Mafia 13

65.2K 7.7K 2K
                                    

Suara yang awalnya riuh seketika berubah hening sesaat setelah Jaemin mengganti taruhannya.

Mark terlihat menatap Jaemin lekat yang membuat si manis itu berdecak pelan.

"Jangan menatapku begitu bung. Aku tau kau tampan tapi yang kuinginkan hanya satu-- adikmu" ucap Jaemin yang dibalas Mark dengan memutar bola matanya jengah.

"Kau pikir aku akan melakukan pertaruhan konyol itu? Ini sama sekali tidak ada untungnya untuk kami" decak Mark yang membuat Haechan menatap targetnya itu dengan kepala yang sedikit dimiringkan.

"Kenapa? Apa kau tidak percaya diri bisa mengalahkan temanku?" tanya Haechan dengan nada merendahkan yang membuat Mark terlihat menatap tajam kearah pria tan itu.

"Sepertinya kalian memang mencari masalah dengan kami" ucap Mark yang membuat Jisung ikut terkekeh.

Pria tinggi itu akhirnya melangkah mendekati Mark bermaksud menyulut api demi membantu kedua temannya.

Jisung menyunggingkan senyum miring kemudian terkekeh pelan.

"Bagaimana jika kita tambah taruhannya? Jika kau bisa menang melawan Nana, kami akan mengikuti semua yang kau dan saudaramu inginkan tapi jika kalian kalah-- ikuti permintaan Nana barusan" ucap Jisung yang terlihat membuat Jeno dan Mark saling melempar pandangan.

Jujur mereka merasa kesal sekarang. Mereka paling tidak suka yang namanya diremehkan.

"Terima saja hyung. Aku tidak keberatan jika harus memenuhi tantangan itu" ucap Jeno.

"Kau sangat berani tampan-- tapi kau harus mengingat ini. Oh Jaemin tidak pernah kalah. Aku akan mendapatkan semua yang kuinginkan termasuk dirimu. Catat itu" ucap Jaemin yang tersenyum tipis kemudian berjalan kearah motornya.

"Bersiaplah untuk kalah sayang" ucap Jaemin sebelum memasang helmnya dan melaju kegaris start.

Dua buah motor dengan model yang hampir serupa tapi berbeda warna itu kini sudah berjejer digaris start.

Suara dari motor itu menderu-deru dengan dua orang yang sudah siap diatas tunggangan masing-masing.

Kedua rider itu sontak menekan gas saat kain yang dipegang oleh seorang wanita tanda dimulainya balapan jatuh.

Dua motor itu melaju bagai angin meninggalkan garis start dibelakang. Kedua pengendara itu terlihat saling menyelip dan kejar mengejar satu sama lain berulang-ulang.

Saat motor putih dibelakang berhasil menyelipnya dan menggantikan posisi awalnya memimpin balapan pria itu memekik kesal.

"Sial" Mark kesal saat Jaemin berhasil melewatinya dan menyunggingkan senyum meremehkan.

"Garis finish sudah dekat...aku tidak boleh kalah" Mark menaikan kecepatan motornya hingga kini dua motor itu saling berjejer dan berusaha untuk saling mendahului satu sama lain.

Setelahnya Mark melewatinya Jaemin terlihat mengumpat kesal dan perlahan memelankan laju motornya.

BRAK!

Suara hantaman keras dari arah belakang yang membuat Mark melirik melalui kaca spion dan mengurangi kecepatannya.

Mark menoleh kebelakang dan melihat motor Jaemin yang terlihat tergeletak mengenaskan dengan Jaemin yang sepertinya tak sadarkan diri membuat Mark memutuskan berbalik menghampiri Jaemin.

"Hey! Kau baik-baik saja?" panggil Mark yang sekarang memilih turun dan berusaha menyadarkan Jaemin.

Tapi diluar dugaan tubuhnya seketika terdorong kebelakang saat Jaemin mendorongnya keras dan mengambil alih motor Mark yang tadi terparkir tidak jauh dari mereka.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora