Mafia 40 (1)

47.1K 5.6K 133
                                    

Suara langkah kaki Jaehyun seolah terdengar menggema saat menyusuri lorong menuju markas utama miliknya.

"Nyonya sudah didalam Boss" ucap salah seorang anak buahnya yang berjaga didepan pintu dan dibalas Jaehyun dengan anggukan pelan sebelum melangkah masuk kedalam ruangan itu.

"Kau--sepertinya sangat tergila-gila padaku ya?" ucap Taeyong yang terlihat berdiri membelakanginya dan menatap lurus kearah figura besar dengan foto Taeyong terpajang angkuh disana.

Yeah. Hampir seisi ruangan itu terpajang foto si cantik dengan berbagai gaya, yang jika seandainya Jaehyun bukan kekasihnya Taeyong pasti berpikir kalau Jaehyun adalah penguntit gila.

"Setidaknya dengan adanya foto-foto itu, suasana di ruangan ini jadi tidak sesuram tempat ini" balas Jaehyun seraya kembali membawa kakinya melangkah mendekati sang kekasih dan memeluk pinggang sempit itu dari belakang kemudian ikut menatap figura besar didepannya.

"Kau membayar pasti sangat mahal untuk mendapatkan semua foto ini tuan? Setidaknya dia pasti seorang photographer terkenal hingga bisa memotret sebagus ini tanpa kusadari" ucap Taeyong yang membuat Jaehyun terkekeh dipundaknya.

"Yeah. Memang, tapi hasilnya bagus karena dia memotret semua itu dengan cinta" bisik Jaehyun yang membuat kening Taeyong menyerngit bingung dan menoleh hingga hidungnya bersentuhan dengan pipi Jaehyun yang masih tersenyum menatap gambar didepan mereka.

"Paris, saat musim semi. Tepat dibawah hangatnya sinar mentari di pagi hari yang cerah. Seorang malaikat tepat berdiri disana dengan wajah dingin layaknya ratu es yang tersesat ditempat hangat. Diseberang jalan tempat dia duduk seseorang hanya bisa menatapnya penuh pemujaan dan berusaha menjauhkan masalah yang seolah selalu mengiringi langkah sang malaikat" ucap Jaehyun yang membuat Taeyong terdiam dengan tatapan lekat dan menyentuh pipi itu dengan tangan kirinya.

Satu gerakan, posisi mereka sekarang berganti menjadi saling berhadapan namun Taeyong masih enggan bersuara, seolah menunggu kalimat yang akan muncul dari bibir pria tampan didepannya itu.

"Hingga--- setelah sekian lama hanya bisa melihat dan memandang dari jauh, rasa seseorang itu semakin tak terbendung dan keinginan untuk merengkuh tubuh mungil itu semakin tak tertahan" lanjut Jaehyun namun terlihat menghela napas getir diakhir.

"Selama ingin mendekati, selalu saja ada halangan yang membuat seseorang itu menahan diri terutama dari para pria yang juga ingin mendapatkan hati sang malaikat yang membuatnya terpaksa untuk mundur selangkah, namun kemudian memilih maju dua langkah dengan---" Jaehyun terdiam sejenak dan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Dengan melenyapkan orang-orang yang menurutnya merebut sang malaikat" ucap Jaehyun yang membuat Taeyong membawa kedua tangannya membingkai wajah Jaehyun dan memaksanya untuk saling menatap.

"Kau melakukan semua itu untukku?" Jaehyun mengangguk pelan.

"Selama itu? Kau yang memudahkan jalan bisnisku hingga bisa berkembang pesat semudah sekarang benar?" Jaehyun diam sebentar sebelum akhirnya mengangguk.

"Tapi kau memang hebat Yongie, kau cerdas hingga bisnismu bisa seperti sekarang. Semua ide memang darimu aku hanya berperan melancarkan usahamu"

"Kau yang menjadi investor dan penyokong dana selama ini? Apa itu benar?"

"Bukan. Tapi teman-teman Ayah-ku yang berada di bawah naungan Black Tigers" ralat Jaehyun yang membuat Taeyong terdiam sesaat sebelum akhirnya tersenyum.

"Terimakasih. Kau tau kurasa kau salah dalam cerita ini" ucap Taeyong yang kali ini membuat kening Jaehyun yang menyerngit bingung.

"Sosok malaikat dalam cerita itu harusnya bukan aku, tapi kau-- kau sudah melindungiku untuk waktu yang lama. Mungkin jika aku tidak dicintai oleh sosok malaikat sepertimu aku mungkin sudah mati" ucap Taeyong sedikit bercanda namun tetap mampu mengubah raut wajah Jaehyun menjadi tak suka.

"Aku tidak suka kau berbicara sembarang meskipun hanya sebuah candaan Yongie"ucap Jaehyun yang langsung menarik Taeyong dalam rengkuhan hangatnya.

"Aku sangat mencintaimu. Jika kau tak ada, aku tidak tau akan kuapakan hidupku" bisik Jaehyun yang terlihat memejamkan matanya menikmati harum tubuh sang kekasih yang saat ini membalas pelukannya tak kalah erat.

"Aku juga sangat mencintaimu. Jangan pernah berpikir untuk tidak mencintaiku lagi"

"Itu tidak akan pernah terjadi" ucap Jaehyun yakin.

"Hei. Bukankah kita harusnya pulang? Besok malam adalah hari besar kita jika kau lupa"

"Kau benar. Tapi-- kemana Mark dan Jeno?"

"Hmmm. Kurasa aku lupa memberitahumu kalau-- mereka pergi ke Jepang untuk sebuah misi"

"Misi?" Jaehyun mengerjap pelan saat mendengar suara Taeyong yang berubah dingin.

"Yeah. Sebuah misi untuk keadilan"

"Jelaskan padaku misi apa? Besok perayaan ulangtahunnya sekaligus hari pernikahan kita. Apa misi itu tidak bisa ditunda sampai lusa?"

"Itu--- hmmm. Kita sebaiknya bicara serius sekarang. Ayo duduk, aku takut kakimu sakit terlalu lama berdiri sejak tadi" ucap Jaehyun yang menarik Taeyong untuk duduk disofa ditengah ruangan.

"Jadi--"

.
.
.

Siap untuk pic diatas? "Ayolah peperangan tidak akan seru jika tanpa raja dan ratu bukan?😈"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siap untuk pic diatas?
"Ayolah peperangan tidak akan seru jika tanpa raja dan ratu bukan?😈"
.
.
.
Ohya satu hal guys. Mohon maaf buat yg merasa salah lapak atau ngg suka sama alur cerita ini, bisa ngg klo ngg sesuai selera langsung out aja gitu. Jgn protes dulu. Paham sih klo cuma mau menyampaikan aspirasi atau tanggapan soal work ini tapi gmn ya? Kan yg nulis juga cuma sesuai imajinasi doang. Klo mau ceritanya sesuai selera anda, silakan bikin cerita sendiri.
Seperti yg Ay bilang klo Ay ngg masalah tapi ini soal Ciel. Dia anaknya moodi-an, dan pagi tadi mood nulisnya ancur lgi setelah balas komen/dm Ay jga ngg tau.
Dia bahkan sempet bilang ngg jadi bikin books 2, trus minta Mafia in Love di unpublish lagi :((
Pls, klo bisa itu kasihnya semangat atau masukan bukan kritik tapi bikin down. Nulis tuh ngg enak loh, klo ngg percaya coba tulis work sendiri. Sekian.
.
.
---Ayden---

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now