3 : Biarkan

2.2K 367 60
                                    

"Jadi si bodoh itu sungguhan hilang ingatan?"

"Apakah kita masih akan memanggilnya bodoh dengan kondisi yang seperti itu?"

Shoko mengeluarkan satu puntung rokok. Ingin menyalakan namun pemantiknya diambil lebih dulu oleh Megumi. Mau protes tapi Shoko ingat kalau mereka sedang ada di rumah sakit miliknya.

"Lalu?" Alis Megumi terangkat.

"Pertanyaanmu terdengar aneh." Balas Utahime. Dia bersandar pada dinding putih rumah sakit. Tidak habis pikir Megumi akan menanyakan pertanyaan yang seperti itu. Seolah Satoru hilang ingatan adalah hal yang biasa. Seolah Megumi tidak peduli.

Bukannya begitu.

Saking terkejut justru Megumi tidak tahu mau bertanya apa. Pertanyaan yang itu keluar dengan sendirinya.

Tentu saja Megumi peduli pada Satoru. Kalau tidak, mana mungkin selama 7 tahun Satoru tidak sadarkan diri, Megumi selalu menjenguknya dua kali sehari. Meski Satoru tidak kunjung bangun.

Sekarang setelah Satoru bangun, dia mengalami amnesia. Astaga. Mereka pikir penderitaan Satoru akan berakhir jika pria itu telah membuka matanya. Namun masalah lain malah datang.

Satoru lupa dengan segalanya. Lupa dengan semua yang pernah dia alami. Dan lupa dengan dirinya sendiri. Menyedihkan.

"Aku sudah memastikan dan bertanya beberapa hal padanya. Tapi dia bilang tidak tahu. Dia bahkan tidak ingat namanya. Dia juga tidak ingat siapa aku. Dulu biasanya dia akan sangat berisik jika didekatku. Namun tadi dia diam sambil menatap heran padaku. Aku terpaksa mengenalkan diriku lagi pada seorang bocah besar." Jelas Shoko. Ya, Satoru yang dulu kadang suka bertingkah seperti seorang bocah.

"Seperti yang Fushiguro katakan." Lanjut Utahime membenarkan bagian dimana Satoru tidak ingat dengan dirinya. Megumi mengangguk.

"Mungkin karena puing yang waktu itu." Dua wanita dewasa didekatnya menatap kearah Megumi.

==========

Megumi menatap Yuuji yang meraung dalam gendongan Nanami. Shoko menepuk pundaknya dan pundak Nobara bersamaan. "Kalian tetaplah disini. Aku harus membawanya ke rumah sakit." Kemudian menyusul Nanami masuk ke dalam mobil milik Nanami yang tadi membawa mereka kemari.

Dari arah berlawanan ada Getou Suguru, sahabat baik Satoru itu berlari tergesa-gesa. Diiringi beberapa petugas pemadam kebakaran dibelakangnya. Karena panik dengan Satoru yang berusaha menerobos masuk, mereka sampai-sampai tidak mendengar suara mobil pemadam yang mulai mendekati lokasi.

Sebelum masuk ke dalam mobil Nanami, Shoko menepuk pundak Suguru juga. "Di pintu utama, Satoru ada di sana. Dia terjebak. Tolong selamatkan dia. Atau tidak kita akan kehilangannya."

"Sial."

Setelah itu Suguru mengambil selang air milik mobil Damkar tanpa meminta izin. Menariknya ke tempat Satoru berada.

"Hei. Apa yang ingin kau lakukan dengan selang itu?" Salah seorang petugas hendak mengambil alih selang yang Suguru bawa.

"Diam. Temanku ada di sana. Kalian urus saja bagian rumah yang terbakar. Aku mau menyelamatkan temanku. Dia bisa mati!" Petugas itu pun akhirnya membiarkan Suguru.

"Fushiguro tolong bantu aku." Megumi menatap Suguru. "Kalian dua perempuan, kalau tidak berguna mending jauh-jauh dari sini."

Nobara rasanya tidak terima dibilang tidak berguna. Tapi dia tetap menurut. Nobara dan Utahime menjauh dari lokasi kebakaran.

SORRY [✓]Where stories live. Discover now