Boss 39 end

37.5K 3.6K 689
                                    

Waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun.

Semua seolah berjalan sebagaimana mestinya.

Jeno tetap fokus pada tahta dan Mark yang sekarang tidak hanya fokus pada posisi sebagai pengganti Taeyong tapi juga membantu Hendery mengurus klan Suh setelah bergabung secara utuh dibawah Park sekaligus pemerintahan Jeno.

Taeyong dan Jaehyun 'pun masih tetap ikut dalam mengontrol bisnis keluarga meskipun hanya terkadang.

Seperti yang terjadi sekarang. Terlihat Taeyong yang baru saja melangkahkan kaki memasuki mansion keluarga Jung.

Taeyong POV*

Aku melangkahkan kakiku pelan berusaha untuk tidak menimbulkan suara saat memasuki rumah tempat tinggal kami.

Yeah. Ini adalah tempat kesekian yang kami tinggali selama menjalani kehidupan. Kami terpaksa berpindah tempat setiap jangka waktu tertentu dengan alasan keamanan dan kali ini, mansion pilihan kami adalah sebuah mansion sederhana dengan gaya timur-tengah.

Sudah setahun berlalu dan tinggal menghitung hari menjelang pernikahan kedua putraku.

Entah apa yang mereka sepakati saat mengatakan kalau mereka ingin mengadakan pesta pernikahan dihari yang sama. Belum lagi mereka sepakat untuk tinggal bersama di mansion ini, sampai nanti si bungsu sudah cukup dewasa untuk bisa berpisah dari kedua kakaknya.

Masuk akal memang, apalagi saat mengingat seberapa dekat mereka.

Aku hanya bisa menghela napas pelan saat melihat banyaknya mainan yang berserakan di tengah ruangan sementara suasana sudah terasa sunyi. Para penjaga memang hanya berjaga diluar dan beberapa titik mansion, makanya disini seolah tidak ada siapapun.

"Papa sudah pulang?" tanya seseorang dari balik pintu di dekat tangga yang membuatku sedikit kaget.

"Kurangi kebiasaan muncul tiba-tiba itu Mark" sungutku pada putra sulungku itu yang sekarang hampir menginjak usia 29 tahun.

Dia benar-benar sudah dewasa sekarang. Yeah. Tidak heran saat usia kami hanya terpaut tidak lebih dari 14 tahun.

"Adikmu sudah tidur?"

"Sudah. SungChan tidur dengan Jeno" jawabnya yang membuatku mengerutkan kening.

"Tumben sekali?"

Dia terlihat mengangkat bahu kemudian berjalan kearahku untuk membantu merapikan kekacauan diruang tamu.

"Kurasa Jeno memberinya obat tidur"

"APA?" kagetku yang membuat Mark mendengus disertai kekehan pelan.

"Aku hanya bercanda Papa. Dia hanya kelelahan setelah bermain seharian memberantaki rumah. Papa bisa lihat kekacauan ini bukan?"

"Yeah. Mereka ahlinya" setujuku yang masih sibuk merapikan mainan dan menaruhnya dalam sebuah wadah berbentuk peti seperti di film bajak laut.

"Dimana Taro?"

"Dikamarku bersama Haechan, dia kelelahan setelah ikut kegiatan di sekolah" jawab Mark seraya melirik kearahku.

"Papa lapar? Biar kuhangatkan?"

"Tidak perlu, biar nanti Papa lakukan sendiri. Kau tidurlah, besok ada rapat penting bukan?" Mark hanya mengangguk dan tersenyum tipis membalasku.

"Selamat malam Papa"

"Selamat malam juga sayang"

Setelah Mark masuk kedalam kamarnya aku melangkahkan kaki kearah kamar dan menghela napas saat tidak mendapati pria yang tidak lain adalah suamiku dimanapun.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now