Boss 22

27.1K 4.2K 562
                                    

"Woaahhh" itu adalah suara decak kagum yang keluar dari bibir SungChan dan Shotaro saat melihat kedatangan Chanyeol yang akan mengantar mereka berangkat sekolah.

Yeah. Kedua bocah itu saat ini sudah berdiri di depan mansion untuk menunggu kedatangan Kakek tampan itu.

"Glendpa! Apa itu mobil balu?" seru SungChan bersemangat menghampiri Chanyeol yang tersenyum sombong.

"Bagaimana menurutmu? Unchan suka? Kalau tidak biar kita ganti dengan yang baru" tanya Chanyeol kemudian melirik kearah Shotaro

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana menurutmu? Unchan suka? Kalau tidak biar kita ganti dengan yang baru" tanya Chanyeol kemudian melirik kearah Shotaro.

"Hey. Siapa namamu?"

"Ini Miky mou Yung Glendpa. Pacalnya Cungcan"

"Miky mou? Miky Mouse maksudmu?"

"Hm"

"Kau ini" kekeh Chanyeol yang kembali menatap kearah Shotaro.

"Jadi-- siapa namamu Miky mou?" tanya Chanyeol dengan senyum lembutnya yang membuat Shotaro perlahan membalas senyum itu.

"Nakamoto Shotaro"

"Ahh. Putranya Yuta" gumam Chanyeol kemudian membawa tangan kanannya mengusap lembut kepala bocah kecil itu.

"Kau manis sekali" kekeh Chanyeol kemudian membuka pintu mobil.

"Ayo kita berangkat boys" ucap Chanyeol layaknya guru taman kanak-kanak yang disahuti semangat oleh kedua cucunya itu.

"Chuubayy" seru SungChan dan Shotaro dengan tangan kiri diangkat keatas.

Sementara di dalam mansion terlihat Taeyong yang sibuk menyiapkan perlengkapan Jaehyun.

Sekarang saja dia tengah memasang jas untuk suaminya itu.

"Kau yakin tidak apa-apa membiarkan SungChan dan Shotaro bersama Ayah? Apa tidak merepotkan?" tanya Taeyong yang dibalas Jaehyun dengan kekehan dan senyum tipis.

"Tidak apa sayang. Aku yakin orang tua itu pasti senang"

"Issh. Kau ini-- yang kau panggil orang tua itu Ayahmu" sungut Taeyong yang membuat senyum Jaehyun semakin lebar.

"Biar saja. Siapa tau dia sadar umur" ucap Jaehyun yang seketika di hadiahi cubitan di pinggang oleh Taeyong.

"Aww. Sakit sayang"

"Apasih. Jangan memasang wajah memelas begitu. Ingat umur tuan"

"Iya nyonya. Iya" balas Jaehyun dengan nada pasrah yang dibuat-buat yang tentunya kembali membuatnya mendapatkan cubitan sayang.

***

TOK. TOK. TOK

"Masuk"

"Apa aku mengganggumu?" tanya seseorang yang tadi mengetuk pintu membuat Jeno yang awalnya sibuk menatap layar komputer di depannya mendongak.

"Tidak apa uncle Ten. Duduklah" ucap Jeno yang membuat Ten melangkah menghampiri Jeno dan duduk di depan pemuda yang sekarang menjabat sebagai pemimpin Black Tigers saat ini.

"Jadi? Ada yang bisa kubantu uncle?"

"A-aku---"

Ten terlihat terdiam sesaat menatap kearah Jeno dan menarik napas pelan sebelum kembali memantapkan hati.

"Ini terkait keluarga-ku" ucap Ten yang terlihat was-was menatap Jeno yang hanya diam seolah menunggu penjelasan dari tangan kanan Papa-nya itu.

"Kami-- kami tidak berniat berbohong. Aku punya alasan melakukannya" lanjut Ten seraya sedikit menunduk.

"Maksudmu dengan menutupi identitas Haechan saat dulu aku memintamu menyelidiki latarbelakang orang-orang yang berada di sekitar Jaemin?" tanya Jeno yang sontak membuat Ten mendongak, membalas tatapan datar dari Jeno yang terlihat tidak terkejut sama sekali.

"S-sejak kapan kau tau?"

"Sejak lama. Mungkin-- setelah misi menyelamatkan Kim Kai. Itu juga menjadi alasan kenapa kau menutupi identitas Jisung bukan?" ucap Jeno masih mempertahankan raut datarnya.

"Alasan kenapa kau melakukan itu, karena kau sebenarnya sudah mengenal Kim Kai bukan? Itu juga bisa menjadi jawaban atas marga Kim di namamu sekarang" kekeh Jeno dengan nada tak terbaca.

Entahlah. Ten tidak bisa menebak akan emosi yang dimiliki pemuda di depannya sekarang.

Jeno terlalu pintar memainkan emosi dan raut wajahnya.

Apa dia marah? Kecewa? ---entahlah.

Terlalu rumit.

"Kenapa kau diam uncle? Apa alasanmu tiba-tiba mendatangiku? Apa Haechan mengatakan sesuatu?" tebak Jeno yang terlihat membuat Ten menghela napas gusar.

"Yeah. Dia bilang akan mengatakan semuanya. Tapi-- dia salah paham Jeno. Dia masih belum memahami semuanya"

"Bagian mana yang dia salah? Bukankah kalian membuangnya?" pancing Jeno seraya melirik kearah cermin satu arah di ruangannya.

Disana ada Haechan dan juga Jaemin yang ikut mendengarkan percakapan mereka.

"Aku tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang. Ayahmu tau apa alasan kami jika kau tidak percaya padaku tapi-- aku mohon, kali ini biarkan aku dan Johnny yang memikirkan jalan keluar dari masalah kami sendiri" ucap Ten dengan nada memohon yang membuat Jeno menatap kearah Ten dengan alis kanan terangkat.

"Tidak masalah. Lagipula itu bukan urusanku. Ini adalah masalah keluarga kalian, kupikir aku memang tidak berhak ikut campur kecuali jika hal ini sudah menyeret Kakak-ku"

"Aku mengerti soal itu. Biarkan kami yang menjelaskan semuanya pada Mark nantinya"

"Aku setuju. Tapi-- aku ingin tau mengenai satu hal" ucap Jeno yang terlihat menjeda ucapannya.

"Apa kalian memang membuang Haechan dan tidak menginginkannya lahir?" tanya Jeno yang sontak membuat Ten menggeleng ribut.

"Tidak. Itu hanya kesalah pahaman. Kami sangat mencintainya meskipun dia tidak tau. Johnny bahkan selalu mengikutinya saat dia pulang sekolah atau menatap senyum cerahnya saat kelulusan. Orang tua mana yang tega membuang anaknya" lirih Ten yang dengan segera menghapus airmata yang tanpa sadar sudah mengalir deras di pipinya.

"Kelak. Dia akan tau kalau apa yang kami lakukan adalah untuk melindunginya. Cukup sekali kami kehilangan seorang putra dan kami tidak akan bisa hidup jika harus kehilangannya" lanjut Ten seraya bangkit berdiri kemudian sedikit menunduk kearah Jeno sebelum melangkah keluar dari ruangan itu.

Sementara di dalam ruang rahasia milik Jeno terlihat Jaemin yang tengah berusaha menenangkan Haechan yang sejak tadi sudah menangis hingga jatuh terduduk di lantai.

"Tenanglah. Semua akan baik-baik saja" ucap Jaemin yang hanya tersenyum tipis kearah Jeno yang sekarang berdiri didekat pintu.






.
.
.
Terlalu sinetron ngg sih??
Huwaaa. Ini pertama kalinya gw nulis yg sedih-sedih setelah books SENIOR.

Sesekali bikin drama buat keluarga Seo gpp kan ya? Biar beda ajj gitu wkwk.

Ohwiya. Terimakasih buat rekomen lagu kmren, ternyata isi playlist kita hampir semua sama tapi gpp.

Rekomen dari gw dengerin lagu : Faouzia - Tears of gold

Itu ajj. Thangkyuuu 😁
.
.
Mrs.Oh

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now