0 : Maaf

5.9K 469 78
                                    

Api itu semakin membesar dan Yuuji tidak bisa lagi melihat dimana letak pintu untuknya keluar. Ruangan kecil yang dipenuhi asap itu membuat nafas Yuuji sesak.

Siapapun tolong.

Yuuji tidak ingin mati.

Masih ada yang belum Yuuji lakukan.

Yuuji belum menjelaskan perihal semuanya. Yuuji bahkan belum mengatakan keberadaan seseorang didalam tubuhnya. Dan Yuuji juga belum meminta maaf.

Setidaknya, sebelum mati, biarkan Yuuji mengucap kata 'maaf' padanya. Yuuji punya banyak salah.

Karena Yuuji, dia sedih. Karena Yuuji, dia marah. Karena Yuuji, dia kecewa. Semua yang terjadi sebelum ini, semua adalah kesalahan Yuuji. Semua akibat Yuuji yang keras kepala dan tidak bisa diberitahu.

Tolong beri Yuuji kesempatan. Sekali saja. Yuuji sangat ingin meminta maaf atas apa yang sudah terjadi.

"Sa-"

"YUUJI!!"

Lengan besar terlingkar di bahu dan kaki Yuuji. Itu adalah Satoru. Orang yang telah Yuuji lukai hatinya. Dia datang menolong Yuuji.

Satoru berlari membawa Yuuji agar segera keluar dari kobaran api ini. Dia begitu nekat masuk setelah teman-temannya yang menunggu di luar tidak dapat menahannya.

"Satoru." Nafas Yuuji sesak. Dia ingin mengatakannya sekarang juga namun asap yang masuk kedalam paru-paru sudah terlalu banyak. Beruntung Yuuji tidak kehilangan kesadarannya.

"Maaf Yuuji."

'Kenapa?'

"Aku minta maaf."

'Ini salah.'

"Maafkan aku ya. Aku sudah memarahimu."

'Tidak. Aku yang seharusnya meminta maaf tentang kejadian itu.'

Sedikit lagi sampai pada pintu utama. Satoru dapat melihat beberapa orang temannya menunggu di luar sana. Ada Megumi juga Nobara. Sedikit lagi Satoru akan membawa Yuuji keluar dari tempat ini.

Sedikit lagi.

Bruukk.

Sialnya engsel pintu utama yang termakan api itu harus jatuh menimpa tubuh Satoru. Tepat setelah Nanami mengambil alih tubuh lemah Yuuji. Tepat sebelum satu langkah lagi Satoru keluar.

Suara jeritan Shoko dan Utahime bersahutan ketika engsel dari kayu jatuh lagi menimpa tubuh tidak berdaya Satoru. Nobara menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. Bibir Megumi terbuka. Mata Yuuji membola.

Satu pun dari mereka tidak ada yang berani menyingkirkan kayu-kayu itu. Bukan. Mana mungkin mereka bisa. Dengan keadaan api yang memberikan hawa panas.

"SATORU!!" Yuuji meronta untuk dilepaskan. Ia ingin menyelamatkan Satoru.

Satoru tidak boleh mati.

"Satoru."

"Itadori-kun tenanglah. Bantuan akan segera datang." Ujar Nanami menenangkan. Dirinya tidak sanggup untuk melihat keadaan Satoru yang diambang batas. Mereka sudah memanggil bantuan. Tapi mengapa lama sekali?

Nanami tidak yakin apa tubuh Satoru akan bisa menahannya sampai bantuan tiba. Nanami sangat tidak yakin ketika terdengar suara benda jatuh dari dalam rumah. Lagi. Dan banyak.

"Tidak-"

"Yuuji."

Satoru tersenyum. Senyuman yang menyakitkan bagi Yuuji.

"Aku benar-benar minta maaf."

'Jangan begitu.'

"Selamat tinggal."

Setelahnya pandangan Yuuji terhalangi.

==========

Halo. Dengan Nana disini.

Nana bawa cerita baru di tahun yang baru. Ah kan sudah lewat beberapa hari tahun barunya. Wkwk.

Intinya selamat membaca.

MirayukiNana

Minggu, 10 Januari 2021.

SORRY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang