Mafia 41

43.9K 5.5K 1.7K
                                    

Sekarang semua orang termasuk Taeyong tengah berkumpul diruang rapat, sesuai dengan perintah Jeno sebelumnya setelah kedatangan tiba-tiba dari kedua orangtuanya itu mereka langsung memulai kembali rapat.

"Baiklah dengar baik-baik. Setelah mendengar penjelasan dari kedua putraku tadi aku ingin merubah sedikit rencana awal" ucap Jaehyun memulai.

"Kita akan memberikan sedikit umpan dalam misi kali ini" lanjut Jaehyun membuat semua terdiam.

"Umpan?" ulang Mark.

"Kali ini bukan umpan sembarangan. Umpan yang kumaksud akan menyusup langsung kesana dan membuat keributan disana jika perlu kehebohan sekalian" ucap Jaehyun.

"Lalu siapa yang akan melakukannya?" tanya Jeno.

"Aku rasa kita sama-sama tau siapa yang tepat jika membuat kekacauan" ucap Johnny menatap kearah Jaehyun yang hanya tersenyum miring.

"Benar. Aku yang akan melakukan nya" ucap Jaehyun.

"Aku ikut" ucap Taeyong dengan nada tak mau dibantah dan jangan lupakan tatapan tajam yang dilayangkannya kearah Jaehyun yang hendak membuka mulut namun ditahannya.

"Baiklah" pasrah Jaehyun yang membuat semuanya hanya bisa mengangguk setuju.

"Kapan kita mulai??" tanya Jisung. Dia juga memikirkan keadaan Papa-nya, jika kalian lupa.

"Besok siang" jawab Jaehyun.

"Kenapa siang hari Ayah?? Kenapa tidak malam hari?" tanya Mark.

"Kitakan mau membuat kehebohan--akan lebih seru kalau siang hari" jawab Taeyong.

"Baiklah. Cukup sekian rapat hari ini. Siapkan alat yang kalian butuhkan" titah Jaehyun membuat Mark dan Jeno bersorak senang. Keduanya langsung berlari kearah alat yang menjadi favorit mereka.

Jeno kearah kumpulan senjata seperti pisau kecil dan juga saudara-saudaranya sementara Mark kearah kumpulan senjata api dengan berbagai ukuran, Mark bahkan terlihat sangat antusias dengan beberapa senjata baru yang bahkan untuk seorang prajuritpun perlu latihan untuk menggunakannya tapi Mark dia bahkan langsung mengerti cara penggunaannya seperti kumpulan senjata api mematikan itu adalah setumpuk mainan biasa.

Berbeda dengan kedua putranya, Taeyong malah terlihat asik dengan beberapa peralatan canggih seperti granat kecil, bom asap, layar monitor yang bisa diatur lewat jam tangan dan berbagai alat lain yang tentunya banyak dimodipikasi oleh anak buah Jaehyun.

Sementara ketiga orang itu tengah bersiap dan sibuk dengan kegiatan masing-masing, Ken hanya diam mengamati belum lagi sekarang ia tengah menatap takjub pada keahlian keluarga dari Boss mereka yang menurutnya sangat luar biasa.

"Bagaimana mereka bisa sehebat itu?" tanya Ken pada Johnny yang sedang mengasah pisau kecil ditangannya.

"Entahlah. Kurasa mereka memang ditakdirkan untuk mendampingi Boss" ucap Johnny membuat Ken kembali menatap kearah ketiganya bergantian.

"Menarik..." gumam Ken yang sekarang malah menatap lekat kearah Jeno yang tengah memilih berbagai macam pisau dan menaruhnya dalam baju berbahan anti peluru yang akan digunakannya besok.

"Pangeran mahkota ya?" gumamnya.

***

"Little Prince laporkan situasi" ucap Jaehyun melalui earphone yang terpasang ditelinga kanannya.

"Clear Boss... Aku akan mengambil alih ruang kendali" jawab Jeno yang baru saja memasang beberapa bom waktu sesuai dengan perintah Jaehyun.

"BabyLion clear" lapor Mark dari puncak tertinggi sebuah gedung.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now