(Mafia 24)

84.2K 6.8K 914
                                    

Sehun menghentikan laju mobilnya saat sampai didepan mansion besar keluarga Oh begitu juga dengan Jeno yang memang sejak tadi mengikuti Sehun dari belakang. Tujuannya sih hanya mengantar-- sesekali berbuat baik tidak salahkan?

"Karena uncle sudah sampai dengan selamat, aku pulang dulu ya. Pasti Papa dan Ayahku sudah menunggu" ucap Jeno yang memasang kembali helm-nya.

"Hmm. Terimakasih untuk-- bantuanmu" ucap Sehun terdengar tak yakin yang dibalas Jeno dengan anggukan.

Jeno tidak peduli bagaimana pendapat Sehun soal yang tadi, biar saja-- anggap Jeno menjadi anak baik.

Huu. Pasti Papa-nya senang.

Setelah menekan klakson motornya tanda pamit Jeno langsung memacu kecepatan motornya membelah jalanan. Namun saat berhenti sebentar dilampu merah keningnya sedikit menyerngit-- entah kenapa mansion itu terlihat tidak asing.

Tepat saat lampu berubah jadi hijau saat itu juga Jeno teringat apa yang dilupakannya itu.

'Sial. Aku baru saja bertemu ayah mertuaku' batinnya merutuk.

Bagaimana dia bisa lupa soal alamat dan tempat tinggal kekasihnya sendiri?

What ever.

Jeno memilih untuk tidak memikirkan itu sekarang karena ada yang jauh lebih penting yaitu persiapan dirinya untuk besok.

Yeah. Hari besar dimana dia akan memutuskan masa depannya sendiri.

Apakah dia siap mengemban tugas sebagai seorang pewaris keluarga Park atau tidak?

'Berpikir itu menyebalkan' rutuk Jeno.

(***)

--SENSOR DI VERSI CETAK--

"Terus mendesahlah Baby. Panggil namaku-"

"Yahh-fuckhh! H-harder Daddy!" permintaan Taeyong tentu saja dilakukan Jaehyun dengan senang hati.

Sementara itu diluar tanpa keduanya tau Jeno tengah menyalakan TV dalam volume kencang yang membuat Mark menatapnya heran.

Hiss. Rencananya dia tadi ingin bertanya mengenai beberapa hal sekaligus meminta saran pada Jaehyun. Tapi baru membuka pintu sedikit mata sucinya kembali melihat adegan yang harusnya tidak dia lihat sekarang.

"Sialan" umpat Jeno kesal yang membuat Mark yang tengah tertawa menonton kartun menoleh.

"Ada apa denganmu?"

"Tidak ada. Aku hanya kesal"

"Kenapa?"

"Malam ini entah kenapa terasa panas. Ini juga--kenapa Tom dan Jerry itu tidak pernah akur seperti tidak punya pekerjaan lain selain bertengkar membuat kesal saja" sungut Jeno yang sekarang menunjuk kedepan seolah tengah mengomeli TV yang menayangkan kartun kucing mengejar tikus.

"Sepertinya beban hidupmu terlalu berat bro. Lebih baik kau pergi kekamar untuk beristirahat dan tidur" nasehat Mark dengan nada prihatin yang dibuat-buat.

"Tapi akukan belum mandi hyung. Baru juga pulang makan saja belum. Hiss. Kenapa aku belum mandi sih? Badanku jadi lengket, aku juga belum makan jika aku mati kelaparan kan tidak lucu" omel Jeno lagi seraya berjalan kearah kamarnya masih dengan rutukan tak jelas yang membuat Mark hanya bisa menggaruk dahinya pelan.

"Tingkahnya semakin aneh saja. Apa menjadi pewaris utama membuatnya semakin stress?" gumam Mark namun akhirnya mengangkat bahu tak peduli dan kembali menonton film kartun didepannya sambil sesekali cekikikan.





.
.
.
.
.
.
.
Mrs.Oh

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें