanakah tempat kau seharusnya berada Rena."

Jeno membuka kancing kemeja Renjun satu persatu, membiarkan payudara Renjun terbuka bebas untuknya.

"Ini milikku," Jeno menyentuh payudara Renjun dan menggodanya, menikmati ketika mendengar erangan tersiksa Renjun.

"Seluruh tubuhmu milikku." Jeno mengecup ujung payudara Renjun, mencecapnya dengan lidahnya, lalu bibirnya berpindah menelusuri bagian samping payudara Renjun, menikmatinya dengan bibirnya sehingga meninggalkan jejak-jejak basah dan panas di sana.

Renjun melengkungkan punggungnya atas sensasi yang menyiksanya tanpa ampun. Dalam kondisi terikat dan tak berdaya, merasakan lelaki iblis itu mencumbunya,dan menyiksanya dengan godaan-godaannya yang sangat ahli

Ada perasaan aneh yang menjalar ditubuhnya, seperti gelenyar panas yang bergulung-gulung, terasa seperti arus listrik yang mengalir dari jemarinya, dan menjadi semakin panas ketika menyatu di pusat dirinya.

Dan jemari Jeno menyentuh
kesana, dengan begitu ahli, memainkan Renjun sesuka hatinya. Tubuh Renjun meronta tak tahan akan alunan sensasi permainan jemari Jeno, tapi lengan Jeno yang kuat menahan tubuhnya.

Kemudian bibir Jeno mengikuti
jemarinya. Renjun terkesiap merasakan hembusan napas panas di pusat dirinya, seketika dia menegakkan tubuhnya dan tertahan oleh ikatan di pergelangan tangannya.

"Jangan!! " teriaknya panik, mencoba merapatkan kaki, mencegah bibir
Jeno menyentuhnya.

Tetapi lengan Jeno yang kuat menahannya, kemudian Renjun melengkungkan punggungnya dan mengerang kerasmerasakan sensasi itu.

Sensasi sentuhan bibir dan lidah Jenk di pusat dirinya, dengan hembusan
nafasnya yang panas.

Panas bertemu panas dan dia terbakar, pandangannya menggelap karena sensasi kenikmatan yang tak tertanggungkan.

"Sshhhh..."

" Semua bagian tubuhmu
milikku Rena, milikku." Jeno mencumbu pusat gairah Renjun menyatakan kepemilikannya.

Dan ketika Jeno selesai bermain-main, Renjun sudah terbaring lemas dan tak berdaya dengan nafas terengah-engah dan tubuh membara.

Jeno menaikkan kembali tubuhnya dan mengecup lembut bibir Renjun,
dada bidangnya menggesek payudara Renjun, dan Renjun merasakan kejantanan Jeno yang begitu keras menyentuh pahanya dengan begitu menggoda seolah mengerti apa yang paling Renjun inginkan.

Jeno menempatkan dirinya dengan
begitu tepat, seolah telah mengenal
setiap jengkal tubuh Renjun. Dan Renjun merasakan tubuh Jeno yang keras dan panas menyatu dengan tubuhnya, memberikan gelenyar kenikmatan yang makin menghujam.

"Rena..." Jeno mengerang merasakan tubuh Renjun yang panas, halus dan membungkusnya dengan begitu erat, menggodanya untuk mencapai kepuasan secepat mungkin.

Tapi tidak, malam ini untuk Renjun.

Jeno ingin Renjun mengingat setiap detik percintaan mereka malam ini.

Ketika Jeno bergerak, Renjun
mengerang. Semua ini terlalu nikmat
untuk ditanggungnya, dia tak bisa
menjangkau kesadarannya lagi, hampir
frustasi karena pada akhirnya tubuhnya menyerah dalam pusaran gairah Lee Jeno.

Jeno menundukkan kepalanya, lalu
mengecup sudut bibir Renjun dengan
posesif, menyatakan kepemilikannya,
dan menghujamkan dirinya dalam-dalam.

"Kau milikku Rena. Ingat itu baik-baik. "

Sedetik kemudian, Jeno membawa
Renjun melewati pusaran gelombang
semakin dan semakin naik hingga
guncangan orgasme menerjang mereka berdua. Menyatukan mereka dalam satu titik kenikmatan.

•••

Jeno mengangkat tubuhnya
dari Renjun yang terengah-engah,
dengan pikiran masih berkabut karena
orgasme.

Dengan lembut jemarinya membuka ikatan tangan Renjun, ikatan itu menimbulkan bekas kemerahandi sana. Dan Jeno mengecup kedua pergelangan tangan Renjun.

"Kau milikku, ingat itu. Kalau kau
mencoba melarikan diri lagi, aku akan
menghukummu dengan hukuman yang lebih berat." Lalu Jeno bangkit, mengenakan jubah tidurnya dan menatap Renjun yang memalingkan muka darinya, tak mau menatapnya.

"Kuharap kau tidak melupakan malam
ini, setiap detiknya." Gumamnya dingin, lalu melangkah pergi meninggalkan Renjun yang terbaring diam di ranjang.

Setetes air mata mengalir kembali di sudut mata Renjun.

Jeno benar. Renjun tidak akan pernah bisa melupakan malam ini, setiap detiknya.

[ Tbc ]

Relax guys, jangan tegang bacanya. Dan, sampai jumpa di next chapter.

[✔] My Life Destroyer Man 🔞Where stories live. Discover now