Prologue

47.6K 5.1K 446
                                    

Suara langkah kaki kecilnya terdengar menggema mengisi kekosongan lorong didepan ruang guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah kaki kecilnya terdengar menggema mengisi kekosongan lorong didepan ruang guru.

Meski begitu dari luar tempatnya berdiri dia masih bisa mendengar suara orang-orang yang ribut menyebut namanya.

Kebanyakan dari mereka terdengar marah bahkan meminta kepala sekolah untuk mengeluarkan dirinya karena dinilai sebagai anak nakal.

Wajahnya yang tampan terlihat merengut kesal menatap pintu yang tidak tertutup rapat dan bisa dia lihat kalau beberapa orang anak yang tengah bersama orangtuanya itu menatap penuh ejekan kearahnya.

Tidak ingin membuang waktu, anak kecil itu terlihat merogoh tas ranselnya dan menatap sebentar ponsel canggih yang diminta kakaknya untuk terus dibawa kemanapun dia pergi.

Setelah berdehem pelan dia mulai menekan beberapa digit nomor dan menunggu sampai telpon itu tersambung.

Belum sempat orang yang ditelponnya bersuara dia terlihat memasang wajah sengsara dan bersiap untuk menumpahkan uneg-uneg yang tertahan diujung lidah, tentunya jangan lupakan juga nada suara merengek hingga terdengar meyakinkan.

"Yung, Davi jatuh kalena didolong dari tangga" adu seorang bocah laki-laki ber nametag 'David Jung' itu pada orang yang saat ini ditelponnya.

"Siapa yang melakukannya?" tanya sang kakak terdengar menahan amarah.

"Anak-anak nakal itu Yung"

"Tunggu dikelasmu dan jangan kemana-mana, hyung dan Jeno akan kesana"

"Okey Yung. Davi akan menunggu dicini. Apa Davi halus menelpon Kakek dan Yayah?"

"Tidak perlu. Biar kedua hyungmu ini yang menangani mereka" balas sang kakak yang tak lain dan tak bukan adalah Mark itu.

Setelahnya terdengar suara sambungan terputus bersamaan dengan cekikikan dari bocah yang tadi menelpon.

"Lacakan kalian. Makanya jangan main-main dengan anaknya Jeyun Palk. Hihihi" ucapnya seraya bersenandung kecil saat berjalan kearah kelasnya.

"Aww. Telnyata memang cakit" sungut David yang menatap ruam samar ditangannya.

"Awas caja. Kuadukan meleka pada Jeno Yung" gumamnya kesal sebelum melanjutkan langkah kecilnya lagi.



.
.
.
.
.
Mrs.Oh

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang