30 || Fakta

3.2K 392 10
                                    

[ REMAKE ]

.

.

"Saya ingin bertemu Tuan Lee
Jeno."

Renjun bergumam gugup kepada resepsionis di lobby kantor yang mewah itu.

Kemewahan lobby itu begitu mengintimidasi. Renjun merasakan semua mata memandangnya, seolah dia orang aneh yang salah tempat.

Tangannya memeluk amplop berkas
yang diberikan Haechan kepadanya tadi siang dan berusaha menantang tatapan mata tajam dari resepsionis yang menatapnya Curiga.

"Lee Jeno kata Anda? Anda yakin?
Kalau Anda ingin melamar pekerjaan, mungkin bisa Anda titipkan di sini.."

"Saya tidak ingin melamar pekerjaan." Renjun mulai merasa jengkel menerima tatapan remeh dari resepsionis itu, "Tolong atur pertemuan saya dengan Lee Jeno."

"Nona, saya tidak bermaksud menyinggung Anda, tetapi Tuan Lee Jeno tidak mungkin bisa ditemui semudah itu, Anda harus membuat janji pertemuan yang rumit dengan sekretarisnya dulu..."

"Biarkan dia masuk, dia datang bersamaku. Saya ada janji temu dengan Jeno jam dua." sebuah suara yang dalam di sebelah Renjun mengagetkannya.

Renjun menoleh dan menyipitkan matanya. Sedikit silau akan ketampanan lelaki yang berdiri di
sebelahnya itu.

'Well, satu lagi lelaki dengan anugerah kesempurnaan fisik yang luar biasa.'
Batin Renjun sambil menatap Mark
yang memakai jas warna hitam dan tersenyum samar di sebelahnya.

Tapi untunglah yang satu ini lelaki baik
dan menyayangi istrinya. Mau tak
mau Renjun mengingat kemesraan Mark dan Jaemin di pesta malam itu, dan merasa kagum melihat besarnya cinta yang terpancar dari Mark dan Jaemin ketika mereka bertatapan.

Resepsionis itu menatap Mark dan
Sudah pasti mengenalinya, "Oh, Tuan Mark Jung, selamat datang." sikap resepsionis itu berubah ramah ketika berhadapan dengan Mark.

Renjun mencibir atas perbedaan perlakuan yang diterimanya, apalagi resepsionis itu menatap Mark dengan tatapan memuja, "Mohon maaf, tadi siang kami sudah mengirimkan pesan kepada sekretaris Anda bahwa pertemuan hari ini dibatalkan, Tuan Jeno mendadak harus ke luar negeri."

Mark dan Renjun sama-sama mengerutkan keningnya.

"Jeno ke luar negeri?. Aku tidak menerima pesan itu." gumam
Mark tajam, membuat resepsionis
itu menunduk gugup hingga Renjun
merasa kasihan.

Tetapi kemudianMark mengangkat bahunya, "Baiklah...kalau begitu, aku akan kembali ke kantor dan mengganti waktuku yang tersia-siakan untuk kemari."

Mark menoleh kepada Renjun, "Kalau waktuku tersia-siakan aku akan terlambat pulang ke rumah."

Renjun menahan senyum. Mark
tampak lebih kesal karena terpaksa terlambat pulang daripada karena batal bertemu Jeno.

"Aku akan kembalike kantor. Oh ya, Jaemin menitip salam kepadamu." Dengan senyumnya yang mempesona, Mark mengedipkan sebelah matanya ramah, lalu membalikkan tubuh dan melangkah pergi dari lobby itu.

Renjun menatap punggung Mark
yang menjauh dan akhirnya tersenyum. Betapa beruntungnya Jaemin memiliki pasangan yang luar biasa seperti Mark...

"Nona Renjun?" kali ini sebuah suara yang familiar menyapanya. Renjun
menoleh dan mendapati Jisung yang
berdiri menatapnya, "Apa yang Anda lakukan di sini?"

Renjun mengerjapkan matanya, "Aku
mencari Jeno." ditunjukkannya
amplop berkas itu kepada Jisung, "Ini..aku ingin mengembalikan berkas-berkas ini."

[✔] My Life Destroyer Man 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang