Mafia 19

67.8K 7.5K 1.7K
                                    

Jeno yang awalnya baru saja menginjakkan kakinya di bandara terlihat mengerutkan keningnya heran saat melihat kedatangan Jaemin yang langsung menariknya untuk kembali masuk buru-buru kedalam mobil.

"Ada apa?" tanya Jeno bingung.

"Jalankan mobilnya cepat Jeno. Ini darurat!" seru Jaemin seraya melirik panik kearah pintu keluar.

"Cepat! Aku sedang dikejar musuh Ayahku!" ucap Jaemin yang membuat Jeno terlihat menginjak pedal gas dalam-dalam.

"Mereka masih mengejar. Sial" umpat Jaemin yang menatap nanar kebelakang.

"Kau bisa menyetir?" tanya Jeno masih dengan nada tenang sementara matanya terlihat melirik kearah spion.

"Kenapa?"

" Tukar sekarang. Biar kubereskan mereka" ucap Jeno yang membuat Jaemin hanya bisa menurut tanpa berani protes.

"Entah kenapa aku seperti sudah biasa dengan keadaan seperti film laga begini" kekeh Jeno yang terlihat menyiapkan pelurunya dengan santai membuat Jaemin melirik pria itu melalui ekor matanya sementara dia tetap berusaha fokus mengendalikan laju mobil. Apalagi ditambah dengan runtutan tembakan yang dilepaskan kearah mereka.

"Jangan khawatir Na. Mobil ini anti peluru. Ban dan kacanya tidak akan pecah hanya karena serangan murahan seperti itu" sombong Jeno kemudian membuka sedikit kaca jendela mobil dan menyeringai miring kearah Jaemin.

"Kau siap untuk pengambilan gambar" ucap Jeno seolah akan bermain film kemudian mengeluarkan setengah badannya dari mobil dan menembak tanpa ampun mobil-mobil dibelakang mereka.

"Woah. Aku tidak percaya kalau yang mengejar kita itu mobil polisi!" seru Jeno kagum yang dibalas Jaemin dengan tatapan garang.

"Mereka itu polisi jejadian! Mereka pembunuh bayaran yang dikirim khusus untuk membunuhku" ucap Jaemin.

"Lajukan mobil ini lebih cepat" ucap Jeno seraya membenarkan posisi duduknya dan mengambil senjata lain dari bawah kursi.

"Berapa banyak senjata yang kau bawa sebenarnya?" heran Jaemin yang sebenarnya sangat penasaran tentang-- siapa itu Lee Jeno?

atau-- dari mana dia mendapatkan semua barang berbahaya itu?

Dia membawanya kemana-mana dalam mobil layaknya mainan?

Gila.

"Aku tidak tau. Karena ini mobil Ayahku. Kau tau aku memilihnya secara acak" jawab Jeno enteng kemudian menoleh kebelakang.

Sudah cukup jauh.

"Hentikan mobilnya"

"Apa! Kau tidak salah?"

"Hentikan mobilnya Nana. Aku akan membereskan mereka dengan cepat, sebelum kita terlambat pergi ke kampus" ucap Jeno yang membuat Jaemin dengan terpaksa menginjak rem.

Kening Jaemin terlihat mengerut dalam saat melihat Jeno yang melangkah keluar dari mobil dan berdiri tepat ditengah jalan--seolah dengan sengaja menunggu kedatangan mobil para pengejar.

Kening Jaemin terlihat mengerut dalam saat melihat Jeno yang melangkah keluar dari mobil dan berdiri tepat ditengah jalan--seolah dengan sengaja menunggu kedatangan mobil para pengejar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now