Mafia 12

68.8K 7.9K 1.2K
                                    

Semua mata yang bisa melihat saat ini seolah hanya terpaku kearah tempat yang sekarang di duduki oleh Jaehyun, Taeyong, Mark dan Jeno.

Yeah. Setelah pulang dari pertemuan orangtua dikampus mereka memutuskan untuk makan siang disalah satu kafe milik Jaehyun yang terletak tidak jauh dari kampus Jeno dan Mark.

"Jadi-- bisa jelaskan apa yang terjadi?" ucap Taeyong yang menuntut penjelasan dari Jaehyun yang terlihat sibuk menatap layar ponselnya setelah memesan makan siang mereka.

"Boys. Kalian tidak keberatan duduk di meja itu? Ayah harus bicara serius dengan Papa kalian" ucap Jaehyun yang tentunya diikuti oleh kedua remaja itu tanpa protes malah keduanya terlihat senang dengan hal itu.

"Kenapa kedua putraku bisa memanggilmu Ayah?" tanya Taeyong yang semakin penasaran akan semua yang terjadi.

"Beberapa waktu lalu saat pulang dari bandara setelah mengurus pengunduran diriku tanpa sengaja aku melihat gerombolan orang yang mengejar dua remaja yang terlihat terdesak. Awalnya aku hendak membiarkannya karena, kau tau-- aku bukan tipe orang yang peduli dengan orang lain" ucap Jaehyun memulai.

"Lalu kenapa akhirnya kau menolong mereka?"

"Sesuatu yang dilakukan mereka membuatku tergerak. Aku kagum dengan apa yang dilakukan mereka berdua, bahkan disaat kemungkinan hanya satu yang selamat-- mereka tidak menyerah dan memilih saling melindungi hingga akhir" jawab Jaehyun yang teringat bagaimana Mark menjadikan dirinya tameng untuk melindungi Jeno yang sudah babak belur waktu itu.

"Kau tau. Hanya mereka yang kupunya setelah kematian semua keluargaku. Jeno lahir dihari yang sama dengan penyerangan besar pada keluargaku. Aku kehilangan Ayah, Ibu, kakak perempuanku dan juga saudara iparku" ucap Taeyong dengan nada getir.

"Jeno bahkan membenci hari ulangtahunnya hingga sekarang, meskipun kami selalu merayakannya dalam berbagai cara. Dia bilang-- hari kelahirannya membawa mimpi buruk untuknya" lanjut Taeyong yang berusaha menahan tangisnya karena takut Mark dan Jeno mendengar dan melihat sisi lemahnya.

"Mau tau satu rahasia?" ucap Jaehyun yang membuat Taeyong mengangkat kepalanya membalas tatapan lembut Jaehyun.

"Kau adalah seorang Papa yang hebat. Kau bisa bertahan menghadapi bahaya demi melindungi hal yang berharga untukmu. Kau adalah Papa terbaik kedua yang kukenal" lanjut Jaehyun yang membuat Taeyong akhirnya mengukir senyum manisnya.

"Lalu siapa yang pertama? Suamimu?" ucap Taeyong seolah bercanda yang membuat Jaehyun terkekeh kecil.

"Papa-ku. Aku adalah anak yang lahir karena keajaiban dan perjuangan keras Papa-ku. Aku lahir dari uji coba medis yang kemungkinan keberhasilanya hanya 10% tapi Papa-ku membuktikan bisa mengubah kemungkinan kecil itu menjadi keajaiban. Aku lahir sehat dan daya tahan tubuhku jauh lebih baik dari kebanyakan manusia pada umumnya. Bahkan sejak kecil aku tidak pernah sakit" ucap Jaehyun yang membuat Taeyong ikut tersenyum dan berusaha memahami cerita pria didepannya penuh perhatian.

"Papa-mu orang yang hebat. Aku jadi ingin bertemu dengannya" ucap Taeyong seraya memakan makanan yang tersaji didepannya.

"Kau akan segera bertemu dengannya" ucap Jaehyun setengah bergumam yang membuat Taeyong kembali menatap kearah Jaehyun dengan kening mengerut bingung.

"Maksudmu?"

"Kau akan tau nanti" balas Jaehyun yang tersenyum tipis.

Setelah itu hanya ada keheningan yang mengiringi sesi makan siang mereka itu hingga Taeyong teringat akan apa yang baru saja terjadi.

"Jaehyun. Hmm- apa maksud ucapanmu pada para orangtua tadi?"

"Yang mana?"

"Yang kau sebut kejutan yang manis? Kau tau Kim Mingyu adalah salah satu kolega-ku dia adalah pengusaha besar yang terkenal licik" ucap Taeyong yang entah kenapa merasa khawatir pada Jaehyun yang terlihat biasa saja dan dengan tenang menyerup habis jus buah yang tadi dipesan Mark

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now