20 || Renjun dan Dokter Lucas

2.9K 384 29
                                    

[ REMAKE ]

.

.

Jeno masuk ke kamar perawatan Renjun, hanya selang beberapa menit setelah dokter Lucas pergi, dan Renjun senang karenanya, itu berarti tidak mungkin Jeno mendengar percakapannya dengan dokter Lucas tadi.

"Bagaimana keadaanmu?" Jeno menatap Renjun tajam tanpa senyum.

Ketika Renjun menatap Jeno, mau tak mau kenangan percintaan mereka semalam berkelebatan di benaknya. Tak tahan akan semua bayangan erotis itu, Renjun memalingkan mukanya, "Bukan urusanmu."

"Rena," Jeno memanggil nama Renjun dengan nada jengkel, "Kau harus cepat sehat supaya aku bisamembawamu pulang, di sini tidak aman."

"Kau yang diincar oleh musuh-musuhmu, kenapa aku yang harus repot?" sela Renjun marah dengan tatapan berapi-api.

Jeno membalas tatapan Renjun tak kalah tajam, "Karena kau adalah kekasihku, dan Jackal sedang mengincar kita berdua."

'Jackal?'

Siapa orang yang mau menyandang nama sebegitu mengerikannya?

Renjun mengernyitkan alisnya bingung.

"Jackal adalah nama pembunuh bayaran yang disewa oleh musuhku." Jeno melirik buku jarinya yang memar, yang kemarin dipakainya untuk menghajar Hyunjin habis-habisan sampai lelaki itu terkapar penuh darah dan tidak mampu lagi
memohon ampun padanya.

"Dia selalu berhasil membunuh siapapun yang menjadi targetnya. Dan kemarin kita berhasil lolos dari kecelakaan yang direncanakan oleh Jackal...psikopat itu tidak akan berhenti sebelum dia berhasil membunuh kita berdua."

Bulu kuduk Renjun meremang, orang bernama Jackal ini terdengar begitu mengerikan..

"Kau tidak aman di sini Rena," Jeno mengacak rambutnya frustasi. "Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Jackal, tidak ada yang tahu dia laki-laki atau perempuan. Dia bisa menjadi siapapun, bahkan saat ini aku tidak bisa mempercayai bodyguard-bodyguardku sendiri, kecuali Jisung. Disini keadaanmu sangat riskan, di rumahku kau akan aman."

Den degan tercenung Jeno mengawasi Renjun. "Kurasa kau sudah cukup sehat untuk pulang, nanti malam aku akan mengurus kepulanganmu dari ruman sakit ini."

Kalau Renjun pulang, maka kesempatannya untuk melarikan diri akan menguap begitu saja. Dengan implusif Renjun memegang kepalanya, pura-pura kesakitan.

"Kenapa Rena?" Jeno langsung bertanya cemas.

"Kepalaku.. Kepalaku..." Renjun mengerang berusana sebaik mungkin terdengar sakit.

"Dokter!" Jeno memanggil dengan berteriak dan dokter Lucas yang kebetulan ada di dekat situ langsung masuk dengan cemas, "Ada apa Tuan Jeno?"

"Dia kesakitan!" suara Jeno meninggi, "Kupikir kondisinya lebih baik
sehingga besok dia bisa pulang, tetapi dia kesakitan, kenapa dia kesakitan? Kau bilang lukanya akan membaik!"

Dengan cepat dokter Lucas menangkap isyarat mata Renjun dan membaca situasi, dia berdehem mencoba terdengar serius, "Seperti yang saya bilang, kondisinya masih belum stabil Tuan Jeno, kadang dia tampak baik, tapi kadang goncangan sekecil apapunbisa membuatnya kesakitan. Saya menganjurkan anda tidak membawanya pulang dulu, atau kesembuhannya akan terhambat."

Jeno tercenung dan menatap Renjun frustasi, "Oke. Sembuhkan dia dulu" gumamnya dingin.

Renjun mendesah lega dalam hati, kesempatannya untuk melarikan diri masih ada.

.
•••
.

Sudah jam delapan malam, waktunya jadwal pemeriksaan Renjun oleh dokter Lucas.

Lelaki itu datang tepat waktu, dan kali ini membawa seorang perawat. Ketika Renjun menyadari dokter Lucas memasuki ruangan, dia langsung terduduk tegak dan waspada.

"Dokter..."

Dokter Lucas memberi isyarat, menyuruh Renjun menutup mulutnya. Lalu mempersiapkan jarum suntik. Yang tidak disangka Renjun, ketika perawat itu sedang memeriksa infus Renjun, dokter Lucas tiba-tiba menusukkan jarum suntik ke tubuh perawat itu.

Dalam hitungan detik, tubuh perawat itu langsung ambruk tak sadarkan diri. Dokter Lucas menopang tubuh perawat itu dan menyandarkannya di ranjang, "Kau bisa bangun?" Tanya dokter Lucas cepat.

Renjun masih terpana akan kesigapan gerakan dokter Lucas, sampai kemudian dia sadar bahwa dokter Lucas sedang bertanya padanya, dia langsung menganggukkan kepalanya.

"Bagus, bisakah kau menukar bajumu dengan baju perawat ini? Aku akan menutup tirai untuk memberi privacy."

Dokter Lucas langsung menutup tirai dan menunggudi luar tirai. Detik itu juga Renjun sadar, ini adalah rencana dokter Lucas untuk melepaskannya. Dengan sigap--melupakan bahwa kepalanya masih sakit, Renjun mencoba berdiri.

Dan ketika bisa, dia langsung melepas pakaiannya dan menukarnya dengan baju perawat itu. Setelah semua beres, Renjun memanggil dokter Lucas yang segera mengangkat perawat yang masih pingsan itu dan membaringkannya di ranjang, lalu menyelimuti perawat itu.

"Kau harus bersikap biasa dan tidak mencurigakan." gumam dokter Lucas ketika Renjun sedang memasang topi perawat di kepalanya, lalu mendekap papan pemeriksaan di dadanya, "Ayo!"

Jantung Renjun berdegup kencang ketika dokter Lucas membuka pintu.

Dua penjaga yang ditempatkan Jeno di pintu tampak sedang mengobrol, dokter Lucas mengangguk kepada mereka dan mereka membalas dengan senyum.

Posisi tubuh dokter Lucas menutupi Renjun sehingga tidak kelihatan, lalu dia menggiring Renjun menuju lorong meninggalkan pengawal itu jauh di belakang.

Ketika akhirnya mereka membelok dilorong tanpa ketahuan, Renjun menarik napas lega. Dokter Lucas mengajak Renjun setengah berlari ke tempat parkir, menuju kebebasannya.

.
•••
.

Jisung menyerahkan berkas-berkas itu kepada Jeno yang duduk di sofa, "Ini beberapa orang yang mungkin bisa
kita curigai, Tuan."

Jeno mengambil berkas itu dan membacanya, lalu membolak-baliknya. Matanya terpaku pada salah satu foto diberkas itu, "Kenapa dia masuk ke daftar ini?"

Jisung melirik berkas itu. "Karena kami memfilter semua pegawai rumah sakit yang masuk kurang dari 2 bulan sebelum kejadian kecelakaan itu."

Jeno mengernyit lama. Sebelum kemudian wajahnya menegang. "Dia punya akses bebas masuk keruangan Renjun, kita harus ke rumah sakit segera!"

Jeno meraih jasnya dan melangkah tergesa ke pintu diikuti Jisung. Dan pada
saat bersamaan, pintu di sisi lainnya terbuka, beberapa bodyguard Jeno masuk dengan wajah panik dan nafas terengah.

"Tuan Jeno, Nona Renjun melarikan diri dari rumah sakit!"

.

.

#tbc

Nahlo, pergi kemana si lonjwin sama luke??

[✔] My Life Destroyer Man 🔞Where stories live. Discover now