Boss 28

33.8K 3.9K 374
                                    

Setelah menerima kabar kalau putra bungsunya diculik Taeyong seketika didera rasa panik.

Dia bahkan memilih langsung pamit untuk pulang dan menitipkan Shotaro pada Kai dan Sehun.

Selama di perjalanan Taeyong terus saja merutuk kesal karena tidak ada satupun diantara Mark, Jeno dan Jaehyun yang menjawab telpon darinya. Karena itu akhirnya Taeyong putuskan untuk pergi ke mansion mertuanya.

Sesampainya di mansion besar keluarga Park, Taeyong langsung melangkah masuk yang disambut oleh ketatnya penjagaan di setiap sisi hunian itu.

"Selamat datang di mansion Park, nyonya Boss"

"Dimana Ayah dan Papa mertua?"

"Tuan dan nyonya besar sedang berada diruang pertemuan nyonya"

"Baiklah" ucap Taeyong hendak berjalan menuju ruang pertemuan tapi langkahnya justru dihadang oleh Xiumin.

"Bukan ruang pertemuan itu nyonya tapi-- ruang khusus milik Phoenix" ucap Xiumin seraya melangkah lebih dulu untuk mengarahkan Taeyong menuju tempat yang dimaksudnya.

Taeyong menyerngitkan keningnya bingung saat dia dibawa menuju tempat yang belum pernah dia tau sebelumnya hingga langkahnya sontak terhenti saat tiba didepan sebuah pintu besar dengan ukiran burung api melingkar.

"Phoenix?" gumam Taeyong yang membuat Xiumin menoleh.

"Anda sudah tau bukan kalau pemimpin sesungguhnya dari Black Tigers adalah Loey Park. Tapi selama masa kejayaannya Loey dikenal dengan julukan Phoenix"

"Apa itu alasan kenapa cukup banyak simbol burung api ini di beberapa tempat?" tanya Taeyong saat Xiumin mulai memasukan sandi supaya bisa masuk kedalam ruangan.

"Begitulah. Silakan masuk nyonya. Aku hanya bisa mengantar sampai disini"

"Kenapa begitu?"

"Hanya orang yang diundang yang boleh masuk dan kebetulan anda termasuk diperbolehkan" ucap Xiumin kemudian berbalik pergi meninggalkan Taeyong yang terlihat heran.

Aneh sekali.

Tidak ingin membuang lebih banyak waktu, Taeyong membawa kakinya untuk masuk kedalam ruangan misterius itu dan seketika terdiam menatap seisi ruangan.

Bukan tanpa alasan Taeyong tiba-tiba terdiam.

Tapi dia benar-benar kaget saat menatap deretan foto dengan bingkai besar tepat di depannya.

"I-ini"

"Foto itu diambil setahun setelah kejadian itu" ucap Chanyeol yang membuat Taeyong sontak menoleh.

"Bagaimana Ayah mendapatkannya?"

"Seingatku, aku mengirim foto-foto itu pada penolong kami setiap hari ulangtahun Jeno" lanjut Taeyong yang dibalas Chanyeol dengan senyum tipis.

"Kau sepertinya benar-benar lupa padaku Nak. Tapi tidak heran. Waktu itu kau masih sangat muda" ucap Chanyeol kemudian berjalan kearah meja kerjanya.

"Kemarilah" panggil Chanyeol seraya meletakkan beberapa berkas dalam sebuah map merah diatas meja.

"Itu semua adalah berkas mengenai kasus keluargamu dulu yang kuberikan pada Jaehyun saat kalian menangani Sim Changmin" ucap Chanyeol memulai.

Mata Taeyong terlihat memindai tajam deretan tulisan yang tertera dalam kertas yang saat ini dipenggangnya dan menatap kearah Chanyeol.

"Aku pernah berjanji padamu dulu untuk mengembali hak milikmu bukan?-- dan kami melakukan itu meskipun cukup sulit" lanjut Chanyeol yang kembali meletakkan sebuah amplok coklat didepan Taeyong.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now