Mafia 5

76.8K 8.6K 1.4K
                                    

CHANBAEK.JAEYONG.NOMIN.
HUNKAI.MARKHYUK
.
.
.

Tok. Tok. Tok.

"Permisi tuan Lee"

"Bukankah sudah kubilang untuk memanggilku Taeyong jika kita hanya berdua Ten" ucap Taeyong yang membuat Ten terkekeh pelan.

"Maafkan aku. Mau bagaimana lagi sudah terbiasa" balas Ten dengan nada bercanda kemudian memilih duduk didepan Taeyong yang terlihat menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Ini semua informasi yang kau minta tentang kasus yang menimpa kedua putramu" ucap Ten seraya meletakan sebuah map berisi informasi yang dimaksudnya.

"Apa maksudnya ini?"

"Sudah kuduga kau pasti tidak akan percaya. Tapi--disana semua bukti sudah jelas mereka adalah dalangnya"

"Tapi--"

"Aku tidak bermaksud menjelekkan mereka Yong, hanya saja-- dari yang kulihat selama ini bukan sebagai bawahanmu tapi sebagai sahabatmu. Mereka tidak tulus padamu yang mereka inginkan hanya kekuasaan dan kedudukanmu" potong Ten yang membuat Taeyong terlihat menghela napas kasar.

"Lalu aku harus apa? Bukankah kalian yang selalu menjodoh-jodohkanku dengan pria brengsek ini?" sarkas Taeyong yang dibalas Ten dengan deheman pelan.

"Yeahh. Itu sih karena dia baru ketahuan belangnya sekarang. Tapikan tidak ada yang harus dikhawatirkan lagi? Kau tidak harus bertemu dengan brengsek itu? Dia sudah mati jika kau lupa" ucap Ten yang membuat Taeyong terkekeh.

"Tidakkah menurutmu ini semacam kutukan?"

"Huh?"

"Iya kutukan. Lihat saja, semua pria yang awalnya menjalin hubungan denganku berakhir dengan kematian dalam kecelakaan tragis tepat setelah peresmian hubungan kami" ucap Taeyong yang tertawa sumbang diakhir membuat Ten meringis pelan.

"Itu hanya kebetulan. Mingkin saja Tuhan sangat baik padamu hingga mengirim malaikat terbaiknya untuk melindungimu supaya tidak jatuh dalam tipu daya serigala-serigala berbulu domba itu" hibur Ten setengah ngelindur.

"Yasudah. Cukup bahasan ini. Kau sudah urus berkas tuntutan pada mereka?"

"Kau tidak perlu mendikte-ku soal itu tuan Lee, aku tau apa yang harus kulakukan" balas Ten yang membuat Taeyong mengangguk.

"Bagus. Sekarang aku mau pergi untuk sarapan. Aku malas sarapan sendiri dirumah" ucap Taeyong seraya membuka dua kancing teratas kemeja yang dipakainya kemudian melangkah keluar dari kantornya.

Badannya terasa mau rontok saat
ini. Dia bahkan tidak pulang karena masalah yang menimpa salah satu cabang perusahaannya.

Matanya terasa cukup berat sekarang karena itu setidaknya dia butuh sarapan bergizi sebelum menghadiri rapat selanjutnya.

Sementara itu jauh di mansion keluarga Park, terdengar suara ribut dari perdebatan antara Mark dan Jeno yang berebut untuk memilih mobil yang akan mereka pakai.

Lebih tepatnya mereka bingung karena mereka berdua ingin memakai semuanya.

Semua mobil disana adalah mobil langka dengan produksi terbatas sangat sayang jika tidak dipakai.

"Boys. Kalian tinggal pakai saja salah satunya dulu untuk yang lainnya kalian bisa memakainya sesuai nama hari" usul Chanyeol yang terkekeh geli melihat kedua cucu-nya itu.

"Maksud kakek tampan-- kami boleh memakai semuanya? Tidak harus pilih salah satu?" tanya Mark yang memang sangat bersemangat jika membahas soal kuda besi.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now