12 || Menolong

3.6K 424 24
                                    

[ REMAKE ]

Long Chapter

.

.

Ketika Renjun menuruni tangga, seketika itu juga hatinya terasa kecut. Semua orang yang hadir di pesta ini berpakaian spektakuler, semuanya pasti gaun rancangan terbaru dari disainer terkenal.

Para laki-laki berjas tampak berkumpul dan mengobrol di satu sudut dekat perapian, dan para perempuan tampak berkelompok dengan sahabat-sahabatnya menyebar di semua sisi ballroom itu.

Sebuah meja sajian besar disudut menyajikan berbagai jenis makanan mewah. Bartender di satu sudut sibuk melayani permintaan tamu dan para pelayan berpakaian hitam putih hilir mudik, menawarkan nampan-nampan hidangan dan sampanye yang mengalir tak ada habisnya.

Ketika Renjun menuruni tangga,
semua pandangan tertuju padanya,hingga Renjun merasakan tangannya berkeringat.

Renjun mencari-cari Jeno, tetapi lelaki itu sepertinya tidak ada. Dengan gugup dan merasa asing di keramaian, Renjun berdiri
diam di sudut dekat jendela, memilih untuk mengamati daripada membaur.

Dia mengernyit ketika menyadari
bahwa di setiap akses pintu keluar,semuanya berdiri dua atau tiga orang bodyguard-bodyguard Jeno dengan jas hitam yang serupa dan
tampak selalu waspada.

Renjun harus melewati mereka kalau ingin keluar dari tempat ini.

"Itu kekasih Jeno yang terbaru?"
sebuah suara sinis terdengar, rupanya
pemilik suara sengaja supaya Renjun mendengarnya.

Renjun menoleh dan mendapati segerombolan perempuan-perempuan cantik tengah berbisik-bisik dan
menatapnya dengan tatapan benci.

Salah seorang perempuan yang paling cantik dengan gaun hitamnya yang sangat seksi, terang-terangan mengamati Renjun dengan pandangan meremehkan dari atas ke bawah.

"Aku mendengar Jeno mengajak-nya tinggal bersama. Bayangkan! Tidak ada satupun perempuan yang pernah diajak Jeno tinggal bersama..kupikir dia perempuan yang sangat cantik!
Ternyata dia biasa saja, mungkin Jeno sedang mabuk saat membawanya tinggal bersama."

"Aku pikir juga begitu." perempuan
di kelompok itu yang bergaun merah
muda menyahut dengan suara yang
tak kalah sinis.

"Mengingat sejarah kekasih-kekasih Jeno selalu luar biasa cantiknya..tapi lihat dia, dia tampak tak cocok berada di sini, dia pasti bukan perempuan berkelas!Gaunnya gaun lama, rancangan keluaran bulan lalu. Dia pasti gadis miskin," Suara perempuan lain berambut kemerahan dengan gaun birumuda, berbisik jahat, ikut memanaskan suasana, "Dia mempermalukan Jeno dengan penampilannya."

"Dia tak pantas bersanding dengan
Jeno. Berani bertaruh, sebentar lagi Jeno pasti muak dan mencampakkannya."

Perempuan sexy berbaju hitam itu mengibaskan rambutnya angkuh, "Begitu melihatku, Jeno pasti akan menyukaiku dan membuangnya."

Pipi Renjun memerah mendengar hinaan-hinaan yang dilemparkan terang-terangan kepadanya.

'Sabar Renjun, perempuan-perempuan jalang itu terbiasa hidup kaya sehingga kadang tak punya sopan santun.'
Desisnya dalam hati.

"Menungguku, sayang?" suara
Jeno terdengar dekat sekali di
belakang Renjun hingga ia terlonjak
kaget.

Renjun menoleh dan mendapati
Jeno berdiri santai sedikit bersandar pada jendela di dekatnya. Lelaki itu tampaknya sudah lama berdiri di sana,dia pasti mendengar jelas semua hinaan-hinaan yang dilontarkan kepadanya tadi.

Pipi Renjun makin merona, merasa malu sekaligus terhina. Jeno mendekat, dan
perempuan-perempuan di gerombolan itu tampak terkesiap dengan ketampanannya.

[✔] My Life Destroyer Man 🔞Where stories live. Discover now